RI Sambut Resolusi PBB soal Myanmar, tapi Tetap Kedepankan Pendekatan ASEAN

Kamis, 22 Desember 2022 18:30 WIB

Proges Kecil, tetapi Penting

Myanmar dilanda krisis sejak Tatmadaw atau militer negara itu mengambil alih kekuasaan dari pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi pada 1 Februari 2021. Junta menahan peraih Nobel Perdamaian itu dan sekutu pro-demokrasinya, sambil menanggapi protes dan perbedaan pendapat dengan kekuatan mematikan.

Dewan Keamanan PBB sudah lama terpecah tentang bagaimana menangani krisis Myanmar, dengan China dan Rusia menentang tindakan keras. Mereka berdua abstain dari pemungutan suara pada Rabu, bersama dengan India. Sebanyak 12 anggota yang tersisa memberikan suara mendukung.

Sebelumnya, Dewan Keamanan PBB hanya menyetujui pernyataan resmi tentang Myanmar, di mana tentara juga memimpin tindakan keras terhadap Muslim Rohingya 2017 yang digambarkan oleh Amerika Serikat sebagai genosida.

Myanmar membantah genosida dan mengatakan pihaknya melakukan tindakan sah terhadap pemberontak yang menyerang pos polisi.

"China masih memiliki kekhawatiran. Tidak ada solusi cepat untuk masalah ini. Apakah itu dapat diselesaikan dengan benar atau tidak pada akhirnya, tergantung pada dasarnya, dan hanya, pada Myanmar sendiri," kata Duta Besar China untuk PBB Zhang Jun kepada dewan setelah pemungutan suara.

Dia mengatakan China ingin Dewan Keamanan mengadopsi pernyataan resmi tentang Myanmar, bukan resolusi.

Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengatakan Moskow tidak memandang situasi di Myanmar sebagai ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional dan percaya hal itu tidak boleh ditangani oleh Dewan Keamanan PBB.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyambut adopsi resolusi tersebut. "Ini adalah langkah penting Dewan Keamanan untuk mengatasi krisis dan mengakhiri represi dan kekerasan rezim militer Burma yang meningkat terhadap warga sipil," katanya dalam sebuah pernyataan.

NUG melalui pernyataan tertulis menyampaikan terima kasih atas resolusi Dewan Keamanan dalam menyelesaikan krisis di Myanmar, dengan menyebutkan sebagai kemajuan walau harus ada aksi tegas. Malaysia juga menyambut resolusi tersebut dan menyerukan kerja sama lebih erat dari ASEAN.

Sementara Sekretaris Jenderal Amnesti Internasional Agnes Callamard menyatakan, diadopsinya resolusi ini Dewan Keamanan akhirnya mengambil langkah kecil tetapi penting untuk mengakui situasi mengerikan di Myanmar.

"Dewan sekarang harus menindaklanjuti dengan pertemuan terbuka reguler dan menegakkan tuntutannya dengan resolusi tambahan di bawah Bab VII," katanya.

Baca juga: DK PBB Putuskan soal Myanmar, China Dukung Resolusi ASEAN

DANIEL A. FAJRI

Berita terkait

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

2 jam lalu

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

Indonesia mengecam perintangan pengantaran bantuan kemanusiaan dari masyarakat internasional untuk masyarakat Palestina di Gaza oleh warga Israel

Baca Selengkapnya

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

1 hari lalu

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

1 hari lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

1 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

1 hari lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya

Gilad Erdan Dubes Israel Sobek Salinan Piagam PBB Usai Voting Status Palestina, Ini Profilnya

2 hari lalu

Gilad Erdan Dubes Israel Sobek Salinan Piagam PBB Usai Voting Status Palestina, Ini Profilnya

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB, memprotes pemungutan suara resolusi yang mendukung keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Staf PBB Tewas Diserang Israel di Rafah, Guterres Minta Penyelidikan Penuh

2 hari lalu

Staf PBB Tewas Diserang Israel di Rafah, Guterres Minta Penyelidikan Penuh

Seorang staf PBB tewas di Rafah setelah kendaraannya ditabrak saat sedang melakukan perjalanan ke sebuah rumah sakit.

Baca Selengkapnya

Donor Internasional Janjikan Bantuan Lebih dari Rp32 Triliun untuk Gaza

2 hari lalu

Donor Internasional Janjikan Bantuan Lebih dari Rp32 Triliun untuk Gaza

Sebuah konferensi donor internasional di Kuwait menjanjikan bantuan lebih dari US$2 miliar atau sekitar Rp32 triliun ke Gaza

Baca Selengkapnya

Inilah Daftar 143 Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

2 hari lalu

Inilah Daftar 143 Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Ada sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota PBB, termasuk Indonesia. Berikut daftarnya.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

3 hari lalu

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

Pemerintah Indonesia dan Kazakhstan merencanakan kelanjutan proses negoisasi terkait promosi dan investasi pada Juni 2024.

Baca Selengkapnya