Kaleidoskop 2022: Dunia Dibayangi Perang Rusia Ukraina hingga Wafatnya Ratu Elizabeth

Jumat, 30 Desember 2022 20:56 WIB

Sisa-sisa drone bertuliskan "untuk Ryazan" di lokasi sebuah bangunan yang dihancurkan oleh serangan pesawat tak berawak Rusia di Kyiv, Ukraina 14 Desember 2022. Serangan drone itu terjadi di tengah laporan bahwa Rusia telah kehabisan drone kamikaze Iran Shahed-136 yang tidak terlihat di medan perang selama berminggu-minggu. REUTERS/Gleb Garanich

TEMPO.CO, Jakarta - Kaleidoskop 2022 internasional diisi dengan kabar mengenai perang, jatuh dan bangunnya dinasti politik, hingga aksi protes menuntut keadilan sosial. Tahun ini, cerita mengenai kematian tokoh penting seperti Ratu Elizabeth II dari Inggris, tragedi mematikan Itaewon di Korea Selatan, hingga ketegangan diplomatik di Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 yang digelar di Bali juga mewarnai pemberitaan.

Perang Rusia Ukraina memicu panasnya suhu geopolitik sepanjang tahun. Sentimen historis dua negara bekas jajahan Soviet menuntun agresi yang memunculkan kekhawatiran terjadinya konfrontasi senjata nuklir. Eskalasi militer memuncak di Eropa sampai berdampak pada kegentingan pangan global, dan ketersediaan energi di Benua Biru. Krisis biaya hidup jadi akibat yang tak terhindarkan di Inggris, mewarnai gejolak politik dalam negeri dan instabilitas ekonomi, yang menurut London diperparah oleh perang Presiden Vladimir Putin.

Selengkapnya, Tempo telah merangkum 10 peristiwa penting dunia yang berlangsung sepanjang 2022.

Perang Rusia - Ukraina

Kaleidoskop 2022 dimulai dari Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan apa yang disebutnya sebagai operasi militer ke Ukraina pada 24 Februari, dengan tujuan melucuti kekuatan nasionalis ekstrem di negara tersebut. Putin menyebut langkah itu perlu dilakukan sebab Barat telah memprovokasi Rusia.

Advertising
Advertising

Menjelang malam tanggal 25 Februari 2022, sehari setelah tank Rusia menyeberang ke Ukraina dalam serangan militer terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua, pasukan Moskow telah mencapai pinggiran Kyiv. Dengan ledakan tembakan artileri jarak jauh di ibu kota, Kementerian Pertahanan Ukraina mendesak warga untuk membangun bom bensin untuk mengusir penjajah.

Presiden Volodymyr Zelensky memfilmkan dirinya dengan para pembantunya di jalan-jalan kota, bersumpah untuk mempertahankan kemerdekaan negaranya. "Malam ini, mereka akan melancarkan serangan. Kita semua harus mengerti apa yang menanti kita. Kita harus bertahan malam ini," katanya.

Serangan itu tidak pernah terjadi – dan 10 bulan kemudian, "operasi militer khusus" Moskow terhenti. Di beberapa tempat, itu mundur. Banyak orang di Moskow mengharapkan militer Rusia untuk meraih kemenangan, menggulingkan pemerintahan Zelensky dan memasang rezim yang lebih bersahabat. Pasukan Ukraina diperkuat oleh persenjataan Barat bernilai miliaran dolar. Negara-negara Barat juga membantu Kyiv dengan memberi tekanan melalui sanksi ekonomi dan isolasi diplomatik untuk Moskow di forum internasional.

Rusia tetap menguasai sebagian besar wilayah timur dan selatan Ukraina, dengan setidaknya 40.000 warga sipil telah tewas dan 14 juta orang mengungsi dalam konflik yang menggila. Saat ini peperangan masih berlangsung dan Ukraina mendapatkan pukulan hebat di musim dingin sebab Rusia menargetkan infrastruktur energi.

Anak Diktator Filipina Ferdinand Marcos Jadi Presiden

Berita terkait

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

8 jam lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

3 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya

Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

9 hari lalu

Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

Putin menelepon Ebrahim Raisi untuk membahas serangan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Belum Sah Jadi Presiden, Prabowo Sudah Safari Ke Luar Negeri Bertemu Xi Jinping Hingga Anwar Ibrahim

22 hari lalu

Belum Sah Jadi Presiden, Prabowo Sudah Safari Ke Luar Negeri Bertemu Xi Jinping Hingga Anwar Ibrahim

Prabowo yang diumumkan sebagai Presiden terpilih sudah bertemu dengan sejumlah petinggi negara mulai dari Xi Jinping hingga Anwar Ibrahim.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Anwar Ibrahim, Topik Ini yang Dibahas

23 hari lalu

Prabowo Bertemu Anwar Ibrahim, Topik Ini yang Dibahas

Malaysia menjadi negara ketiga yang dikunjungi Presiden Terpilih Indonesia Prabowo Subianto setelah Cina dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Prabowo Subianto Melawat ke Malaysia, Akan Bertemu PM Anwar Ibrahim

24 hari lalu

Prabowo Subianto Melawat ke Malaysia, Akan Bertemu PM Anwar Ibrahim

Presiden Indonesia terpilih, Prabowo Subianto, tiba di Malaysia dan bertemu dengan Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim di Putrajaya.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Beri Sumbangan Rp15 Miliar untuk Gaza Walau sedang Krisis Ekonomi

24 hari lalu

Sri Lanka Beri Sumbangan Rp15 Miliar untuk Gaza Walau sedang Krisis Ekonomi

Uang sedekah dari Sri Lanka itu ditujukan untuk membantu anak-anak Palestina di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Perang dengan Rusia, Pendapatan Zelensky Naik Empat Kali Lipat

28 hari lalu

Perang dengan Rusia, Pendapatan Zelensky Naik Empat Kali Lipat

Zelensky membukukan kenaikan pendapatan di tengah perang dengan Rusia.

Baca Selengkapnya

Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

30 hari lalu

Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

Putin mengatakan pesawat F-16 mampu mengangkut senjata nuklir. Ia menyatakan tak akan menyerang anggota NATO, tapi tembak jatuh F-16.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

32 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya