Unjuk Rasa di Peru, Gedung-gedung Dibakar

Sabtu, 21 Januari 2023 14:00 WIB

Pengunjuk rasa berlindung di balik perisai darurat saat bentrokan unjuk rasa 'Ambil alih Lima' melawan Presiden Peru Dina Boluarte, menyusul penggulingan dan penangkapan mantan Presiden Pedro Castillo, di Lima, Peru 19 Januari 2023. REUTERS/Sebastian Castaneda

TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan pengunjuk rasa di Peru marah dengan jumlah korban tewas yang meningkat sejak kerusuhan meletus pada bulan lalu. Meraka pun menyerukan perubahan besar-besaran di Peru.

Banyak dari penduduk asli selatan negara itu, turun ke ibu kota Lima pada Kamis, 19 Januari 2023.Dengan bus dan berjalan kaki, ribuan orang melakukan perjalanan ke Lima. Mereka membawa bendera dan spanduk yang mengecam pemerintah dan polisi atas bentrokan mematikan di kota selatan Ayacucho serta Juliaca. Kerusuhan menyebar jauh melampaui ibu kota.

Baca juga: Unjuk Rasa di Peru Serukan Perubahan

Sebuah gedung terbakar saat bentrokan unjuk rasa 'Ambil alih Lima' melawan Presiden Peru Dina Boluarte, menyusul penggulingan dan penangkapan mantan Presiden Pedro Castillo, di Lima, Peru 19 Januari 2023. Polisi memperkirakan demontrasi diikuti sekitar 3.500 orang, tetapi diperkirakan lebih dari dua kali lipat. REUTERS/Pilar Olivares

Advertising
Advertising

Televisi lokal memperlihatkan kondisi di Arequipa selatan. Di sana, polisi menembakkan gas air mata ke ratusan pengunjuk rasa yang mencoba mengambil alih bandara. Itu menyebabkan para pejabat mengumumkan penangguhan operasi di bandara Arequipa dan Cusco.

Polisi memperkirakan arak-arakan warga di peru itu dipenuhi sekitar 3.500 orang. Pihak lain berspekulasi jumlah demonstran lebih dari dua kali lipat angka tersebut

Barisan polisi dengan perlengkapan anti-huru-hara berhadapan dengan pengunjuk rasa yang melemparkan batu di beberapa jalan. Satu bangunan bersejarah di pusat bersejarah kota itu terbakar pada Kamis malam, 19 Januari 2023.

Seorang komandan pemadam kebakaran kepada radio setempat mengatakan, gedung di San Martin Plaza itu kosong ketika kobaran api besar terjadi tanpa penyebab yang diketahui.

"Ini bukan protes; ini sabotase terhadap aturan hukum," kata Perdana Menteri Alberto Otarola Kamis malam, bersama Presiden Dina Boluarte dan menteri pemerintah lainnya.

Menteri Dalam Negeri Peru Vicente Romero membantah klaim yang beredar di media sosial bahwa kebakaran di Lima disebabkan oleh granat gas air mata seorang petugas polisi.

Boluarte mengatakan pada Kamis malam bahwa bandara, serta satu di kota selatan Juliaca, telah diserang secara bersama-sama. "Semua kekuatan hukum akan jatuh pada orang-orang yang telah bertindak dengan vandalisme," katanya.

Perusahaan penambang yang berbasis di Kanada Hudbay dalam sebuah pernyataan, mengatakan, bahwa pengunjuk rasa telah memasuki lokasi unit kerjanya di Peru. Demo itu dituding sudah merusak dan membakar mesin dan kendaraan utama perseroan.

Selama sebulan terakhir, Peru dilanda gemuruh protes, yang terkadang mematikan. Kondisi yang terjadi telah menyebabkan kekerasan terburuk yang pernah dialami Peru dalam lebih dari dua dekade. Banyak orang di daerah pedesaan yang lebih miskin melampiaskan kemarahan pada pemerintah Lima atas ketidaksetaraan dan kenaikan harga.

Para pengunjuk rasa menuntut pengunduran diri Boluarte, pemilihan dini dan konstitusi baru. Sistem kenegaraan Peru yang ramah pasar sudah berkalan sejak zaman orang kuat sayap kanan Alberto Fujimori pada 1990-an.

"Kami ingin perampas Dina Boluarte mundur dan menyerukan pemilihan baru," kata pengunjuk rasa Jose De la Rosa, yang memperkirakan protes jalanan hanya akan berlanjut.

Protes telah dipicu oleh penggulingan mantan Presiden sayap kiri Pedro Castillo yang dramatis pada 7 Desember 2022. Dia dituding mencoba menutup Kongres secara ilegal dan mengkonsolidasikan kekuasaan.

Menurut ombudsman pemerintah, jumlah tewas meningkat mencapai 45. Korban terbaru pada Kamis berasal dari wilayah Puno selatan, termasuk seorang wanita yang meninggal karena luka sehari sebelumnya. Sembilan kematian lainnya disebabkan oleh kecelakaan yang terkait dengan blokade protes.

Polisi telah meningkatkan pengawasan terhadap jalan-jalan yang memasuki Lima dan para pemimpin politik menyerukan agar tenang. Menggarisbawahi jangkauan protes, pejabat transportasi menyebut, di seluruh negeri, blokade jalan terlihat di 18 dari 25 wilayah negara itu.

Pekan lalu, pemerintah Boluarte memperpanjang keadaan darurat di Lima dan wilayah selatan Puno dan Cusco, membatasi beberapa hak sipil. Kelompok hak asasi manusia menuduh polisi dan tentara menggunakan senjata api yang mematikan dalam protes tersebut.

Sebaliknya Polisi menuding para pengunjuk rasa telah menggunakan senjata dan bahan peledak rakitan.

REUTERS

Baca juga: Nepal Ragu Ada Penumpang Selamat dalam Tragedi Yeti Airlines

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Wamen BUMN Resmikan Green Building The Gade Tower Milik Pegadaian

5 jam lalu

Wamen BUMN Resmikan Green Building The Gade Tower Milik Pegadaian

Peresmian ditandai oleh penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh Kartika Wirjoatmodjo.

Baca Selengkapnya

Ini Kronologi Nasabah BTN Kehilangan Uang Rp7,5 M

8 jam lalu

Ini Kronologi Nasabah BTN Kehilangan Uang Rp7,5 M

Kasus sejumlah nasabah yang mengklaim dananya hilang bermula ketika mereka menempatkan dana di BTN melalui pegawai perseroan.

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

1 hari lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

2 hari lalu

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

Seorang pria mendesak Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk mundur dalam upacara Hari Peringatan Holocaust

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

3 hari lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

3 hari lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

5 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

5 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

6 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

6 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya