Suami Istri Rusia Ditangkap Saat Makan Malam Romantis karena Bahas Ukraina

Reporter

Tempo.co

Rabu, 1 Februari 2023 14:07 WIB

Tentara dari batalion internasional Carpathian Sich melakukan manuver di dekat garis depan, saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, dekat Kreminna, Ukraina, 3 Januari 2023. REUTERS/Clodagh Kilcoyne

TEMPO.CO, Jakarta - Suami istri asal Rusia, ditangkap saat sedang makan malam di sebuah restoran. Mereka dicokok petugas penjaga nasional negara itu karena berbincang tentang perang Rusia Ukraina saat makan malam keluarga tersebut.

Baca: Lagi, AS Siapkan Paket Bantuan Senjata dan Amunisi Rp 30 T untuk Ukraina

Pria bersenjata memborgol Olesya Ovchinnikova, 42, dan suaminya Alexey Ovchinnikov, 40. Petugas memaksa mereka tiarap.

Percakapan pribadi mereka ternyata dilaporkan ke polisi oleh seorang anggota staf di restoran Na drovakh atau On Firewood di Krasnodar. Setelah mereka diborgol oleh petugas, Olesya Ovchinnikova dengan tegas menjelaskan dukungan penuhnya untuk Ukraina dalam sebuah video. Pernyataannya itu kemungkinan bakal membuatnya dipenjara hingga lima tahun di bawah undang-undang yang melarang kritik terhadap perang Rusia Ukraina. "Aku akan pergi jauh-jauh," katanya, tanpa gentar, bangkit dari lantai sambil diborgol. "Salam ke Ukraina!" katanya dalam sebuah video.

Ia menolak menutup mulut. "Tidak, aku tidak akan menutup mulutku. Aku tidak akan menutup mulutku. Puji Ukraina! Kemuliaan bagi para pahlawan! Kemuliaan bagi Zelensky….!" tuturnya.

Dia mengejek perwira muda itu saat dia merekam video sebagai bukti yang memberatkannya. "Kelinci, ambil filmnya, ibumu akan bangga padamu, kamu sangat baik sekali,' katanya dalam rekaman yang dirilis oleh pihak berwenang.

Advertising
Advertising

Olesya Ovchinnikova dan suaminya memiliki dua anak perempuan di bawah umur. Mereka dibawa ke kantor polisi setelah ditangkap di restoran tersebut.

Hari berikutnya pengadilan menahan sang suami selama 15 hari, kata pengacara pasangan tersebut Alexey Avanesyan. Dia didenda 1.000 rubel atau setara Rp 213 juta.

Selain membayar denda, dia juga terancam penjara. Sebabnya penegak hukum menyusun protokol terhadapnya karena diduga mendiskreditkan tentara Rusia dengan komentarnya yang mendukung Ukraina. Ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara.

Mantan penulis pidato Putin, Abbas Gallyamov, mengatakan kejadian itu adalah bukti bahwa Rusia tenggelam dalam totalitarianisme. "Perbedaan penting antara otoritarianisme dan totalitarianisme adalah bahwa dalam kasus pertama, ekspresi sentimen oposisi di depan umum dapat dilarang, tetapi tidak ada yang peduli dengan pendapat pribadi yang diungkapkan dalam percakapan pribadi," katanya.

"Di bawah totalitarianisme, kata-kata yang diucapkan dalam percakapan pribadi dan tidak dimaksudkan untuk telinga orang lain dapat dihukum. Rusia bergerak menuju totalitarianisme," ujarnya.

Simak: Ukraina Bakal Terima 140 Tank Barat untuk Gelombang Pertama

DAILY MAIL

Berita terkait

Fakta-fakta Menarik Soal Korea Utara yang Membantu Rusia Melawan Ukraina

16 jam lalu

Fakta-fakta Menarik Soal Korea Utara yang Membantu Rusia Melawan Ukraina

Korea Utara sudah bersiap membantu Rusia dalam perang melawan Ukraina. Di balik persiapan ini, terdapat beberapa fakta menarik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Pesawat Pengebom AS Bergabung dalam Latihan Gabungan dengan Korea Selatan dan Jepang

1 hari lalu

Pesawat Pengebom AS Bergabung dalam Latihan Gabungan dengan Korea Selatan dan Jepang

Ini adalah keempat kalinya pada tahun ini pesawat pengebom nuklir AS dikerahkan ke Semenanjung Korea

Baca Selengkapnya

Milisi Kedua Taiwan Tewas dalam Pertempuran di Ukraina

1 hari lalu

Milisi Kedua Taiwan Tewas dalam Pertempuran di Ukraina

Media Taiwan mengidentifikasi pria tersebut sebagai Wu Chung-ta dan mengatakan dia kembali ke Ukraina pada Juli setelah pulih dari cedera kaki.

Baca Selengkapnya

Korea Utara dan Rusia Sepakat Kompak Saling Bantu Bila Diserang

1 hari lalu

Korea Utara dan Rusia Sepakat Kompak Saling Bantu Bila Diserang

Rusia dan Korea Utara menegaskan komitmen kerja sama di tengah memanasnya konflik di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Zelensky Marah, Barat Hanya Menonton Korea Utara Kirim Ribuan Tentara ke Ukraina

2 hari lalu

Zelensky Marah, Barat Hanya Menonton Korea Utara Kirim Ribuan Tentara ke Ukraina

Zelensky mengecam negara sekutu Barat Ukraina yang tak berbuat apa-apa terhadap tentara Korea Utara.

Baca Selengkapnya

AS Tuduh Rusia Sebarkan Video Hoaks Soal Pemilu AS

2 hari lalu

AS Tuduh Rusia Sebarkan Video Hoaks Soal Pemilu AS

Rusia dituduh menyebarkan video hoaks tentang imigran Haiti yang ikut memilih di pemilu AS.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan di Singapura Kena Sanksi AS, Dukung Perang Rusia di Ukraina

2 hari lalu

Lima Perusahaan di Singapura Kena Sanksi AS, Dukung Perang Rusia di Ukraina

Empat dari perusahaan Singapura diidentifikasi sebagai bagian dari jaringan perusahaan pelayaran yang membantu Novatek, produsen LNG terbesar di Rusia

Baca Selengkapnya

Donald Trump Bantah Dirinya Sahabat Rusia

3 hari lalu

Donald Trump Bantah Dirinya Sahabat Rusia

Calon presiden AS dari Partai Republik Donald Trump menanggapi kritik dari mereka yang menyebutnya sebagai "teman negara Rusia".

Baca Selengkapnya

Menilik Kabar Pasukan Korea Utara Bergabung dengan Rusia dalam Perang Ukraina

3 hari lalu

Menilik Kabar Pasukan Korea Utara Bergabung dengan Rusia dalam Perang Ukraina

NATO mengonfirmasikan bahwa pasukan Korea Utara telah dikirim ke Rusia untuk ikut berperang di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Rusia Kutuk Larangan Operasi UNRWA oleh Israel: Langgar Hukum Internasional

3 hari lalu

Rusia Kutuk Larangan Operasi UNRWA oleh Israel: Langgar Hukum Internasional

Rusia menyebut larangan Israel terhadap operasi UNRWA sebagai pelanggaran hukum internasional.

Baca Selengkapnya