TEMPO.CO, Jakarta - Grup Wagner pasukan tentara bayaran swasta telah membuka markas resmi pertama di kota Saint Petersburg, Rusia, pada Jumat, 4 November 2022.
Kelompok yang dikendalikan Yevgeny Prigozhin rekanan Presiden Rusia Vladimir Putin, membuka mendapat markasnya di gedung bertingkat. Pembukaan Wagner Center itu dipandang sebagai langkah lain Prigozhin untuk mengumumkan mandat militernya dan mengambil peran membentuk kebijakan pertahanan Rusia.
Apa itu Grup Wagner?
Pada 2014, ketika Rusia mengambil paksa Krimea, Grup Wagner pertama kali beroperasi. Grup itu dikirim ke Donbas untuk mendukung kelompok separatis memerangi pasukan nasional Ukraina. Sekitar sepuluh ribu tentara laki-laki pernah bekerja untuk grup itu, kemudian mendukung milisi pro-Rusia dalam menguasai Luhansk dan Donetsk. Biasanya yang direkrut dari kalangan ahli perang, pengangguran, atau orang yang ingin mengabdi untuk negara.
Berbagai laporan menyebut Wagner berdiri dan dipimpin Dmitry Utkin, mantan perwira militer dan veteran perang Chechnya yang bekerja untuk Direktorat Intelijen Utama atau GRU Rusia sampai 2013.
Baca: Tentara Bayaran Rusia, Grup Wagner, Membuka Markas Pertamanya
Belum ada kesimpulan pasti Utkin memang orang yang mengatur Wagner. Sebab, tidak menutup kemungkinan Utkin sengaja dijadikan umpan oleh pihak lain yang lebih berkuasa di pemerintahan, seperti dilansir Bellingcat.
Pada 2016, Utkin terakhir kali terlihat di publik ketika menerima penghargaan Order of Courage bersama wakilnya Andrei Troshev. Pemberitaan itu dilaporkan jurnalis Novaya Gazeta, Denis Korotkov yang berupaya menelusuri hubungan Wagner dengan miliuner pengusaha Yevgeny Prigozhin. Prigozhin dijuluki kokinya Putin karena pernah terikat kontrak katering acara besar di Kremlin.
Prigozhin pernah disinggung dalam kesepakatan minyak dan gas antara perusahaan Rusia, Evro Polis dan pemerintah Suriah. Kerja sama itu telah disepakati tidak lama sebelum Grup Wagner dikirim untuk berperang melawan pasukan Amerika Serikat di Deir ez-Zor, pada 2018. Prigozhin kena sanksi karena mengintervensi politik domestik dan diyakini sebagai manajer juga penyandang dana kerja Wagner di luar negeri sambil meraup kekayaan dari operasi grup itu.
Merujuk The German Council on Foreign Relations (DGAP). markas grup Wagner dikelola oleh GRU. Sebagian operasi Wagner juga menggunakan pesawat milik Kementerian Pertahanan. Para tentara Wagner yang terluka dievakuasi di rumah sakit militer Rusia. Paspor tentara Wagner pun diterbitkan dari kantor cabang khusus yang sudah biasa mengurus dokumen Kementerian Pertahanan.
Alih-alih perusahaan swasta menyediakan jasa keamanan biasa, Wagner lebih tepat dianggap sebagai organisasi proksi yang menopang kepentingan pemerintah Rusia. Mengutip dari The Intercept.com, tujuan sekunder Grup Wagner tidak lain untuk membuat kesan, Rusia bisa memproyeksikan dirinya secara militer di mana saja di seluruh dunia.
Baca: 4 Tentara Bayaran Grup Wagner di Mali Tewas
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.