Laporan WHO tentang Darurat Kesehatan Ukraina Picu Pertengkaran AS dan Rusia
Editor
Ida Rosdalina
Minggu, 5 Februari 2023 08:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat dan Rusia saling berhadapan, Sabtu, 4 Februari 2023, atas sebuah laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang krisis kemanusiaan di Ukraina. Moskow mengatakan laporan itu dimotivasi secara politis dan Washington meminta laporan itu segera diperbarui.
Laporan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dipresentasikan di hadapan dewan eksekutif organisasi tersebut, di mana Rusia dan Amerika Serikat menjabat. Laporan tersebut mencakup peristiwa-peristiwa dalam sembilan bulan pertama dari 2022 dan mengklasifikasikan situasi di Ukraina, yang diinvasi Rusia pada 24 Februari, sebagai salah satu dari delapan darurat kesehatan global akut.
Laporan tersebut mendokumentasikan lebih dari 14.000 korban jiwa sipil, dengan 17,7 juta orang membutuhkan bantuan kemanusiaan dan 7,5 juta pengungsi Ukraina di seluruh Eropa. Dari 471 serangan dengan senjata berat terhadap fasilitas Kesehatan seluruh dunia, 448 terjadi di Ukraina, demikian laporan WHO.
Perwakilan Rusia untuk dewan WHO menyebut laporan tersebut dipolitisasi dan berpihak dan menggambarkan acuannya kepada Ukraina sebagai tuduhan-tuduhan tidak berdasar. Moskow membantah menargetkan orang-orang sipil di Ukraina sejak mereka memulai apa yang mereka sebut operasi militer khusus, yang juga menghancurkan kota-kota Ukraina, membunuh ribuan kombatan dan mengguncang ekonomi global.
Sheba Crocker, perwakilan AS untuk PBB, meminta laporan terbaru untuk mendokumentasikan insiden-insiden di Ukraina sejak September. “Serangan-serangan Rusia… telah menyebabkan kerugian yang tak terbilang terhadap orang-orang sipil dan infrastruktur penting di Ukraina,” katanya kepada rapat dewan, menurut pernyataan dari kantornya.
“Kematian dan kehancuran yang tidak masuk akal ini menimpa anak-anak, orang tua, dan akses kelompok rentan lainnya ke perawatan kesehatan vital secara brutal," tambah Crocker.
REUTERS
Baca Juga: Jerman Memiliki Bukti Kejahatan Perang di Ukraina