Iran Tak Terima Didepak dari Komisi Perempuan PBB

Sabtu, 17 Desember 2022 20:12 WIB

Suporter Iran membentangkan bendera bertuliskan 'Kebebasan hidup wanita' di dalam stadion saat pertandingan Piala Dunia Qatar 2022 Grup B, Inggris vs Iran di Stadion Internasional Khalifa, Doha, Qatar, Senin, 21 November 2022. Suporter Iran menggunakan momen Piala Dunia untuk menyuarakan pesan menolak kekerasan terhadap perempuan di Iran, pasca tewasnya Mahsa Amini dan demonstran lainnya. REUTERS/Paul Childs

TEMPO.CO, Jakarta - Iran dikeluarkan dari Komisi Status Perempuan PBB (CSW) pada Rabu, 14 Desember 2022. Kebijakan itu dilakukan karena Iran telah melakukan hal yang bertentangan dengan hak-hak perempuan dan anak perempuan. Perwakilan Iran tidak menerima keputusan yang awalnya disarankan oleh Amerika Serikat itu.

Baca: Ikut Demo Mahsa Amini, Pemain Bola Iran Divonis Mati

Dewan Ekonomi dan Sosial PBB (ECOSOC) yang beranggotakan 54 orang mengadopsi resolusi rancangan Amerika Serikat untuk "menghapus dengan segera Republik Islam Iran dari Komisi Status Perempuan (CSW) untuk sisa masa jabatan 2022-2026." Utusan Washington merancang resolusi itu sebagai tanggapan atas tindakan keras Teheran terhadap protes atas kematian Mahsa Amini, seorang wanita muda dalam tahanan. Ada 29 suara mendukung, delapan menentang - termasuk Rusia dan China - dan ada 16 abstain.

Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, mengatakan menghapus Iran adalah langkah tepat. Adapun komisi beranggotakan 45 orang itu bertemu setiap tahun setiap bulan Maret dan bertujuan untuk mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.

"Ini sangat penting bagi perempuan Iran," kata Thomas-Greenfield kepada Reuters setelah pemungutan suara. "Mereka mendapat pesan kuat dari PBB bahwa kami akan mendukung mereka dan kami akan mengutuk Iran dan kami tidak akan membiarkan mereka duduk di Komisi Status Perempuan dan terus menyerang perempuan di negara mereka sendiri," katanya.

Thomas-Greenfield mengatakan pemungutan suara belum pernah terjadi sebelumnya dan "kami tidak akan menarik garis, kami akan terus menekan hak asasi manusia di mana pun mereka dilanggar. Ini adalah nilai inti bagi kami."

Advertising
Advertising

"Ini adalah kemenangan bagi kaum revolusioner Iran yang telah menghadapi senjata & peluru saat mereka melawan negara apartheid gender ini," tulis jurnalis Iran dan aktivis hak-hak perempuan yang berbasis di Amerika Serikat Masih Alinejad di Twitter.

Penguasa ulama Iran telah menghadapi protes terbesar dalam beberapa tahun sejak September ketika Amini, wanita Iran Kurdi berusia 22 tahun meninggal dalam tahanan polisi moralitas yang memberlakukan aturan berpakaian yang ketat. Iran membantah bertanggung jawab atas kematian Amini.

Iran Menolak Kebijakan Tersebut

Berbicara sebelum pemungutan suara, Duta Besar Iran untuk PBB Amir Saeid Iravani menyebut langkah Amerika Serikat itu ilegal. Dia menggambarkan Washington sebagai pengganggu. "Tindakan ilegal ini juga dapat menciptakan preseden berbahaya dengan konsekuensi yang luas," kata Iravani.

Kedutaan Besar Iran melalui pernyataan tertulis menyatakan mencabut anggota keanggotan CSW adalah bidah politik yang mendiskreditkan organisasi internasional ini. Langkah AS juga dianggap menciptakan prosedur sepihak untuk penyalahgunaan lembaga internasional di masa depan.

"Hal ini menunjukkan bahwa negara-negara yang memaksakan unilateralisme di pentas internasional, takut dan khawatir terhadap kehadiran negara-negara merdeka yang memiliki pemikiran, pandangan dan kemampuan mengonsep dalam dokumen-dokumen organisasi internasional," kata perwakilan Iran di Jakarta melalui keterangan pers yang diterima Jumat, 16 Desember 2022.

Iran, 17 negara lain, termasuk Palestina, dalam sebuah surat kepada ECOSOC pada Senin, 12 Desember 2022, mendesak anggota untuk memilih tidak ikut seenaknya mendepak keanggotaan negara yang masuk di badan internasional mana pun.

Sementara, Direktur International Crisis Group PBB Richard Gowan mengatakan beberapa negara yang mendukung pencopotan Iran juga secara pribadi khawatir tentang menciptakan preseden untuk pengucilan.

"Bahkan banyak negara yang muak dengan perilaku Iran akan memilih sesuatu yang lebih ringan, seperti menangguhkan sementara Iran dari CSW," kata Gowan. "Tetapi AS secara efektif memaksa anggota lain untuk mengantre dengan mengumumkan inisiatif tersebut dengan sedikit peringatan."

Thomas-Greenfield mengatakan ada konsultasi tentang pendepakan Iran tersebut. Dia menekankan bahwa semua pihak dapat mempertimbangkan untuk menyusun resolusi, dan Amerika Serikat bersedia untuk ikut bernegosiasi.

Simak: Warga Belgia Divonis Hukuman 28 Tahun Penjara oleh Iran

REUTERS | DANIEL A. FAJRI

Berita terkait

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

17 menit lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

10 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

11 jam lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

12 jam lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

12 jam lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

13 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

14 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

21 jam lalu

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.

Baca Selengkapnya

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

22 jam lalu

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

Pemerintah Indonesia akan mengusulkan penetapan Hari Danau Sedunia dalam acara World Water Forum ke-10 yang dihelat di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

1 hari lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya