RI Sambut Resolusi PBB soal Myanmar, tapi Tetap Kedepankan Pendekatan ASEAN

Kamis, 22 Desember 2022 18:30 WIB

TEMPO.CO, Jakarta -Indonesia menyambut diadopsinya resolusi Dewan Keamanan PBB tentang situasi di Myanmar. Di masa mendatang, Indonesia akan tetap mengedepankan pendekatan ASEAN dalam menyelesaikan krisis yang berlangsung di Myanmar tersebut.

Baca juga: DK PBB Setujui Resolusi atas Myanmar, Rusia - China - India Abstain

Dewan Keamanan PBB mengadopsi resolusi atas Myanmar pada Rabu, 21 Desember 2022 yang menuntut diakhirinya kekerasan dan mendesak junta militer membebaskan semua tahanan politik, termasuk pemimpin terguling Aung San Suu Kyi.

"Hari ini kami telah mengirim pesan tegas kepada militer Myanmar, kami berharap resolusi ini dilaksanakan secara penuh," kata Duta Besar Inggris untuk PBB Barbara Woodward setelah pemungutan suara pada resolusi yang dirancang Inggris di Markas PBB New York.

"Kami juga telah mengirim pesan yang jelas kepada rakyat Myanmar bahwa kami mencari kemajuan sesuai dengan hak, keinginan, dan kepentingan mereka," kata Woodward kepada dewan beranggotakan 15 orang itu.

Advertising
Advertising

Negosiasi rancangan resolusi Dewan Keamanan dimulai pada September 2022. Draf awal resolusi itu mendesak diakhirinya transfer senjata ke Myanmar dan mengancam sanksi, tetapi bahasa itu telah dihapus.

Resolusi yang diadopsi mengungkapkan "keprihatinan yang mendalam" pada keadaan darurat yang terus berlanjut yang diberlakukan oleh militer ketika merebut kekuasaan dan "dampak serius" terhadap rakyat Myanmar.

Pernyataan dalam resolusi itu mendesak "tindakan konkret dan segera" untuk mengimplementasikan rencana perdamaian yang disetujui oleh ASEAN dan mengeluarkan seruan untuk "menjunjung tinggi institusi dan proses demokrasi dan untuk mengejar dialog dan rekonsiliasi yang konstruktif sesuai dengan kehendak dan kepentingan rakyat".

"Indonesia menyambut baik diadopsinya Resolusi Dewan Keamanan tentang situasi di Myanmar untuk mendukung upaya ASEAN dalam mengatasi situasi di Myanmar," cuit Perwakilan Tetap Republik Indonesia untuk PBB di New York, Kamis, 22 Desember 2022.

Indonesia akan menjadi Ketua ASEAN pada 2023. Banyak pihak sipil, termasuk Pemerintah Persatuan Myanmar (NUG), mengharapkan Indonesia membuat kemajuan dalam menyelesaikan krisis di negara tersebut, setelah presidensi Kamboja belum membuat langkah signifikan.

Junta militer sebelumnya diberikan kesempatan untuk menyelesaikan krisis di Myanmar melalui lima butir konsensus yang dirumuskan oleh para Pemimpin ASEAN.

Konsensus dibuat oleh para pemimpin negara-negara anggota ASEAN pada April 2021 dengan lima poin yakni dialog konstruktif, penghentian kekerasan, mediasi antara berbagai pihak, pemberian bantuan kemanusiaan, dan pengiriman Utusan Khusus ke Myanmar.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sebelumnya menyatakan konsensus itu masih akan tetap menjadi pedoman dalam menyelesaikan krisis di Myanmar. Dia menegaskan ASEAN akan tetap membantu, tetapi junta juga harus mau berkomitmen menangani masalah di Myanmar.

Saat ditanya potensi peningkatan kerja sama blok Asia Tenggara dengan PBB dalam menyelesaikan konflik di Myanmar setelah adopsi resolusi Dewan Keamanan ini, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah kepada Tempo Kamis, 22 Desember 2022, mengatakan, "ASEAN akan mendahulukan pendekatan kawasan dalam mencoba mengatasi tantangan yang muncul di kawasannya."

Seperti yang disampaikan oleh para Pemimpin ASEAN pada KTT ASEAN ke-40 dan ke-41, Myanmar tetap menjadi bagian integral dari ASEAN.

"ASEAN berkomitmen untuk membantu Myanmar dalam menemukan solusi yang damai dan tahan lama. 5PC akan tetap menjadi referensi kami yang valid dan harus diterapkan secara keseluruhan," tulis Perwakilan Tetap Republik Indonesia untuk PBB di New York.

Berita terkait

11 Kota Terkotor di Indonesia Berdasarkan Penilaian Adipura 2017-2018

19 jam lalu

11 Kota Terkotor di Indonesia Berdasarkan Penilaian Adipura 2017-2018

Permasalahan sampah masih menjadi kendala di perkotaan. Lantas, di mana sajakah kota terkotor di Indonesia? Ini informasinya.

Baca Selengkapnya

Israel Larang UNRWA Beroperasi di Wilayahnya, Berdampak Apa?

1 hari lalu

Israel Larang UNRWA Beroperasi di Wilayahnya, Berdampak Apa?

Beberapa negara mengutuk sikap Israel yang melarang segala kegiatan badan PBB untuk pengungsi Palestina atau UNRWA. Apa dampaknya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Indonesia Gabung Blok Ekonomi BRICS: Untung atau Rugi?

1 hari lalu

Prabowo Ingin Indonesia Gabung Blok Ekonomi BRICS: Untung atau Rugi?

Presiden Prabowo Subianto ingin Indonesia bergabung dengan blok ekonomi BRICS untuk memperluas kemitraan global. Apa untung dan ruginya?

Baca Selengkapnya

Dubes Turki di PBB Serukan Embargo Senjata terhadap Israel

1 hari lalu

Dubes Turki di PBB Serukan Embargo Senjata terhadap Israel

Duta Besar Turki untuk PBB Ahmet Yildiz menyerukan embargo senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Tijjani Reijnders Bangga Punya Darah Indonesia, Bicara Soal Dukungan Penggemar di Tanah Air

1 hari lalu

Tijjani Reijnders Bangga Punya Darah Indonesia, Bicara Soal Dukungan Penggemar di Tanah Air

Gelandang AC Milan Tijjani Reijnders mengatakan bahwa memiliki latar belakang keluarga dari Indonesia merupakan sesuatu yang sangat ia banggakan.

Baca Selengkapnya

Hashim Djojohadikusumo Ditunjuk jadi Ketua Delegasi RI di COP29, Apa Tugasnya?

1 hari lalu

Hashim Djojohadikusumo Ditunjuk jadi Ketua Delegasi RI di COP29, Apa Tugasnya?

Hashim Djojohadikusumo ditunjuk menjadi ketua delegasi RI dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-29 (COP29) di Baku, Azerbaijan, pada November 2024.

Baca Selengkapnya

Gubernur Kaluga Dukung Kerja Sama Energi Nuklir Indonesia-Rusia

1 hari lalu

Gubernur Kaluga Dukung Kerja Sama Energi Nuklir Indonesia-Rusia

Gubernur Kaluga mendukung kerja sama nuklir mengingat pembangunan listrik tenaga nuklir Indonesia sedang diperhatikan.

Baca Selengkapnya

Swiss Prihatin atas Larangan Israel terhadap Operasi UNRWA

1 hari lalu

Swiss Prihatin atas Larangan Israel terhadap Operasi UNRWA

Swiss menyampaikan keprihatinan atas larangan Israel terhadap operasi UNRWA.

Baca Selengkapnya

Indonesia Tertarik Bergabung, Apa Itu BRICS?

1 hari lalu

Indonesia Tertarik Bergabung, Apa Itu BRICS?

BRICS adalah organisasi kerja sama ekonomi global yang namanya berasal dari negara-negara pendirinya: Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan.

Baca Selengkapnya

Denmark Kecam Larangan Operasional UNRWA oleh Israel

2 hari lalu

Denmark Kecam Larangan Operasional UNRWA oleh Israel

Denmark menyatakan kecaman atas undang-undang Israel yang melarang operasi UNRWA.

Baca Selengkapnya