Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pasukan Rusia Pakai Senjata Tua di Ukraina, Mengeluh ke Putin: Kami Bukan Daging

Reporter

image-gnews
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri konser yang didedikasikan untuk tentara Rusia yang terlibat dalam kampanye militer negara itu di Ukraina, pada malam Hari Pembela Tanah Air di Stadion Luzhniki di Moskow, Rusia 22 Februari 2023. Sputnik/Maksim Blinov/Kremlin via REUTERS
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri konser yang didedikasikan untuk tentara Rusia yang terlibat dalam kampanye militer negara itu di Ukraina, pada malam Hari Pembela Tanah Air di Stadion Luzhniki di Moskow, Rusia 22 Februari 2023. Sputnik/Maksim Blinov/Kremlin via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Rusia yang dimobilisasi dalam pertempuran di Ukraina, mengeluh soal senjata tua yang digunakan. Mereka juga mengatakan kurangnya komando yang efektif dan dikirim sebagai umpan meriam. Sejak awal perang, banyak laporan tentang pasukan Rusia dengan semangat rendah, kurang pelatihan dan peralatan, terutama untuk pasukan yang dimobilisasi oleh Presiden Vladimir Putin

Dalam klip terbaru yang beredar pada Senin, muncul keluhan pasukan Rusia di media sosial. Melalui akun Twitter War Translated, beredar video sekelompok tentara Rusia di lokasi yang dirahasiakan di belakang seorang pria. "Kami memohon kepada panglima tertinggi Vladimir Putin," ujar pria itu di dalam video. Dia mengatakan mereka direkrut dari wilayah Kaliningrad, Murmansk, dan Arkhangelsk Rusia dan bertugas di Brigade Bermotor ke-5.

Dia antara lain mengeluh bagaimana resimennya tidak diberi strategi atau taktik apa pun. Mereka juga telah dikirim ke medan perang tanpa kerjasama dengan komandan, kurangnya dukungan persenjataan dan tidak ada cara untuk melakukan pengawasan siang dan malam.

"Kami kekurangan kendaraan lapis baja dan dukungan artileri menjelang penyerangan," katanya. "Senjata dari tahun 1940-an digunakan, termasuk mortir."

Dia juga mengungkapkan bahwa tidak ada pengintaian udara, tidak ada perintah pertempuran tertulis dan bahwa kelompok itu dipersiapkan untuk pertahanan teritorial, bukan sebagai unit penyerangan. Selama serangan pertamanya, enam pasukan resimen tewas dalam satu parit.

"Kami meminta Anda (Putin) untuk memberikan perhatian yang ketat pada persiapan penyerangan oleh brigade tersebut," katanya. Ia menambahkan bahwa tindakan hukuman terhadap mereka karena perusuh sudah disiapkan, termasuk dikurung di ruang bawah tanah.

"Kami tidak memiliki perusuh," katanya. "Kami semua berusia 30 hingga 40 tahun, kami memiliki keluarga dan anak-anak serta pendidikan tinggi."

Pria lain dalam kelompok itu mengeluh tentang kendaraan tempur tua. "Orang mati sia-sia, orang dikirim ke serangan frontal, dikirim ke lapangan kosong di abad ke-21," kata tentara yang tidak disebutkan namanya itu.

"Kita tidak bisa bertarung seperti itu dan kami tidak akan meraih kemenangan dengan sedikit korban jiwa. Sementara di front lain, personel Rusia dipertahankan demi kendaraan dan artileri, kebalikannya terjadi di sini."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami bukan daging, kami siap bertarung dengan bermartabat," ujarnya. 

Belum ada keterangan apapun dari Kementerian Pertahanan Rusia tentang pernyataan pria tersebut. Analis Barat mencatat bagaimana Rusia mengandalkan peralatan yang lebih tua dalam perang di Ukraina.

Intelijen Inggris sebelumnya menyatakan bahwa pasukan cadangan Rusia yang bertugas di garis depan di Ukraina diperintahkan untuk berperang dengan sekop buatan tahun 1869 atau yang berusia lebih dari satu abad. Kementerian Pertahanan Inggris melaporkan bahwa akhir bulan lalu, tentara Moskow dipaksa untuk menyerang tentara Ukraina dari jarak dekat hanya berbekal senjata api dan sekop.

Kementerian Inggris berkomentar bahwa sekop kemungkinan besar mengacu pada MPL-50 edisi standar yang digunakan untuk pertarungan tangan kosong, yang dirancang pada 1869, dua tahun setelah pemerintahan Tsar Nicholas II yang hancur. Menurut buletin tersebut, alat pertahanan yang digunakan untuk pertarungan tangan kosong sebagian besar tetap tidak berubah selama 154 tahun terakhir. 

NEWSWEEK | DAILY MAIL 

Pilihan Editor: Anggota DPR AS Usulkan RUU Pelarangan TikTok, Gedung Putih Mendukung

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

8 jam lalu

Pawai komunitas LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender)
Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.


Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

1 hari lalu

Ilustrasi paspor. shutterstock.com
Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor


IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

1 hari lalu

Brigadir Ridhal Ali Tomi, anggota Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Manado. Dia ditemukan tewas di dalam mobil Toyota Alphard hitam dengan kepala tertembak, di Jalan Mampang Prapatan IV Nomor 20, Jakarta Selatan, Kamis, 15 April 2024. Dok. Instagram
IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.


Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

1 hari lalu

Seorang anggota regu bom memeriksa sisa-sisa rudal tak dikenal, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di pusat Kharkiv, Ukraina 2 Januari 2024. Sebagai imbalan atas senjata dari Korea Utara tersebut, Rusia diharapkan akan memasok pesawat tempur, rudal permukaan-ke-udara, kendaraan lapis baja, peralatan produksi rudal balistik dan teknologi canggih lainnya. REUTERS/Sofiia Gatilova
Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.


Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

2 hari lalu

Kosmonot Roscosmos, Sergey Prokopyev dan Dmitry Petelin melakukan perjalanan luar angkasa di luar Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), 17 November 2022. Roscosmos/Handout via REUTERS
Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.


Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

3 hari lalu

Pesawat siluman pengebom B-21 Raider Amerika Serikat yang dapat dipersenjatai dengan senjata nuklir, lepas landas untuk pertama kali di lokasi Northrop Grumman di Pabrik Angkatan Udara 42, di Palmdale, California, AS, 10 November 2023. REUTERS/David Swanson
Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional


Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

3 hari lalu

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova berbicara saat konferensi pers di Moskow, Rusia, 4 April 2023. REUTERS/Maxim Shemetov
Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita


Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

3 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi pemukiman yang rusak berat selama serangan rudal Rusia, di tengah serangan Rusia di Ukraina, di kota Zviahel, wilayah Zhytomyr, Ukraina, dalam gambar yang dirilis 9 Juni 2023. Layanan pers Layanan Darurat Negara Ukraina di wilayah Zhytomyr/Handout via REUTERS
Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.


WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

4 hari lalu

Seorang pengunjuk rasa yang mengenakan topeng Presiden Rusia Vladimir Putin memegang uang kertas palsu saat ia berdiri di depan poster Alexei Navalny menjelang pertemuan antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Jenewa, Swiss, 15 Juni 2021. [REUTERS /Denis Balibouse]
WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.


Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

5 hari lalu

Jet tempur Sukhoi Su-35 melaju di sepanjang lapangan terbang selama forum teknis militer internasional
Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih