Navalny Bersumpah akan Lawan Putin dari Penjara

Rabu, 18 Januari 2023 19:19 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Kritikus Kremlin yang saat ini sedang dipenjara, Alexei Navalny memperkuat janjinya untuk tetap menentang Presiden Rusia Vladimir Putin. Keluarga hingga sekutunya memulai kampanye untuk membebaskannya.

Baca juga: Hadapi Dakwaan Baru, Alexei Navalny Terancam Hukuman 30 Tahun Penjara

"Tanah Air kita yang menyedihkan dan kelelahan perlu diselamatkan. Itu telah dijarah, dilukai, diseret ke dalam perang yang agresif, dan diubah menjadi penjara yang dijalankan oleh bajingan yang paling tidak bermoral dan licik," tulis Navalny di Twitter melalui pengacaranya.

"Setiap penentangan terhadap geng ini - meskipun hanya simbolis dalam kapasitas saya yang terbatas - adalah penting. Saya tidak akan menyerahkan negara saya kepada mereka, dan saya yakin kegelapan pada akhirnya akan memudar."

Navalny, 46 tahun, ditangkap tepat dua tahun lalu ketika dia kembali ke Rusia dari Jerman. Di negeri Bavaria, dia dirawat karena diracun oleh agen saraf era Soviet yang mematikan. Dia dan beberapa negara Barat menyebut itu sebagai upaya pembunuhan oleh Rusia. Kremlin membantah terlibat dalam peracunan Navalny.

Advertising
Advertising

Istri Navalny pekan lalu mengimbau staf penjara untuk memberinya obat-obatan dasar karena para pendukungnya memperingatkan dengan semakin mendesak bahwa hidupnya dalam bahaya.

Alexei Melnikov, anggota tim pengawas penjara resmi Rusia, mengunjungi Navalny dan mengatakan kesehatannya tidak dalam bahaya.

"Kami berbicara dengannya selama lebih dari dua jam - saya dapat mengatakan bahwa saat ini tidak ada yang mengancam kesehatannya. Sebelumnya, Navalny mengalami gejala flu, tetapi dia dirawat," kata Melnikov seperti dilaporkan TASS, Selasa, 17 Januari 2023.

Navalny adalah oposisi top yang tersisa di Rusia. Dia mendapatkan pengikut karena melakukan penyelidikan atas oligarki dan pejabat elit Rusia yang disebutnya memperkaya diri sendiri.

Kremlin terpaksa menyangkal tuduhan tersebut pada 2021, seperti soal Putin pemilik istana mewah di Laut Hitam. Video Navalny soal Putin ditonton 125 juta kali di YouTube. Putin sendiri jarang menyebut Navalny, dan tidak pernah menyebut namanya.

Navalny, pengacara yang berubah menjadi aktivis itu telah dijatuhi hukuman gabungan 11-1/2 tahun penjara dalam dua kasus penipuan terpisah. Dia menuding itu dibuat-buat untuk membungkamnya. Organisasi antikorupsinya dicap sebagai kelompok ekstremis.

Dasha Navalnaya, putrinya, pada Selasa, meluncurkan kampanye untuk membebaskan ayahnya. Dia menyebut Navalny berulang kali dan secara tidak adil dimasukkan ke dalam sel isolasi di penjara karena penentangannya yang sengit terhadap perang Rusia di Ukraina.

"Tentu saja alasan sebenarnya ayah saya berada di sel hukuman adalah pernyataan anti-perangnya. Dan sekarang mereka menyiksanya dan mencabut hubungannya dengan dunia luar untuk membungkamnya. Tapi ayah saya tidak takut dan tidak akan berhenti berjuang. Ayah saya adalah orang yang tidak bersalah dan pantas untuk bebas," kata Navalnaya.

Layanan penjara federal Rusia, FSIN, telah membela kondisi Navalny di masa lalu. Sementara pihak berwenang mengatakan penahanannya sah menurut hukum.

Baca juga: Lawan Politik Putin Navalny Divonis 9 Tahun, Pengacaranya Ditangkap

REUTERS

Berita terkait

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

2 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

5 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya

Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

11 hari lalu

Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

Putin menelepon Ebrahim Raisi untuk membahas serangan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Lebih dari 9.500 Warga Palestina Ditahan di Penjara Israel

11 hari lalu

Lebih dari 9.500 Warga Palestina Ditahan di Penjara Israel

Di antara mereka yang ditahan adalah 80 perempuan dan lebih dari 200 anak-anak. Warga Palestina yang ditahan Israel juga mengalami penyiksaan

Baca Selengkapnya

Ini Arti 6 Warna Rompi Tahanan, Tak Cuma Baju Tahanan Oranye Seperti Tahanan KPK

18 hari lalu

Ini Arti 6 Warna Rompi Tahanan, Tak Cuma Baju Tahanan Oranye Seperti Tahanan KPK

Berbagai warna rompi tahanan berbeda memiliki maknanya sendiri-sendiri. Termasuk warna baju tahanan warna oranye yang dipakai tahanan KPK.

Baca Selengkapnya

Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

24 hari lalu

Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

Dokter Israel di rumah sakit lapangan di dalam penjara yang menampung warga Palestina asal Gaza menyebut hal ini merupakan pelanggaran hukum

Baca Selengkapnya

Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

32 hari lalu

Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

Putin mengatakan pesawat F-16 mampu mengangkut senjata nuklir. Ia menyatakan tak akan menyerang anggota NATO, tapi tembak jatuh F-16.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

34 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

34 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Putin Sebut Kelompok Islam Radikal di Balik Serangan Moskow

34 hari lalu

Putin Sebut Kelompok Islam Radikal di Balik Serangan Moskow

Putin menyatakan penembakan massal di Moskow dilakukan oleh kelompok Islam radikal, namun tetap ada hubungannya dengan Ukraina.

Baca Selengkapnya