TEMPO.CO, Jakarta - Warga negara Ukraina bernama Natalia Vovk dituduh sebagai pelaku peledakan mobil jurnalis Rusia, Darya Dugina, yang merupakan anak sekutu Presiden Vladimir Putin, Aleksandr Dugin, di Moskow, Sabtu lalu.
"Warga Ukraina Natalia Vovk, yang melarikan diri ke Estonia setelah melakukan pembunuhan Darya Dugina, akan dimasukkan ke dalam daftar orang yang dicari dan diminta ekstradisinya," kata pejabat keamanan Rusia seperti dikutip kantor berita Tass, Selasa, 23 Juli 2022.
Pada malam 20 Agustus, sebuah bom meledak di mobil Toyota Land Cruiser di jalan dekat desa Bolshiye Vyazyomy, Wilayah Moskow. Mobil terbakar.
Seperti yang diketahui kemudian, alat peledak ditanam di bawah lantai kendaraan di sisi pengemudi. Dugina, yang mengemudikan mobil, tewas di tempat.
Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) menuduh dinas rahasia Ukraina melakukan pembunuhan terhadap Dugina, putri seorang ideolog Rusia ultra-nasionalis.
Sebelumnya, pemerintah Ukraina membantah keras terlibat dalam serangan di Moskow itu. Staf Presiden Volodymyr Zelensky menolak tuduhan beberapa pejabat Rusia yang menyalahkan serangan itu pada "teroris" Ukraina.
"Ukraina, tentu saja, tidak ada hubungannya dengan ledakan kemarin," kata penasihat Zelensky, Mykhailo Podolyak, dilansir The New York Post, Minggu, 21 Agustus 2022.
Menteri Luar Negeri Estonia, Urmas Reinsalu, mengatakan, tudingan FSB bahwa pelaku peledakan telah lari ke negaranya merupakan provokasi Rusia.
"Estonia memandang pernyataan FSB sebagai provokasi oleh Federasi Rusia. Kami tidak memiliki apa-apa lagi untuk menambah ini," kata Reinsalu.
AS Kutuk Serangan
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan Amerika Serikat dengan tegas mengutuk penargetan yang disengaja terhadap warga sipil di mana saja, ketika ditanya tentang pembunuhan Darya Dugina, putri seorang ultra-nasionalis Rusia, dalam serangan bom mobil di dekat Moskow.
Berbicara pada konferensi pers harian, juru bicara Ned Price menolak untuk mengatakan apakah Washington tahu siapa yang berada di balik serangan itu tetapi mengatakan tidak ada keraguan bahwa Rusia akan mengajukan "kesimpulan tertentu."
Dinas Keamanan Federal Rusia menuduh dinas rahasia Ukraina membunuh Dugina. Ukraina, yang mempertahankan diri dari apa yang dikatakannya sebagai perang penaklukan bergaya kekaisaran yang dilakukan oleh Rusia, telah membantah terlibat dalam serangan itu.
TASS | UKRINFORM | REUTERS