Dmitry Kuleba Minta Barat Jangan Berhenti Kirim Bantuan Militer Ukraina

Reporter

Tempo.co

Selasa, 10 Januari 2023 16:00 WIB

Orang-orang memindahkan puing-puing di lokasi sebuah bangunan pangkalan militer angkatan darat Ukraina yang dihancurkan oleh serangan udara Rusia di kota Okhtyrka di wilayah Sumy, Ukraina 28 Februari 2022. Irina Rybakova/Press service of the Ukrainian

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba mendesak mitra-mitra Kyiv agar terus mengucurkan bantuan militer ke Ukraina. Sebab Kuleba merasa belum ada satu negara pun yang telah melakukan cukup upaya (membantu Ukraina).

“Ukraina sangat bersyukur dengan bantuan militer yang sudah diberikan mitra-mitra, namun mereka seharusnya saling jujur. Belum ada negara yang berusaha dengan optimal selama tentara-tentara Rusia masih ada di Ukraina. Mempersenjatai negara kami untuk kemenangan adalah jalan pintas bagi perdamaian dan keamanan Eropa dan sekitarnya,”kata Menteri Luar Negeri Kuleba.

Baca juga: Gencatan Senjata Sepihak Rusia untuk Rayakan Natal, Ukraina: Munafik

Warga menyaksikan asap membubung setelah serangan udara, saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, di Lviv, Ukraina 26 Maret 2022. REUTERS/Pavlo Pamarchuk

Advertising
Advertising

Ucapan berani Kuleba itu mendapat perhatian dari Wakil tetap Rusia di PBB Dmitry Polyanskiy, yang menyebut Kyiv memiliki sejumlah pandangan berbeda.

Sejak awal perang Ukraina meletup, negara-negara Barat telah mengucurkan bantuan militer ke negara itu untuk menopang Kyiv dan mengkompensasi kekalahannya di medan tempur. Sejauh ini, Amerika Serikat telah menjadi negara pendukung Ukraina terbesar dengan mengucurkan bantuan lebih dari USD 100 miliar (Rp 1.557 triliun) ke Ukraina.

Rusia telah berulang kali mendesak negara-negara Barat agar berhenti mengirimkan senjata ke Ukraina. Sebab pengiriman bantuan sama dengan memperpanjang permusuhan dan menyebabkan lebih banyak penderitaan pada warga Ukraina itu sendiri ketimbang mengubah hasil akhir konflik.

Rusia mengirimkan tentara ke Ukraina pada 24 Februari 2022 setelah Kyiv dianggap gagal mengimplementasikan kesepakatan Minsk, yang dibuat agar memberikan Dontsk dan Lugansk status daerah khusus meski berada di wilayah negara Ukraina.

Kesepakatan Minsk dimediasi oleh Jerman dan Prancis, yang pertama kali ditanda-tangani pada 2014. Mantan Presiden Ukraina Pyotr Poroshenko mengakui tujuan Ukriana menggunakan gencatan senjata hanyalah untuk mengulur waktu sehingga bisa membentuk pasukan bersenjata.

Sumber: RT.com

Baca juga:Kremlin Sebut Kiriman Senjata Barat Bikin Rakyat Ukraina Kian Menderita

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

9 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

10 jam lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

10 jam lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

15 jam lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

20 jam lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

1 hari lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

1 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

1 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

1 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya