Kanselir Jerman Sayangkan Sekutu Jor-Joran Pasok Senjata ke Ukraina

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 8 Februari 2023 19:30 WIB

Tank beraksi saat Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius melihat tank Leopard II yang akan dipasok ke Ukraina di brigade tank Lipperland tentara Jerman dan bagian dari Bundeswehr, di Augustdorf, Jerman, 1 Februari 2023. Jerman perlu memesan tank Leopard baru dengan cepat untuk menggantikan yang dikirim ke Ukraina. REUTERS/Benjamin Westhoff

TEMPO.CO, Jakarta - Kanselir Jerman Olaf Scholz mengkritik jor-joran di antara sejumlah negara pendukung Ukraina dalam memberikan senjata untuk menghadapi agresi Rusia. Menurut dia, hal itu merusak persatuan di antara sekutu.

"Kita menjaga dan memperkuat persatuan ini dengan terlebih dahulu menyiapkan keputusan secara rahasia - dan baru kemudian mengomunikasikannya," kata Scholz kepada majelis rendah parlemen Bundestag dalam naskah pidatonya, Rabu, 8 Februari 2023.

Ia mengutip kerja samanya dengan Presiden AS Joe Biden dalam keputusan untuk memasok tank. ke Ukraina.

"Apa yang merusak persatuan kita adalah kompetisi publik untuk mengalahkan satu sama lain tentang tank tempur, kapal selam, pesawat terbang - siapa yang memberikan lebih banyak?" kata dia menambahkan.

Dia menggambarkan invasi Rusia ke Ukraina, yang 24 Februari nanti genap 1 tahun, sebagai bencana "buatan manusia". Perang di Ukraina telah memicu "gerakan migrasi terbesar sejak Perang Dunia II," kata Scholz.

"Sejak hari pertama perang, karakteristik terkuat kami terletak pada kekompakan kami. Kami tidak akan membiarkan satu negara menyerang negara lain dan mengganggu perdamaian di Eropa."

Advertising
Advertising

Dan Scholz mengatakan sanksi UE "akan berlanjut" terhadap Rusia, "dan bahkan mungkin ditingkatkan."

Scholz juga meyakinkan Ukraina bahwa masa depannya terletak di UE. "Ukraina milik Eropa, masa depannya terletak di Uni Eropa. Dan janji ini benar," kata Scholz.

Pada hari Selasa, menteri pertahanan Rusia mengatakan bahwa pasokan senjata Barat ke Ukraina secara efektif menyeret NATO ke dalam konflik, memperingatkan hal ini dapat menyebabkan eskalasi yang "tidak dapat diprediksi".

Tapi Scholz membalas pernyataan Rusoia itu. "Ini bukan NATO dalam perang melawan Rusia. Ini adalah invasi Rusia ke Ukraina."

"Putin tidak akan mencapai tujuannya," kata Scholz bersumpah. "Ini jelas setelah satu tahun perang ini."

Pilihan editor: Rusia: Keterlibatan NATO di Ukraina Ancam Eskalasi Tak Terduga

REUTERS | DW

Berita terkait

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional alias ISS

38 menit lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional alias ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

14 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

14 jam lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

15 jam lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

19 jam lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

1 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

1 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

2 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

2 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

2 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya