Rusia Klaim Bunuh 600 Tentara Ukraina, Dibantah Habis-habisan oleh Ukraina

Reporter

Tempo.co

Senin, 9 Januari 2023 21:00 WIB

Tentara dari batalion internasional Carpathian Sich melakukan manuver di dekat garis depan, saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, dekat Kreminna, Ukraina, 3 Januari 2023. REUTERS/Clodagh Kilcoyne

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia mengklaim telah membunuh 600 orang tentara Ukraina dalam serangan balasan. "Lebih dari 600 prajurit Ukraina tewas oleh serangan rudal terhadap pasukan yang ditempatkan di dua bangunan yang digunakan sebagai barak di Kramatorsk," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan resmi.

Baca: Grup Wagner Rusia Incar Kota Kecil Bakhmut, Punya Ruang Bawah Tanah Raksasa?

Rusia menggambarkan serangan itu sebagai serangan balasan setelah rudal Ukraina saat malam Tahun Baru menghantam kota Makiivka, Ukraina timur. Menurut Moskow serangan itu menewaskan 89 tentaranya.

Namun klaim Rusia atas serangan di Kramatorsk itu dibantah oleh Angkatan bersenjata Ukraina. "Informasi ini sama benarnya dengan data bahwa mereka telah menghancurkan semua HIMARS kami," kata Sergiy Cherevaty, juru bicara kelompok timur angkatan bersenjata Ukraina, kepada outlet media Suspilne.

Dalam serangan ke Makiivka, Ukraina menggunakan rudal HIMARS yang dipasok AS. Cherevaty mengatakan Rusia tidak dapat melakukan serangan presisi tinggi.

Rusia tidak mengatakan kapan tepatnya serangan itu terjadi. Rusia sebelumnya mengklaim bahwa intelijen telah menemukan lebih dari 1.300 tentara Ukraina di dua gedung di Kramatorsk.

Advertising
Advertising

Pada Minggu pagi, Pavlo Kyrylenko, kepala administrasi regional Donetsk, mengatakan pasukan Rusia telah melancarkan tujuh serangan roket ke Kramatorsk setelah tengah malam. Dia mengatakan, lembaga pendidikan, fasilitas industri, dan koperasi garasi telah rusak. Tak ada korban jiwa dalam serangan tersebut.

Dilansir dari Reuters, serangan rudal Rusia di kota Kramatorsk, Ukraina meleset dari sasarannya dan tidak ada tanda-tanda korban yang jelas. Tim Reuters mengunjungi dua asrama perguruan tinggi yang dikatakan Moskow menampung personel Ukraina untuk sementara. Serangan itu ditargetkan sebagai balas dendam atas serangan Tahun Baru yang menewaskan puluhan tentara Rusia dan menyebabkan protes di Rusia.

Tapi tidak ada asrama di timur kota Kramatorsk yang terkena dampak langsung atau rusak parah. Tidak ada tanda-tanda yang jelas bahwa tentara pernah tinggal di sana dan tidak ada tanda-tanda mayat atau jejak darah.

Perang Rusia Ukraina sudah berlangsung hampir satu tahun. Militer Rusia berada di bawah tekanan untuk segera meraih kemenangan.

Kementerian pertahanan Rusia, dalam sebuah pernyataan, mengatakan serangan terhadap gedung-gedung di Kramatorsk adalah operasi balas dendam atas serangan maut Ukraina. Pekan lalu Ukraina menyerang sebuah barak Rusia di Makiivka, di bagian wilayah Donetsk yang dikendalikan oleh pasukan Moskow. Dalam serangan itu sedikitnya 89 orang prajurit Rusia tewas.

Simak: Rusia Cabut Gencatan Senjata Sepihak, Lanjutkan Serangan

NDTV | REUTERS

Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

5 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

5 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

6 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

7 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya