TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Vladimir Putin memerintahkan agar pemerintahannya memastikan pemutaran di bioskop film dokumenter tentang invasi Rusia ke Ukraina diputar di bioskop. Dia menyebut perang Rusia Ukraina itu untuk melawan ideologi neo-Nazi. Kremlin mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Kementerian Kebudayaan memiliki waktu hingga 1 Februari untuk melaksanakan perintah tersebut.
Baca: Beda Putin dan Zelensky di Pidato Tahun Baru, Perang Masih Berlanjut
Putin mengejutkan dunia dengan mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari 2022. Dia mengatakan bahwa negara pro-Barat itu perlu dilakukan demiliterisasi dan de-Nazifikasi.
Putin memerintahkan kementerian pertahanan untuk memberikan bantuan kepada pembuat film Rusia yang akan memproduksi film dokumenter tentang perang Ukraina itu. Dia menggunakan istilah resmi untuk serangan ke Ukraina sebagai "kepahlawanan para peserta operasi militer khusus." Menteri Pertahanan Sergei Shoigu telah diperintahkan untuk melapor kepada Putin bahwa penayangan film paling lambat pada 1 Maret 2023.
Sejak dimulainya kampanye militer Moskow, saluran televisi negara telah menggenjot propaganda memuji pasukan Rusia yang berperang di Ukraina sebagai pahlawan. Outlet media independen telah ditangguhkan atau ditutup di Rusia. Banyak jurnalis telah meninggalkan Rusia sejak invasi dimulai.
Kritik terhadap serangan ke Ukraina bisa berakibat di penjara. Sementara kata-kata seperti perang dan invasi telah dilarang.
Sebelas bulan setelah Rusia menginvasi Ukraina dalam apa yang disebutnya sebagai operasi militer khusus ini, belum ada tanda-tanda bahwa perang akan reda. Sebaliknya kedua pihak saling serang dan kian sengit. Pada Tahun Baru 2023, Rusia dan Ukraina menyerang besar-besaran. Dalam serangan Ukraina ke markas militer Rusia, sebanyak 89 tentara telah tewas.
Simak: Top 3 Dunia: Beijing Kesal Turis China Dibatasi, Selamat Tahun Baru dari Putin
NDTV | REUTERS