Sara Khadem, Pecatur Iran yang Tanding Tanpa Hijab Kini Hijrah ke Spanyol

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 16 Februari 2023 09:15 WIB

Pecatur Iran Sara Khadem bertanding tanpa mengenakan jilbab, dalam Kejuaraan Catur Cepat dan Blitz Dunia FIDE di Almaty, Kazakhstan 26 Desember 2022. Gambar ini diperoleh Reuters pada 27 Desember 2022. (Lennart Ootes | REUTERS)

TEMPO.CO, Jakarta - Pecatur Iran, yang pindah ke Spanyol setelah berkompetisi tanpa hijab dan mendapat surat perintah penangkapan, tidak menyesal atas sikap beraninya dalam mendukung gerakan protes terhadap kepemimpinan ulama negaranya.

Tetapi Sarasadat Khademalsharieh, 25 tahun, lebih dikenal sebagai Sara Khadem, juga mengatakan kepada Reuters bahwa surat perintah penangkapan, yang membuatnya tidak mungkin kembali ke Iran, adalah "hal paling mengerikan" dalam hidupnya.

Dia mengatakan, setelah bermain di FIDE World Rapid and Blitz Chess Championships bulan Desember di Almaty Kazakhstan tanpa jilbab seperti diwajibkan di Iran, dia hampir tidak membayangkan pembalasan yang lebih keras daripada larangan bepergian.

"(Sebagai pemain catur) kami selalu harus memprediksi apa yang akan terjadi selanjutnya, tapi ... itu tidak berjalan seperti yang saya perkirakan," katanya di sebuah lokasi yang dirahasiakan di Spanyol selatan di mana dia sekarang tinggal dengan suami dan anaknya.

Khadem, yang tiba di Spanyol pada bulan Januari dengan visa tinggal terkait dengan pembelian properti, mengatakan pihak berwenang Iran telah menyuruhnya untuk merekam video yang mengatakan bahwa dia menyesali tindakannya sebagai syarat untuk kembali ke negaranya.

Dia menolak, dan kemudian mengetahui tentang surat perintah itu.

Advertising
Advertising

Tetap saja, melepas jilbab adalah "sesuatu yang saya pikir benar untuk dilakukan dan saya tidak menyesali apa pun", katanya, menambahkan bahwa dia hanya mengenakan jilbab di turnamen ketika ada kamera, dan banyak olahragawan Iran melakukan cara yang sama.

"Tapi itu (tanpa hijab) telah menjadi salah satu simbol gerakan di Iran dan saya juga memutuskan untuk akhirnya melakukan sesuatu yang saya inginkan, menjadi diri saya sendiri...Saya termotivasi oleh rakyat Iran."

Undang-undang yang memberlakukan kewajiban mengenakan jilbab telah menjadi titik nyala selama kerusuhan melanda Iran sejak pertengahan September ketika seorang wanita Iran-Kurdi berusia 22 tahun, Mahsa Amini, tewas dalam tahanan polisi moralitas.

Khadem mengatakan kematian Mahsa "membuat kami semua patah hati", menginspirasi banyak orang untuk memprotes. Sejumlah atlet wanita yang berkompetisi di luar negeri sejak itu tampil tanpa jilbab di depan umum.

"Ada banyak hal yang orang tidak senang saat ini, jadi meskipun kali ini tidak mengubah apa pun, saya pikir akan tiba saatnya orang akan bangkit kembali," kata Khadem, yang tidak ingin menjadi aktivis politik, tetapi ingin menjadi suara untuk perubahan.

Peringkat 774 dunia dan 9 di Iran, Khadem berencana untuk tetap bermain di bawah bendera Iran, tetapi telah menerima proposal dari negara lain.

Dia mengatakan sanksi politik terhadap olahragawan dari negara-negara seperti Rusia seringkali tidak adil, dan larangan partisipasi mereka dalam turnamen menyebabkan penderitaan. "Saya tahu banyak atlet tidak bertanggung jawab atas apa yang terjadi di negara mereka," katanya.

Baca juga Iran Diduga Sewa Geng Kriminal untuk Membunuh Para Pembangkang di Inggris

REUTERS

Berita terkait

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

10 jam lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

1 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

1 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

1 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

2 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

2 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

3 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

3 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya