Rusia Minta Ukraina Lepas Wilayah yang Dicaplok Jika Mau Damai

Kamis, 29 Desember 2022 11:13 WIB

Foto udara bangunan hancur di Mariupol, Ukraina, 24 Desember 2022. Rusia menginvasi Ukraina sejak 24 Februari 2022 hingga saat ini. Akibat peperangan tersebut, ribuan orang tewas dan jutaan warga Ukraina meninggalkan negaranya. REUTERS/Pavel Klimov

TEMPO.CO, Jakarta - Kremlin menolak proposal perdamaian yang diajukan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Kremlin mengajukan syarat agar Kyiv melepas empat wilayah Ukraina yang telah bergabung dengan Rusia.

Baca: Pria Australia Tewas dalam Perang di Ukraina, Jadi Korban Keempat

"Tidak ada rencana perdamaian untuk Ukraina yang tidak memperhitungkan realitas hari ini mengenai wilayah Rusia, dengan masuknya empat wilayah ke Rusia. Rencana yang tidak mempertimbangkan realitas ini tidak dapat damai," kata Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Rabu, 28 Desember 2022, seperti dilansir Reuters.

Rusia mendeklarasikan wilayah Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia Ukraina sebagai bagian dari wilayahnya pada September setelah referendum yang dikecam oleh Ukraina dan negara-negara Barat. Rusia tidak sepenuhnya menguasai salah satu dari empat wilayah tersebut, sebab pertempuran di wilayah tersebut masih berlangsung.

Presiden Zelensky telah mempromosikan rencana yang memuat 10 butir langkah perdamaian, yang pertama kali dia umumkan pada bulan November. Dia mendiskusikannya antara lain dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Kyiv mendesak para pemimpin dunia untuk mengadakan KTT Perdamaian Global berdasarkan rencana tersebut.

Rencana tersebut menuntut penarikan pasukan Rusia dari wilayah Ukraina yang diakui secara internasional, yang berarti Rusia menyerahkan keempat wilayah yang diklaim telah dianeksasi, plus Krimea, yang direbutnya pada tahun 2014.

Advertising
Advertising

Kremlin telah berulang kali mengatakan terbuka untuk pembicaraan damai dengan Ukraina, tetapi tidak melihat keinginan untuk bernegosiasi dari pihak Kyiv.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan apa yang disebutnya operasi militer khusus pada Februari 2022, dengan misi menghabisi kaum nasionalis ekstrem demi melindungi warganya di Ukraina. Sebagai imbas invasi, Rusia dikecam dengan hebat oleh Barat yang memberlakukan sanksi ekonomi kepada Moskow.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov baru-baru ini memperingatkan Kyiv untuk menyerah jikalau perang Rusia Ukraina mau diselesaikan dengan cara damai. Dia menyalahkan "provokasi" negara-negara Barat atas agresinya ke Ukraina.

Simak: Bilateral Jerman dan Rusia Tak Akan Kembali Normal

REUTERS

Berita terkait

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

18 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

2 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

3 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

4 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

4 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

4 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

5 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

5 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya