TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat menyiapkan bantuan militer senilai lebih dari US$ 2 miliar atau setara Rp 30 triliun untuk Ukraina. Paket bantuan itu diperkirakan mencakup roket jarak jauh untuk pertama kalinya serta amunisi dan senjata lainnya.
Baca: Ukraina Bakal Terima 140 Tank Barat untuk Gelombang Pertama
Menurut dua pejabat AS seperti dilansir dari Reuters, Rabu, 1 Februari 2023, bantuan itu akan diumumkan secepatnya minggu ini. Bantuan tersebut mencakup pula peralatan pendukung untuk sistem pertahanan udara Patriot, amunisi berpemandu presisi dan senjata anti-tank Javelin.
Salah satu pejabat mengatakan sebagian dari paket itu, yang diperkirakan bernilai US$ 1,725 miliar. Bantuan akan berasal dari dana Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina (USAI), yang memungkinkan pemerintahan Presiden Joe Biden mendapatkan senjata dari industri, bukan dari stok senjata AS.
Dana USAI akan digunakan untuk membeli senjata baru, Ground Launched Small Diameter Bomb (GLSDB) buatan Boeing Co (BA.N) yang memiliki jangkauan 150 kilometer. Amerika Serikat telah menolak permintaan Ukraina untuk rudal ATACMS dengan jangkauan 297 kilometer.
Bom luncur GLSDB dapat memungkinkan Ukraina mencapai target yang berada di luar jangkauan. Senjata ini diharapkan pula bisa membantu Ukraina menekan serangan balik Rusia.
Reuters pertama kali melaporkan proposal Boeing untuk mengirim GLSDB ke Ukraina pada November. Pada saat itu GLSDB diperkirakan bisa tiba di Ukraina pada musim semi. GLSDB dibuat bersama oleh SAAB AB (SAABb.ST) dan Boeing. Ini menggabungkan Bom Diameter Kecil (SDB) GBU-39 dengan motor roket M26, yang keduanya umum di persediaan AS.
Bom GLSDB dipandu GPS, dapat mengalahkan beberapa gangguan elektronik, digunakan dalam segala kondisi cuaca, dan melawan kendaraan lapis baja, menurut situs web SAAB. GBU-39, yang akan berfungsi sebagai hulu ledak GLSDB, memiliki sayap lipat kecil yang memungkinkannya meluncur lebih dari 100 km jika dijatuhkan dari pesawat dan mengenai target berdiameter sekecil 3 kaki (1 meter).
Dana USAI juga akan digunakan untuk membayar lebih banyak komponen pertahanan udara HAWK, sistem kontra drone, kontra artileri dan radar pengawasan udara, peralatan komunikasi, drone PUMA, dan suku cadang untuk sistem utama seperti Patriot dan Bradley, kata salah satu pejabat.
Ada juga sejumlah besar peralatan medis yang cukup untuk melengkapi tiga rumah sakit lapangan, sumbangan dari negara sekutu lainnya.
Gedung Putih menolak berkomentar. Isi dan ukuran paket bantuan bisa berubah hingga ditandatangani presiden.
Selain dana USAI, bantuan senilai lebih dari US$ 400 juta diharapkan berasal dari dana Otoritas Penarikan Presiden, yang memungkinkan Joe Biden mengambil dari saham AS yang saat ini dalam keadaan darurat.
Bantuan itu diharapkan mencakup kendaraan pelindung penyergapan yang tahan ranjau (MRAP), sistem roket peluncuran ganda yang dipandu (GMLRS), dan amunisi. Amerika Serikat telah mengirimkan bantuan keamanan senilai sekitar US$ 27,2 miliar ke Ukraina sejak invasi Rusia pada Februari 2022.
Simak: Misi Scholz Cari Dukungan untuk Ukraina ke Amerika Selatan Gagal
REUTERS