Militer Korea Selatan Minta Maaf
Reporter
Tempo.co
Editor
Suci Sekarwati
Rabu, 28 Desember 2022 16:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Korea Selatan menerbitkan sebuah permintaan maaf kepada warga negaranya karena gagal menembak jatuh sejumlah drone Korea Utara yang melintasi wilayah perbatasan kedua negara pada awal pekan ini. Insiden tersebut telah menimbulkan waswas di kalangan warga Korea Selatan.
Kang Shin-chul, Kepala Direktur Operasional Angkata Bersenjata Korea Selatan bidang Kepala Staf Gabungan (JCS) mengatakan ada kekurangan dalam hal persiapan militer Seoul sehingga terjadi pelanggaran drone.
“Kami meminta maaf, kendati militer kami bisa mendeteksi dan melacak jejak sejumlah drone, kami gagal menembaknya jatuh. Pada akhirnya, kami telah membuat masyarakat waswas karena ketidak-siapan militer ,” kata Kang.
Baca juga: Turun Dua Ribu, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1 Juta Per Gram
Kesalahan ini terjadi hanya sehari setelah Seoul melaporkan ada lima drone Korea Utara yang melintasi garis Military Demarcation Line yang memisahkan Korea Utara dan Korea Selatan. Ada beberapa drone yang melintas sampai wilayah Seoul dan berada diangkasa selama beberapa jam.
Militer Korea Selatan mengatakan telah mengacak sejumlah pesawat dan menembakkan lebih dari 100 peluru dalam upaya untuk menjatuhkan sejumlah pesawat tak berawak UAV, namun upaya itu gagal karena khawatir mengenai bangunan warga sipil.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol pada Selasa, 27 Desember 2022, mengkritik militer Korea Selatan dengan mengatakan insiden drone tersebut memperlihatkan militer benar-benar kurang siap. Dia pun berjanji akan memperkuat pengawasan dan kemampuan pengintaian lewat drone siluman yang canggih. Yoon pun menyerukan pembentukan sebuah unit khusus untuk UAV.
Sumber : RT.com
Baca juga: Moskow: Dukungan AS Kepada Ukraina untuk Melemahkan Rusia
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.