Rusia Klaim Jegal Rencana Pembunuhan Taipan Media Pendukung Invasi Ukraina

Selasa, 7 Maret 2023 16:30 WIB

Konstantin Malofeev, ketua dewan direksi grup media Tsargrad. REUTERS/Tatyana Makeyeva

TEMPO.CO, Jakarta -Dinas keamanan FSB Rusia mengklaim telah menggagalkan serangan bom mobil terhadap seorang pengusaha nasionalis terkemuka Konstantin Malofeyev, yang mendukung perang Moskow di Ukraina. Moskow menengarai aksi itu didukung Ukraina.

FSB selaku badan intelijen domestik utama Rusia mengatakan, telah campur tangan untuk menghentikan plot tersebut. Adapun operasi itu disebut melibatkan pemasangan bom rakitan yang dikendalikan dari jarak jauh ke bagian bawah mobil yang digunakan oleh taipan Rusia itu.

Stasiun televisi Zvezda Rusia membagikan video dari FSB yang tampak menunjukkan seorang pria mendekati mobil yang diparkir dan sejenak meraih ke bawahnya. Televisi itu kemudian menerbitkan video robot yang muncul untuk mengeluarkan objek dari bawah mobil.

Dalam sebuah pernyataan, FSB menuduh dinas keamanan Ukraina berada di balik upaya pembunuhan itu. Rencana itu disebut telah diorganisir atas nama mereka oleh aktivis sayap kanan Rusia, Denis Kapustin, yang berbasis di Ukraina.

Kasus kriminal dianggap telah diluncurkan terhadap Kapustin karena dugaan pelanggaran teroris dan perdagangan gelap bahan peledak.

Advertising
Advertising

Kapustin, yang juga dikenal sebagai Denis Nikitin, adalah mantan petarung seni bela diri campuran. Dia terlibat serangan ke wilayah Bryansk selatan Rusia dari Ukraina pada pekan lalu oleh Korps Sukarelawan Rusia.

Komandan Kapustin di korps sukarelawan belum mau berkomentar. Sejauh ini belum ada komentar langsung dari Ukraina mengenai tuduhan ini.

FSB mengatakan pihaknya juga telah menggagalkan upaya Kapustin untuk melakukan serangan sabotase terhadap fasilitas minyak dan gas di wilayah Volgograd Rusia tahun lalu.

Malofeyev, target dugaan rencana pembunuhan, adalah pendukung Presiden Vladimir Putin yang memiliki saluran TV yang mempromosikan pandangan nasionalis dan sangat mendukung perang Rusia di Ukraina.

Melalui saluran Telegramnya, Malofeyev mengatakan, bahwa dia baik-baik saja dan tidak ada yang terluka dalam upaya pembunuhannya. Menurutnya, aksi itu tidak akan mengubah apa yang dia sebut sebagai "posisi patriotik"-nya.

"Saya tidak memiliki kebencian pribadi bahkan terhadap orang-orang yang menginginkan saya mati," katanya.

FSB mengatakan komplotan melawan Malofeyev menggunakan metode yang sama yang digunakan musim panas lalu untuk membunuh Darya Dugina, putri seorang ideolog nasionalis terkemuka. Serangan bom mobil itu terjadi di luar Moskow.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan "kelambanan yang disengaja" oleh struktur hak asasi manusia internasional memungkinkan Presiden Volodymyr Zelensky melakukan serangan semacam itu.

"Kami juga tidak ragu," katanya dalam sebuah pernyataan di situs kementerian, "bahwa tindakan tersebut dilakukan dengan persetujuan diam-diam, jika tidak dengan dorongan dari pihak Barat."

Ukraina membantah terlibat dalam pembunuhan Dugina.

Pilihan Editor: Rusia Umumkan Nama Wanita Ukraina Terduga Pelaku Peledakan Moskow

REUTERS

Berita terkait

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

8 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

8 jam lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

9 jam lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

13 jam lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

1 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

1 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

2 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

2 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

2 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya