Ada 27 Kematian di Amerika Akibat Badai Musim Dingin
Reporter
Tempo.co
Editor
Suci Sekarwati
Minggu, 25 Desember 2022 17:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Badai musim dingin yang menyapu hampir seluruh wilayah Amerika Serikat pada Sabtu, 24 Desember 2022, bukan hanya menggangu perjalanan liburan dan membuat sekitar sekitar 1,7 juta rumah tanpa listrik, namun juga membuat jatuhnya korban jiwa. Setidaknya 16 orang tewas akibat suhu minus, bahkan di sejumlah wilayah ada yang -45C.
Para ahli prakiraan cuaca menggambarkan badai musim dingin ini sebagai ledakan topan yang disebabkan oleh benturan udara hangat, udara lembab dari selatan dengan udara dingin dan kering utara.
-45C ‘bomb cyclone’ sweeps US leaving millions without power.
— blueocean (@blue_ocean_ca) December 24, 2022
A powerful winter storm claims at least 19 lives across the US as temperatures plunge,
Power cuts and travel misery in the US and Canada amid freezing winter storm, thousands of canceled flights. pic.twitter.com/A8hYvxXJIU
Menurut National Weather Service (NWS), badai musim dingin ini telah menjadi pukulan bagi wilayah pantai timur Amerika Serikat, yang berputar-putar sekitar 2 ribu mil dari Great Lakes dekat Kanada menuju Rio Grande lalu ke sepanjang perbatasan Amerika Serikat – Meksiko.
Baca juga: Penembakan di Paris, Dua Tewas dan Dua Kritis
Suhu turun di bawah rata-rata normal dengan badai salju, angin kencang dan banjir yang hampir ada setiap titik di Amerika Serikat. Di beberapa lokasi, suhu mencapai angka ekstrim, seperti di Iowa suhu di sana -38C dan 145,6C di Montana.
Setidaknya dilaporkan ada 27 kematian terkait cuaca ekstrim ini. Sebagian besar korban tewas karena kecelakaan di jalan, yang terjadi di sejumlah negara bagian seperti Kentucky, Missouri, Oklahoma dan Ohio.
Badai musim dingin telah menyebabkan pemadaman listrik di mana-mana atau berdampak pada sekitar 1,7 juta rumah. Lalu-lintas perjalanan saat terdampak oleh badai ini, di mana ada 7 ribu penerbangan terlambat dan hampir 3.500 yang dibatalkan.
NWS memperingatkan warga Amerika Serikat agar jangan melakukan perjalanan dengan mobil karena cuaca buruk telah membuat sejumlah lokasi mustahil (dilalui kendaraan).
“Wilayah yang terjadi badai salju, diperkirakan akan mengalami pemadaman listrik secara berkala. Badai salju telah membuat pandangan mendekati nol dan tiupan serta aliran salju diperkirakan cukup kencang. Melakukan perjalanan dalam kondisi seperti ini akan sangat berbahaya, bahkan mustahil dilakukan,” demikian NWS memperingatkan.
Sumber: RT.com
Baca juga:Salju Tebal Menewaskan 8 Orang di Jepang
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.