Putin Ledek Bantuan Rudal Patriot AS ke Ukraina: Agak Jadul

Jumat, 23 Desember 2022 15:48 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri konferensi pers bersama dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz di Moskow, Rusia 15 Februari 2022. Sputnik/Sergey Guneev/Kremlin via REUTERS/File Foto

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin mengucilkan bantuan terbaru Amerika Serikat ke Ukraina termasuk sistem pertahanan udara dalam bentuk rudal Patriot. Mengaku terbuka dengan segala kemungkinan diplomatik untuk mengakhiri perang, Putin menyebut pasokan senjata baru Washington ke Kyiv itu sebuah upaya memperpanjang agresi.

Baca: Putin Ingin Akhiri Perang Ukraina: Lebih Cepat Lebih Baik

Media Rusia TASS, mengutip pernyataan Putin, mengatakan sistem rudal Patriot yang dijanjikan AS untuk diberikan ke Ukraina adalah sistem yang agak tua dan tidak berfungsi seperti sistem S-300 Rusia.

"Penangkalnya akan ditemukan dan (tentu) kami juga akan menghancurkan rudal Patriot. (Pengiriman) Itu tidak lain adalah upaya untuk memperpanjang konflik, itu saja," kata Putin saat tanya jawab dengan pers di Kremlin, Moskow, pada Kamis, 22 Desember 2022.

Saat kunjungan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke Washington, Pemerintahan Joe Biden menggelontorkan bantuan militer tambahan senilai US$1,85 miliar atau sekitar Rp 28,8 triliun untuk Ukraina, termasuk sistem pertahanan udara Patriot untuk membantunya menangkal rentetan rudal Rusia. Zelensky mengatakan sistem Patriot merupakan langkah penting dalam menciptakan perisai udara.

Zelensky melakukan perjalanan pertamanya ke luar Ukraina sejak perang dimulai pada Februari lalu. Setelah disambut Biden di Gedung Putih, Zelensky berpidato di Kongres Amerika Serikat pada Rabu, 21 Desember 2022, demi meyakinkan bantuan senjata terus mengalir untuk melawan Rusia.

Advertising
Advertising

Kongres Amerika Serikat hampir menyetujui tambahan US$ 44,9 miliar bantuan militer dan ekonomi darurat. Sejauh ini Amerika Serikat sudah mengirim US$ 50 miliar ke Ukraina, yang dilanda konflik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua. Zelensky sendiri berharap dukungan AS berlanjut pada 2023.

Pertemuan Zelensky dengan Biden di Washington secara tatap muka menandai titik tertinggi dalam hubungan antara Ukraina dan sekutu terpentingnya. Kekuatan Barat sejak invasi telah melangkah untuk memasok Ukraina dengan senjata dan bantuan, mengambil jutaan pengungsi dan menjatuhkan sanksi berat pada Rusia.

Putin, dalam jumpa persnya, mengklaim situasi sempurna hanya ada di atas kertas, akan tetapi Rusia berhasil melewati tahun ini dengan "cukup stabil". Situasi saat ini tidak menghalangi Rusia untuk mengimplementasikan rencananya untuk masa depan. Semua tujuan pasti akan tercapai.

"Operasi militer khusus terpaksa harus dilancarkan," kata Putin. Dia menambahkan, ekonomi Rusia berkinerja lebih baik daripada banyak negara G20 dan tidak ada indikator yang mengganggu.

Belum Ada Tanda Damai

Putin meluncurkan "operasi militer khusus" di Ukraina pada Februari 2022, untuk menyingkirkan kaum nasionalis dan melindungi komunitas berbahasa Rusia. Ukraina dan Barat menggambarkan tindakan Rusia sebagai perang agresi yang tidak dapat dibenarkan.

Ukraina telah berulang kali diserang Rusia yang menargetkan infrastruktur energinya dalam beberapa pekan terakhir. Akibatnya, jutaan warga Ukraina hidup tanpa listrik atau air mengalir di tengah musim dingin yang membekukan.

Militer Ukraina pada Rabu, 21 Desember 2022, melaporkan tentara Rusia menyerang sasaran di wilayah Zaporizhzhia sehingga mendorong pasukan Ukraina bergerak maju ke dekat kota Bakhmut dan Avdiivka, yang babak belur. Dua Kota ini telah menjadi titik fokus pertempuran di wilayah Donetsk.

Rusia berulang kali menyatakan terbuka untuk bernegosiasi. "Tujuan kami bukan untuk memutar roda konflik militer, tetapi sebaliknya, untuk mengakhiri perang ini. Kami akan berusaha untuk mengakhiri perang ini, dan tentu saja lebih cepat lebih baik," kata Putin kepada wartawan Kremlin kemarin.

Sementara Ukraina dan sekutunya mencurigai bahwa itu hanya taktik untuk mengulur waktu setelah serangkaian kekalahan dan kemunduran bagi Rusia. Barat melihat keinginan dan kenyataan yang ditunjukkan Rusia di medan pertempuran sungguh berbeda.

“Bagi saya sebagai presiden, perdamaian yang adil bukanlah kompromi mengenai kedaulatan, kebebasan, dan integritas teritorial negara saya. Pembayaran kembali atas semua kerusakan yang ditimbulkan oleh agresi Rusia,” kata Zelensky saat jumpa pers dengan Joe Biden di Washington.

Juru Bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan Biden terbuka untuk berbicara dengan Putin, setelah pemimpin Rusia itu menunjukkan keseriusan tentang negosiasi. Mengenai realisasinya, Biden akan bertemu Putin setelah berkonsultasi dengan Ukraina dan sekutu AS.

Simak: Top 3 Dunia: Zelensky ke Amerika Serikat demi Lebih Banyak Senjata

REUTERS | TASS

Berita terkait

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

2 jam lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

3 jam lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

8 jam lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

9 jam lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

11 jam lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

12 jam lalu

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

Grup vokal legendaris dari Amerika Serikat, All 4 One menggelar konser bertajuk All 4 One 30 Years Anniversary Tour di Jakarta pada 23 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

13 jam lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

14 jam lalu

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

Pejabat AS mengatakan Israel tak bisa menang melawan Hamas karena strateginya meragukan.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

1 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

1 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya