Dicap Organisasi Kriminal Transnasional, Bos Grup Wagner Bertanya ke AS: Apa Salah Kami?

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Minggu, 22 Januari 2023 13:00 WIB

Tentara bayaran PMC Wagner [vectornews.eu]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin tentara bayaran Rusia, Grup Wagner, menerbitkan surat pendek kepada Amerika Serikat untuk menanyakan kejahatan apa yang dituduhkan kepada perusahaannya, setelah Washington mengumumkan sanksi baru terhadap kelompok tersebut.

Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan pada hari Jumat, 20 Januari 2023 bahwa Wagner, yang mendukung pasukan Rusia dalam invasi ke Ukraina dan mengklaim di balik kemenangan di medan perang, ditetapkan sebagai Organisasi Kriminal Transnasional.

Baca: Mengenal Grup Wagner Rusia, Tentara Bayaran Swasta?

Sebuah surat dalam bahasa Inggris yang ditujukan kepada Kirby dan diunggah di saluran Telegram layanan pers pendiri Wagner, Yevgeny Prigozhin, berbunyi "Salam Mr Kirby, Bisakah Anda mengklarifikasi kejahatan apa yang dilakukan oleh PMC Wagner?"

Kirby menyebut Wagner sebagai "organisasi kriminal yang melakukan kekejaman yang meluas dan pelanggaran hak asasi manusia".

Bulan lalu, Gedung Putih mengatakan Wagner telah menerima kiriman senjata dari Korea Utara untuk membantu memperkuat pasukan Rusia di Ukraina.

Advertising
Advertising

Kementerian Luar Negeri Korea Utara menyebut laporan itu tidak berdasar dan Prigozhin pada saat itu membantah menerima pengiriman senjata, menyebut laporan itu "gosip dan spekulasi".

Washington telah memberlakukan pembatasan perdagangan dengan Wagner pada 2017 dan sekali lagi pada Desember dalam upaya membatasi aksesnya ke persenjataan.

Uni Eropa memberlakukan sanksinya sendiri pada Desember 2021 terhadap Wagner, yang aktif di Suriah, Libya, Republik Afrika Tengah, Sudan, Mozambik, dan Mali, serta Ukraina.

Prigozhin menggambarkan Wagner sebagai kekuatan yang sepenuhnya independen dengan pesawat, tank, roket, dan artileri sendiri.

Dia dicari di Amerika Serikat karena campur tangan dalam Pemilu AS, sesuatu yang dia akui pada bulan November dan akan terus dia lakukan.

REUTERS

Berita terkait

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

1 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

2 jam lalu

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

4 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

6 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

9 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

12 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

12 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

13 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

15 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

23 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya