Militer Rusia Akan Diperkuat untuk Hadapi NATO

Reporter

Tempo.co

Kamis, 22 Desember 2022 11:30 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu menghadiri pembukaan forum teknis militer internasional Army-2022 di Patriot Congress and Exhibition Center di wilayah Moskow, 15 Agustus 2022. REUTERS/Maxim Shemetov

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengumumkan adanya kebutuhan untuk membuat membuat sejumlah perubahan struktural di tubuh Angkatan Bersenjata Rusia. Pernyataan itu dicetuskan Shoigu menyusul upaya NATO meningkatkan kehadirannya di wilayah perbatasan Rusia dan menambah keanggotaan dengan memasukkan Finlandia dan Swedia.

Dalam rapat di Kementerian Pertahanan Rusia Rabu, 21 Desember 2022, Shoigu mengatakan ada sejumlah proposal kebijakan yang ditujukan untuk memperkuat keamanan Federasi Rusia, di antaranya membuat pasukan khusus untuk ditempatkan di perbatasan barat laut Rusia dan memperluas Angkatan Bersenjata Rusia menjadi sekitar 1,5 juta tentara. Dari total jumlah tersebut, 695 ribu adalah tentara kontrak.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi pusat pelatihan Distrik Militer Barat untuk mengerahkan pasukan cadangan bersama dengan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Wakil Komandan Pasukan Lintas Udara Anatoly Kontsevoy, di Wilayah Ryazan, Rusia 20 Oktober 2022. Russian Defence Ministry/Handout via REUTERS

Baca juga: Turun Dua Ribu, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1 Juta Per Gram

Advertising
Advertising

Komentar Shoigu dicetuskan saat Finlandia dan Swedia memasukkan lamaran mereka untuk menjadi anggota NATO karena merasa mendapat ancaman dari Rusia buntut dari invasinya ke Ukraina. Langkah kedua negara tersebut saat ini terhalang oleh Turki dan Hongaria, sisanya semua anggota NATO menyambut kedua negara.

Kementerian Pertahanan Rusia juga mengajukan agar secara bertahap ada perubahan batas usia minimum untuk masuk militer Rusia dari 18 tahun menjadi 21 tahun dan maksimum 30 tahun. Para tentara Rusia juga sebaiknya mulai menandatangani kontrak dengan militer sejak hari pertama mereka gabung.

Shoigu juga menyarankan pembentukan pasukan militer khusus, seperti 5 divisi artileri yang baru, 8 resimen pengebom udara dan 1 resimen penerbang serta 6 brigade penerbangan militer.

Presiden Rusia Vladimir Putin, yang ikut menghadiri rapat tersebut, menyetujui saran Menteri Pertahanan Shoigu agar Rusia meningkatkan Angkatan Bersenjatanya. Presiden Putin berjanji akan memberikan pidato perihal ini secara detail nanti.

Sumber : RT.com

Baca juga: Moskow: Dukungan AS Kepada Ukraina untuk Melemahkan Rusia

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

7 jam lalu

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

Dari total sumbangan dana USD2.7 miliar (Rp43 triliun) yang dibutuhkan, baru 12 persen yang diterima OCHA untuk mengatasi kelaparan di Sudan.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

1 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

1 hari lalu

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

Orang tua dari lebih 900 tentara Israel yang bertugas di Gaza telah menulis surat yang mendesak militer Israel untuk membatalkan serangan di Rafah

Baca Selengkapnya

Prabowo Klaim Tak Bakal Pimpin Negara dengan Gaya Militer: Itu Tidak Relevan

2 hari lalu

Prabowo Klaim Tak Bakal Pimpin Negara dengan Gaya Militer: Itu Tidak Relevan

Prabowo mengatakan, pengalamannya di militer tak akan memengaruhi kebijakan di pemerintahan yang bakal dia pimpin.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

3 hari lalu

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

Pengadilan Australia menjatuhkan hukuman hampir enam tahun penjara kepada eks pengacara militer yang ungkap tuduhan kejahatan perang di Afghanistan

Baca Selengkapnya