Rusia Bakal Kehabisan Uang Tahun Depan, Butuh Investor Asing

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 4 Maret 2023 13:34 WIB

Prajurit Ukraina mengendarai howitzer self-propelled, saat serangan Rusia di Ukraina berlanjut, di dekat kota garis depan Bakhmut, Ukraina 27 Februari 2023. REUTERS/Yevhen Titov

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang taipan asal Rusia, Oleg Deripaska mengatakan negari Beruang Merah ini akan kehabisan uang tahun depan. Akibat perang dengan Ukraina, Rusia membutuhkan investasi asing untuk memutar perekonomiannya.

"Tidak akan ada uang tahun depan, kami membutuhkan investor asing," katanya pada konferensi ekonomi di Siberia Kamis, 2 Maret 2023, menurut laporan kantor berita Rusia, TASS.

Pernyataan dari Deripaska ini kontras dengan penilaian yang lebih optimis terhadap kekayaan ekonomi Rusia oleh Presiden Vladimir Putin minggu lalu. Putin memuji ketahanan ekonomi negara dalam menghadapi sanksi Barat yang belum pernah terjadi sebelumnya yang diberlakukan pada tahun lalu.

Perang dengan Ukraina menyebabkan ekonomi Rusia menyusut 2,1 persen tahun lalu, lebih rendah dari perkiraan awal dari pemerintah. Kontraksi lebih terbatas dari yang diperkirakan banyak ekonom pada awalnya.

Anjloknya ekonomi Rusia mulai terlihat dengan dipangkasnya produksi minyak bulan ini dan sanksi Barat dapat terus berlanjut. Pada akhirnya, prospek ekonomi Rusia bergantung pada apa yang terjadi di Ukraina.

Advertising
Advertising

Investor asing, terutama dari negara-negara ramah, memiliki peran besar, menurut Deripaska. Investasi asing akan bergantung pada kemampuan Rusia yang mampu menciptakan kondisi yang tepat dan pasar yang menarik.

Sejak perang Rusia Ukraina meletus pada Februari 2022, negara-negara Barat menerapkan sanksi ekonomi. Lebih dari 11.300 sanksi untuk mencekik ekonomi Rusia dan membekukan sekitar US$ 300 miliar cadangan devisanya.

Namun Cina tetap menjadi sahabat Rusia dengan membeli energi dari negara itu. Cina juga menggantikan untuk menjadi pemasok mesin dan logam dasar Barat di antara produk-produk lain, serta memberikan alternatif untuk dolar AS.

Perang Rusia Ukraina membuat nilai impor Uni Eropa dari Rusia turun sebesar 51 persen antara Februari hingga Desember tahun lalu. Blok tersebut adalah salah satu mitra dagang utama Rusia sebelum invasi ke Ukraina, dengan 38 persen ekspor Rusia masuk ke Uni Eropa pada 2020.

Pendapatan pemerintah Rusia anjlok 35 persen pada Januari dibandingkan dengan tahun lalu, sementara pengeluaran melonjak 59%, menyebabkan defisit anggaran sekitar 1.761 miliar rubel (US$ 23,3 miliar).

Deripaska adalah merajai bisnis aluminium. Pada 2018, dia diberi sanksi oleh Amerika Serikat, yang mencatat bahwa oligarki tidak memisahkan dirinya dari negara Rusia. Tahun lalu, dia didakwa karena diduga melanggar sanksi AS . Forbes memperkirakan kekayaan bersih Deripaska saat ini hanya di bawah US$ 3 miliar.

CNN

Pilihan Editor: Raisi Curigai Musuh Iran Ada di Balik Keracunan Ratusan Siswi

Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

5 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

5 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

6 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

7 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya