Taiwan Diganggu Cina, AS Kirim Rudal hingga Jet Tempur F-16

Reporter

Tempo.co

Kamis, 2 Maret 2023 20:38 WIB

Jet tempur J-11 Angkatan Laut Cina terbang dekat dengan pesawat RC-135 Angkatan Udara AS saat berada di wilayah udara internasional di atas Laut Cina Selatan, pada 21 Desember 2022. Jet tempur militer Cina mendekari pesawat angkatan udara A.S. dengan jarak 3 meter di Laut China Selatan yang diperebutkan minggu lalu dan memaksanya melakukan manuver mengelak untuk menghindari tabrakan di wilayah udara internasional, U.S. Indo-Pacific Command/Handout via REUTERS.

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat menyetujui rencana penjualan senjata baru senilai US$ 619 juta ke Taiwan. Senjata yang akan dikirimkan termasuk rudal untuk armada jet tempur F-16, karena pulau itu melaporkan hari kedua serangan angkatan udara Cina skala besar di dekatnya.

Penjualan senjata kemungkinan akan memperburuk hubungan yang sudah tegang antara Washington dan Beijing. Amerika Serikat dinilai tak beralasan mendukung Taiwan, pulau yang diklaim Cina sebagai bagian dari wilayahnya.

Pentagon mengatakan pada Rabu, 1 Maret 2023, bahwa Departemen Luar Negeri AS telah menyetujui potensi penjualan senjata dan peralatan ke Taiwan yang mencakup 200 Advanced Medium Range Air-to-Air Missiles (AMRAAM) anti-pesawat dan 100 rudal AGM-88B HARM yang dapat menyerang daratan.

"Penjualan yang diusulkan akan berkontribusi pada kemampuan penerima untuk menyediakan pertahanan wilayah udara, keamanan regional dan interoperabilitas dengan Amerika Serikat," katanya dalam sebuah pernyataan.

Kementerian pertahanan Taiwan mengatakan rudal itu akan membantu mempertahankan wilayah udara untuk menghadapi ancaman dan provokasi dari militer Cina. Raytheon Technologies dan Lockheed Martin adalah kontraktor utama. China telah memberikan sanksi kepada kedua perusahaan karena menjual senjata ke Taiwan.

Advertising
Advertising

Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan dengan tegas menentang penjualan senjata dari AS. Beijing menambahkan bahwa Amerika Serikat harus menghentikan penjualan senjata dan kontak militer dengan Taiwan.

Taiwan telah mengeluh selama tiga tahun terakhir tentang meningkatnya aktivitas militer Cina di dekat pulau itu karena Beijing berusaha untuk menegaskan klaim kedaulatannya. Taiwan melaporkan pada Kamis hari kedua serangan angkatan udara Cina skala besar ke zona identifikasi pertahanan udaranya. Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa selama 24 jam terakhir pihaknya telah melihat 21 pesawat.

Cina mengatakan kegiatannya di wilayah itu dibenarkan karena berusaha mempertahankan integritas teritorialnya. Cina juga beralasan untuk memperingatkan Amerika Serikat agar tidak berkolusi dengan Taiwan, meskipun hal ini menimbulkan kemarahan di Taipei.

Kementerian pertahanan Taiwan mengatakan sebanyak 17 pesawat tempur J-10 dan empat pesawat tempur J-16 milik Cina telah terbang ke sudut barat daya zona identifikasi pertahanan udara Taiwan. Pesawat J-10, terbang lebih dekat ke pantai China daripada Taiwan, sementara J-16, pesawat tempur yang jauh lebih baru dan lebih maju, terbang ke timur laut Kepulauan Prata yang dikuasai Taiwan. Kementerian pada Rabu melaporkan 19 pesawat China terbang di zona pertahanan udara Taiwan.

Tak satu pun dari pesawat melintasi garis median Selat Taiwan yang sensitif, yang berfungsi sebagai penghalang tidak resmi antara kedua pihak. Namun Angkatan Udara Cina telah terbang hampir setiap hari sejak melakukan latihan perang di dekat Taiwan Agustus lalu.

Cina belum mengomentari aktivitas militernya di dekat Taiwan. Pada Januari, Cina mengatakan pihaknya mengadakan latihan tempur di sekitar pulau itu untuk melawan tindakan provokatif pasukan eksternal dan pasukan separatis kemerdekaan Taiwan.

REUTERS

Pilihan Editor: Geger, Pria di Peru Pacari Mumi dan Tidur Bersama Selama 30 Tahun

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

2 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

2 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

3 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

6 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

13 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

15 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

17 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

19 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

19 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

19 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya