Perdebatkan RUU Agen Asing, Anggota Parlemen Georgia Berkelahi

Selasa, 7 Maret 2023 17:00 WIB

Orang-orang mengambil bagian dalam protes menentang RUU "agen asing" yang kontroversial di luar gedung parlemen di Tbilisi, Georgia, 6 Maret 2023. REUTERS/Irakli Gedenidze

TEMPO.CO, Jakarta -Perkelahian pecah di antara anggota parlemen Georgia pada Senin, setelah komite parlemen memperdebatkan RUU tentang "agen asing" yang menurut para kritikus meniru undang-undang di negara tetangga Rusia.

Video dari dalam gedung parlemen di ibu kota Tbilisi menunjukkan perkelahian singkat dan penuh kekerasan antara anggota parlemen setelah ketua komite urusan hukum muncul menyerang pemimpin partai oposisi Gerakan Nasional Bersatu, yang menentang RUU tersebut.

Blok Georgian Dream yang berkuasa bulan lalu mengumumkan bahwa mereka mendukung undang-undang tersebut, yang masih harus melewati tahap persetujuan lain sebelum dapat menjadi undang-undang.

Undang-undang akan mewajibkan organisasi yang menerima lebih dari 20 persen pendanaan mereka dari luar negeri untuk mendaftar sebagai "agen asing", dan tunduk pada pemantauan oleh kementerian kehakiman, atau menghadapi denda yang besar.

Para kritikus membandingkannya dengan undang-undang Rusia tahun 2012, yang terus diperluas sejak saat itu dan digunakan untuk menindak masyarakat sipil Rusia dan media independen. Mereka menganggap undang-undang itu sebagai simbol pergeseran otoriter di Georgia.

Advertising
Advertising

"Undang-undang Rusia yang sekarang diusulkan di parlemen bertentangan dengan kepentingan nasional Georgia, bertentangan dengan aspirasi Eropa kami," kata Irakli Pavlenishvili, seorang aktivis hak-hak sipil dan politisi oposisi.

"Seluruh komunitas internasional dan komunitas Georgia menyetujui topik ini".

Namun, Givi Mikanadze, seorang anggota parlemen Georgian Dream, mengatakan kepada televisi nasional, "Masyarakat Georgia benar-benar berhak mengetahui organisasi mana yang dibiayai, dari sumber mana. Kami berbicara tentang transparansi dan memiliki kewajiban (kepada rakyat Georgia)."

Partai yang berkuasa mengatakan tetap berkomitmen Georgia suatu hari bergabung dengan Uni Eropa.

Presiden Georgia Salome Zourabichvili mengatakan dia akan memveto RUU tersebut, dengan alasan bahwa hal itu akan membahayakan harapan Georgia untuk bergabung dengan Uni Eropa dan NATO.

Parlemen dapat mengesampingkan hak veto presiden. Rusia sangat menentang Georgia bergabung dengan NATO.

Bulan lalu, lebih dari 60 organisasi masyarakat sipil dan media mengatakan mereka tidak akan mematuhi undang-undang "agen asing" yang baru jika itu menjadi undang-undang.

Pilihan Editor: Georgia Menangguk Untung dalam Perang Rusia-Ukraina, Ini Sebabnya

Reuters (Fatima Asni Soares)

Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

1 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

1 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

1 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

2 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

2 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Anggota Parlemen Korea Selatan Puji Jokowi: Sosok Revolusioner!

4 hari lalu

Anggota Parlemen Korea Selatan Puji Jokowi: Sosok Revolusioner!

Anggota Majelis Nasional Korea Selatan Kim Gi-Hyeon menilai Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) adalah sosok revolusioner

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

4 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

4 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

5 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya