Militer Korea Selatan Minta Maaf

Reporter

Tempo.co

Rabu, 28 Desember 2022 16:30 WIB

Sebuah drone, diduga milik Korea Utara, jatuh di gunung dekat zona demiliterisasi yang memisahkan dua Korea di Inje, Korea Selatan, pada 9 Juni 2017. The Defence Ministry/News1 via REUTER

TEMPO.CO, Jakarta - Korea Selatan menerbitkan sebuah permintaan maaf kepada warga negaranya karena gagal menembak jatuh sejumlah drone Korea Utara yang melintasi wilayah perbatasan kedua negara pada awal pekan ini. Insiden tersebut telah menimbulkan waswas di kalangan warga Korea Selatan.

Kang Shin-chul, Kepala Direktur Operasional Angkata Bersenjata Korea Selatan bidang Kepala Staf Gabungan (JCS) mengatakan ada kekurangan dalam hal persiapan militer Seoul sehingga terjadi pelanggaran drone.

“Kami meminta maaf, kendati militer kami bisa mendeteksi dan melacak jejak sejumlah drone, kami gagal menembaknya jatuh. Pada akhirnya, kami telah membuat masyarakat waswas karena ketidak-siapan militer ,” kata Kang.

Advertising
Advertising

Sebuah drone, diduga milik Korea Utara, dipamerkan di Kementerian Pertahanan Korea Selatan di Seoul, 21 Juni 2017. Drone ini jatuh di dekat zona demiliterisasi yang memisahkan dua korea. Lee Jung-hoon/Yonhap via REUTERS

Baca juga: Turun Dua Ribu, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1 Juta Per Gram

Kesalahan ini terjadi hanya sehari setelah Seoul melaporkan ada lima drone Korea Utara yang melintasi garis Military Demarcation Line yang memisahkan Korea Utara dan Korea Selatan. Ada beberapa drone yang melintas sampai wilayah Seoul dan berada diangkasa selama beberapa jam.

Militer Korea Selatan mengatakan telah mengacak sejumlah pesawat dan menembakkan lebih dari 100 peluru dalam upaya untuk menjatuhkan sejumlah pesawat tak berawak UAV, namun upaya itu gagal karena khawatir mengenai bangunan warga sipil.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol pada Selasa, 27 Desember 2022, mengkritik militer Korea Selatan dengan mengatakan insiden drone tersebut memperlihatkan militer benar-benar kurang siap. Dia pun berjanji akan memperkuat pengawasan dan kemampuan pengintaian lewat drone siluman yang canggih. Yoon pun menyerukan pembentukan sebuah unit khusus untuk UAV.

Sumber : RT.com

Baca juga: Moskow: Dukungan AS Kepada Ukraina untuk Melemahkan Rusia

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

27 menit lalu

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

Gregoria Mariska Tunjung terus merebut poin di Uber Cup 2024

Baca Selengkapnya

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

6 jam lalu

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

Tragedi Itaewon Hallowen 2022 merupakan tragedi kelam bagi Korea Selatan dan baru-baru ini parlemen meloloskan RUU untuk selidiki kasus tersebut

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

21 jam lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

Anthony Sinisuka Ginting sukses menyudahi perlawanan sengit tunggal putra Korea Selatan Jeon Heyok Jin pada babak perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

21 jam lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

23 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

1 hari lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

1 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

1 hari lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

2 hari lalu

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

Dalam kontrak barunya di Red Sparks, Megawati Hangestri bakal mendapat kenaikan gaji menjadi US$ 150 ribu per musim.

Baca Selengkapnya