TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan ingin mengakhiri perang Ukraina. Penyelesaian perang Rusia Ukraina pasti akan melibatkan solusi diplomatik.
Baca: Top 3 Dunia: Zelensky ke Amerika Serikat demi Lebih Banyak Senjata
Pernyataan Putin itu dilontarkan sehari setelah Presiden AS Joe Biden menjamu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Gedung Putih. AS menjanjikan dukungan berkelanjutan dan tak tergoyahkan kepada Ukraina.
"Tujuan kami bukan untuk memutar roda konflik militer, tetapi sebaliknya, untuk mengakhiri perang ini," kata Putin. "Kami akan berusaha untuk mengakhiri perang ini, dan tentu saja lebih cepat lebih baik."
Rusia berulang kali menyatakan terbuka untuk bernegosiasi. Namun Ukraina dan sekutunya mencurigai bahwa itu hanya taktik untuk mengulur waktu setelah serangkaian kekalahan dan kemunduran bagi Rusia.
"Saya telah mengatakan berkali-kali, intensifikasi permusuhan menyebabkan kerugian yang tidak dapat dibenarkan," kata Putin kepada wartawan.
"Semua konflik bersenjata berakhir dengan satu atau lain cara, dengan semacam negosiasi di jalur diplomatik," ujarnya. "Cepat atau lambat, pihak mana pun dalam keadaan konflik, duduk dan membuat kesepakatan. Semakin cepat kesadaran ini datang kepada mereka yang menentang kita, semakin baik. Kami tidak pernah menyerah dalam hal ini."
Rusia mengatakan Ukraina menolak untuk bernegosiasi. Sebaliknya Ukraina mengatakan Rusia harus menghentikan serangan dan menyerahkan semua wilayah yang telah direbutnya.
Putin juga mengecilkan pentingnya sistem pertahanan udara Patriot yang disetujui Biden untuk disuplai ke Zelensky. Putin mengatakan bahwa Rusia akan menemukan cara untuk melawannya.
Menurut Putin, sistem pertahanan udara itu sudah cukup tua dan tidak berfungsi seperti sistem S-300 Rusia. "Penangkal racun akan selalu ditemukan," katanya. Ia menyombongkan diri bahwa Rusia akan memecahkan Patriot. "Jadi mereka yang melakukannya sia-sia. Itu hanya memperpanjang konflik, itu saja."
Putin juga mengatakan batasan harga yang dikenakan pada minyak Rusia oleh negara-negara Barat, yang dirancang untuk membatasi kemampuannya mendanai perang, tidak akan merusak ekonomi Rusia. Dia mengatakan akan menandatangani keputusan awal minggu depan untuk menetapkan tanggapan Rusia.
Ihwal pernyataan Putin untuk mengakhiri perang di Ukraina, ditanggapi oleh Amerika Serikat. Juru bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan Putin sama sekali tidak menunjukkan indikasi bahwa dia bersedia bernegosiasi untuk mengakhiri perang yang dimulai pada 24 Februari 2022. "Justru sebaliknya, semua yang dia (Putin) lakukan di darat dan di udara menunjukkan seorang pria yang ingin terus melakukan kekerasan terhadap rakyat Ukraina dan meningkatkan perang," ujar Kirby kepada wartawan saat briefing online.
Kirby menegaskan kembali bahwa Biden terbuka untuk berbicara dengan Putin, setelah pemimpin Rusia itu menunjukkan keseriusan tentang negosiasi. Biden juga akan bertemu Putin setelah berkonsultasi dengan Ukraina dan sekutu AS.
Simak: Putin Janji Penuhi Kebutuhan Tentaranya di Ukraina, Siap Gunakan Setan II
REUTERS