Profil Alaska, Negara Bagian AS ke-49 yang Bergabung 63 Tahun Lalu

Kamis, 5 Januari 2023 07:37 WIB

Presiden AS, Barack Obama meninjau wilayah Taman Nasional Kenai Fjords, Alaska, 2 September 2015. Obama mempercepat pembelian kapal pemecah es untuk wilayah Arktik, karena lalu lintas maritim Amerika Serikat tertinggal jauh di belakang Rusia. REUTERS/Jonathan Ernst

Untuk kehidupan budaya, seni dan kerajinan masyarakat pribumi merupakan pengaruh besar dalam budaya Alaska saat ini. Selain itu, ketertarikan pada warisan Rusia Alaska juga kuat. Masyarakat adat Alaska terkenal dengan ukiran gading dan kayu mereka, dan seni ukiran totem yang hampir hilang telah dihidupkan kembali, terutama di Taman Sejarah Nasional Sitka. Kerajinan keranjang dan manik-manik juga merupakan kerajinan umum di kalangan Penduduk Asli Alaska.

Sejarah Alaska

Dilansir dari britannica.com, sekelompok orang telah mendiami Alaska sejak 10.000 Sebelum Masehi (SM). Saat itu sebuah jembatan darat terbentang dari Siberia ke Alaska timur, dan para migran mengikuti kawanan hewan melintasinya. Dari kelompok migran tersebut ada suku Athabaskan, Unangan (Aleuts), Inuit, Yupiit (Yupik), Tlingit, dan Haida yang tetap tinggal di Alaska.

Kemudian pada awal tahun 1700, masyarakat adat Siberia melaporkan adanya sebidang tanah besar yang terletak di sebelah timur. Pada 1728, sebuah ekspedisi yang ditugaskan oleh Tsar Peter I (Agung) dari Rusia dan dipimpin oleh seorang pelaut Denmark, Vitus Bering, menetapkan bahwa daratan baru tersebut tidak terhubung dengan daratan Rusia, tetapi karena kabut, ekspedisi tersebut gagal menemukan wilayah Utara Amerika tersebut.

Pada pelayaran kedua Bering, tepatnya di tahun 1741, puncak Gunung St. Elias terlihat, dan orang-orang dikirim ke darat. Bulu berang-berang laut yang dibawa kembali ke Rusia membuka perdagangan bulu yang mahal antara Eropa, Asia, dan pantai Pasifik Amerika Utara selama abad berikutnya.

Kendaraan mengevakuasi Homer Spit menyusul peringatan tsunami setelah gempa, di Homer, Alaska, AS, 28 Juli 2021. Brian Hudson/via REUTERS

Yang menarik, orang Rusia nyatanya pernah bermukim di Alaska. Hal tersebut dapat dilihat dari pemukiman Eropa pertama yang didirikan pada 1784 oleh Rusia di Three Saints Bay, dekat Kodiak saat ini.

Kodiak merupakan ibu kota Alaska hingga tahun 1806, ketika Perusahaan Rusia-Amerika, yang diselenggarakan pada tahun 1799 di bawah piagam dari kaisar Paul I, memindahkan kantor pusatnya ke Sitka, di mana terdapat banyak berang-berang laut.

Dengan kedatangan para pedagang bulu Rusia, banyak Unangan yang dibunuh oleh para pendatang baru atau terlalu banyak bekerja dalam berburu anjing laut berbulu. Banyak Unangan lainnya meninggal karena penyakit yang dibawa oleh Rusia.

Hingga akhirnya pada 1859, Rusia menawarkan untuk menjual Alaska ke Amerika Serikat. Mereka percaya bahwa Amerika Serikat akan mengimbangi saingan terbesar Rusia di Pasifik, yakni Inggris Raya. Meski Perang Saudara AS yang berlarut menunda penjualan, tetapi setelah perang usai, Sekretaris Negara William Seward dengan cepat menerima tawaran Rusia yang diperbarui.

Dan pada 30 Maret 1867, Seward menyetujui proposal dari Menteri Rusia di Washington, Edouard de Stoeckl, untuk membeli Alaska seharga 7,2 juta US Dollar. Senat menyetujui perjanjian pembelian pada 9 April, dan Presiden Andrew Johnson menandatangani perjanjian itu pada 28 Mei. Alhasil, Alaska secara resmi dipindahkan ke Amerika Serikat pada 18 Oktober 1867. Pembelian ini mengakhiri kehadiran Rusia di Amerika Utara dan memastikan akses AS ke tepi utara Pasifik.

DANAR TRIVASYA FIKRI
Baca juga : Kilas Balik Alaska Gabung ke Amerika Serikat Jadi Negara Bagian ke-49

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

5 jam lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

21 jam lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

23 jam lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Antara Banyuwangi dan Gunung Marapi, Respons Pemkab dan Aksi BMKG

1 hari lalu

Top 3 Tekno: Antara Banyuwangi dan Gunung Marapi, Respons Pemkab dan Aksi BMKG

Top 3 Tekno Berita Terkini didominasi artikel mengenai aktivitas peledakan di tambang emas yang menggetarkan kawasan pantai Pulau Merah, Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

1 hari lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

PT BSI Hentikan Peledakan Tambang Emas Setelah Insiden Kepanikan Wisatawan

1 hari lalu

PT BSI Hentikan Peledakan Tambang Emas Setelah Insiden Kepanikan Wisatawan

Belum diperoleh keterangan dari pihak PT BSI ihwal tidak adanya aktivitas peledakan tambang emas pada Kamis ini.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

1 hari lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

Peledakan Tambang Emas Bikin Panik Wisatawan di Banyuwangi, Ini Tanggapan PT BSI

1 hari lalu

Peledakan Tambang Emas Bikin Panik Wisatawan di Banyuwangi, Ini Tanggapan PT BSI

Aktivitas peledakan tambang emas itu sempat membuat wisatawan Pantai Pulau Merah berhamburan karena mengira ada gempa.

Baca Selengkapnya