Amerika Prihatin Serangan Israel ke Palestina Menjelang Kunjungan Blinken
Reporter
Daniel A. Fajri
Editor
Suci Sekarwati
Jumat, 27 Januari 2023 17:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Washington khawatir situasi keamanan antara Israel dan Palestina dapat memburuk menjelang kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken ke Timur Tengah. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Ned Price menyampaikan perhatian itu setelah serangan mematikan di Tepi Barat yang diduduki oleh Israel kemarin.
Rencananya, Blinken akan melakukan perjalanan ke Mesir, Israel, dan Tepi Barat, pada Minggu, 29 Januari 2023. Kunjungan Blinken itu adalah yang pertama sejak pemerintahan sayap kanan baru Benjamin Netanyahu berkuasa paska-pemilu pada November 2023
Naiknya Netanyahu ke kursi Perdana Menteri Israel menimbulkan kekhawatiran di dalam dan di luar negeri karena beberapa anggota koalisi menentang tegaknya Palestina sebagai negara dan pandangan garis keras lainnya.
Dicap Organisasi Kriminal Transnasional, Bos Grup Wagner Bertanya ke AS: Apa Salah Kami?
Kementerian Luar Negeri Amerika mengatakan dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Netanyahu dan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas, Blinken akan membahas pentingnya solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina, di antara isu-isu lainnya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Ned Price mengatakan dalam sebuah pernyataan Blinken juga akan membahas pentingnya menegakkan status quo di sekitar Haram al-Sharif atau Temple Mount, di mana kunjungan Itamar Ben-Gvir, menteri keamanan sayap kanan yang baru baru-baru ini memicu kemarahan di antara orang-orang Palestina. Status quo yang telah berusia puluhan tahun hanya mengizinkan umat Islam beribadah di kompleks tersebut, sebuah situs yang juga dihormati oleh orang Yahudi.
Kunjungan itu diumumkan hanya beberapa jam setelah pasukan komando Israel membunuh tujuh laki-laki bersenjata dan dua warga sipil di Tepi Barat, seperti dikonfirmasi pejabat Palestina. Bentrok itu ditengarai merupakan satu-satunya gesekan mematikan dalam pertempuran yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.
Pejabat tinggi di Kementerian Luar Negeri Amerika di Timur Tengah, Barbara Leaf, sangat menyesali kematian warga sipil yang dilaporkan. "Kemudian jelas ada potensi hal-hal yang memburuk dalam hal keamanan," katanya kepada wartawan dalam konferensi telepon.
Leaf menambahkan dia telah berbicara beberapa kali dengan duta besar Amerika untuk Israel Thomas Nides, serta pejabat Israel dan Palestina lainnya pada Kamis, 26 Januari 2023.
Menurut Leaf, Amerika Serikat mendesak de-eskalasi dan koordinasi antara pasukan keamanan Israel dan Palestina. Otoritas Palestina mengatakan akan mengakhiri kerja sama dengan Israel setelah serangan itu.
Perjalanan Blinken dilakukan setelah kunjungan penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan ke Israel pekan lalu. Di Tel Aviv, ajudan Presiden Joe Biden itu membahas perang di Ukraina dan kekhawatiran atas dugaan keterlibatan Iran dalam invasi Rusia melalui penyediaan drone.
Israel mengutuk invasi Rusia ke Ukraina. Namun bantuan Tel Aviv ke Kyiv terbatas pada bantuan kemanusiaan dan alat pelindung.
Di Kairo, Blinken akan bertemu dengan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi dan pejabat Mesir lainnya. Utusan Washington punya misi untuk memperkuat kemitraan strategis kedua negara dan memperkuat dukungan bersama mereka untuk pemilu di Libya. Price menyebut Blinken akan membahas pembentukan pemerintahan sipil di Sudan setelah kudeta militer 2021.
REUTERS
Moskow: Dukungan AS Kepada Ukraina untuk Melemahkan Rusia
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini