PM Israel Klaim Pernah Diminta Damaikan Rusia Ukraina, Bersedia Jadi Mediator

Reporter

Tempo.co

Rabu, 1 Februari 2023 15:16 WIB

Mantan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberi isyarat ketika dia berbicara kepada para pendukungnya dari sebuah truk di sebuah acara kampanye menjelang pemilihan Israel di Or Yehuda, Israel 30 Oktober 2022. REUTERS/Nir Elias

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada Selasa bahwa dia bersedia mempertimbangkan untuk menjadi mediator antara Rusia dan Ukraina. Syaratnya adalah jika dia diminta oleh kedua negara yang bertikai dan Amerika Serikat.

Baca: Jelang Kunjungan Israel - Palestina, Menlu AS Tegaskan Solusi Dua Negara

"Jika diminta oleh semua pihak terkait, saya pasti akan mempertimbangkannya, tapi saya tidak memaksakan diri," kata Netanyahu dalam sebuah wawancara dengan CNN. Dia menambahkan itu harus menjadi waktu dan keadaan yang tepat.

Netanyahu mengatakan dia diminta untuk menjadi mediator tak lama setelah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari tahun lalu. Saat itu dia menolak karena dia adalah pemimpin oposisi Israel, bukan perdana menteri. "Saya punya aturan yaitu satu perdana menteri pada satu waktu," katanya.

Netanyahu tidak akan mengatakan siapa yang memintanya untuk menjadi mediator dalam perang Rusia Ukraina. Dia hanya mengatakan permintaan itu tidak resmi.

Ukraina meminta pendahulu Netanyahu, Naftali Bennett, untuk bertindak sebagai mediator. Pada Maret, Bennett pernah bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan juga berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy. Namun saat itu dia tidak dapat menengahi kesepakatan damai antara kedua negara.

Advertising
Advertising

Perang Rusia Ukraina belum ada tanda-tanda akan berakhir. Bantuan militer terus mengalir untuk Ukraina dari Amerika Serikat dan negara-negara sekutunya di Eropa.

Terbaru adalah Amerika Serikat menyiapkan bantuan militer senilai lebih dari US$ 2 miliar atau setara Rp 30 triliun untuk Ukraina. Paket bantuan itu diperkirakan mencakup roket jarak jauh untuk pertama kalinya serta amunisi dan senjata lainnya.

Menurut dua pejabat AS seperti dilansir dari Reuters, Rabu, 1 Februari 2023, bantuan itu akan diumumkan secepatnya minggu ini. Bantuan tersebut mencakup pula peralatan pendukung untuk sistem pertahanan udara Patriot, amunisi berpemandu presisi dan senjata anti-tank Javelin.

Salah satu pejabat mengatakan sebagian dari paket itu, yang diperkirakan bernilai US$ 1,725 miliar. Bantuan akan berasal dari dana Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina (USAI), yang memungkinkan pemerintahan Presiden Joe Biden mendapatkan senjata dari industri, bukan dari stok senjata AS.

Simak: Suami Istri Rusia Ditangkap Saat Makan Malam Romantis karena Bahas Ukraina

REUTERS

Berita terkait

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

3 menit lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Fakta tentang Gustavo Petro, Presiden Kolombia, Pembela Hak-hak Palestina

30 menit lalu

Fakta tentang Gustavo Petro, Presiden Kolombia, Pembela Hak-hak Palestina

Kolombia pernah berhubungan akrab dengan Israel, tetapi Gustavo Petro, sang presiden, tidak pernah menahan diri untuk mengkritik negara Zionis itu.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

2 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

2 jam lalu

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

Kelompok HAM memperingatkan bahwa definisi baru Anti-Semitisme tersebut dapat semakin membatasi kebebasan berpendapat.

Baca Selengkapnya

Blinken Sebut AS Tak Dukung Serangan Israel ke Rafah

3 jam lalu

Blinken Sebut AS Tak Dukung Serangan Israel ke Rafah

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dia belum melihat rencana efektif dari pihak Israel untuk melindungi warga sipil sebelum operasi militer di Rafah.

Baca Selengkapnya

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel karena Genosida di Gaza

5 jam lalu

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel karena Genosida di Gaza

Presiden Gustavo Petro mengumumkan Kolombia akan memutus hubungan diplomatik dengan Israel atas genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

5 jam lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Filmografi Gal Gadot Tak Hanya Wonder Woman, Bikin Film Kontroversi Bearing Witness To the October 7th Massacre

6 jam lalu

Filmografi Gal Gadot Tak Hanya Wonder Woman, Bikin Film Kontroversi Bearing Witness To the October 7th Massacre

Gal Gadot aktor asal Israel yang sukses berkiprah dalam dunia industri hiburan Hollywood. Berikut beberapa filmnya, bukan hanya Wonder Woman.

Baca Selengkapnya

39 Tahun Gal Gadot, Pemeran Film Wonder Woman yang Bela Israel Asal Negaranya

7 jam lalu

39 Tahun Gal Gadot, Pemeran Film Wonder Woman yang Bela Israel Asal Negaranya

Artis Hollywood Gal Gadot belakangan menuai banyak sorotan karena aksi bela Israel yang dilakukannya. Ini perjalanan karier pemeran film Wonder Woman.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

8 jam lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya