Uni Eropa Gagal Mencapai Kesepakatan Sanksi Baru Rusia

Kamis, 15 Desember 2022 17:45 WIB

Bendera Uni Eropa berkibar di luar kantor pusat Komisi Eropa di Brussel, Belgia 21 Agustus 2020. [REUTERS / Yves Herman]

TEMPO.CO, Jakarta -Negara-negara anggota Uni Eropa gagal menyepakati paket kesembilan sanksi Rusia dalam pembicaraan Rabu malam. Para diplomat memastikan ini saat para pemimpin Uni Eropa berkumpul di Brussels pada Kamis, 15 Desember 2022, untuk pertemuan puncak terakhir mereka tahun ini.

Baca juga: Media Asal Rusia Mulai Jadi Incaran Sanksi Uni Eropa

Anggota Uni Eropa mendekati kesepakatan dalam negosiasi Rabu, 14 Desember 2022, tetapi Polandia dan beberapa negara lain masih memiliki keberatan. Seorang diplomat Uni Eropa kepada Reuters menambahkan, draf baru diharapkan akan diedarkan pada Kamis malam.

Sanksi baru terhadap Moskow tertahan oleh ketidaksepakatan mengenai persoalan apakah Uni Eropa harus mempermudah ekspor pupuk Rusia melewati pelabuhan-pelabuhan Eropa. Pertimbangan itu juga termasuk untuk perusahaan pupuk dimiliki oleh oligarki Moskow yang masuk daftar hitam.

Beberapa mengatakan pembatasan Uni Eropa menimbulkan ancaman keamanan pangan bagi negara-negara berkembang. Sementara yang lain berpendapat, bahwa melonggarkannya akan memungkinkan oligarki Rusia yang memiliki bisnis pupuk untuk menghindari sanksi Uni Eropa terhadap mereka.

Advertising
Advertising

Seorang diplomat UE mengatakan Polandia dan negara-negara Baltik memberi tahu negara-negara lain bahwa mereka menipu diri sendiri jika menganggap pelonggaran pupuk Rusia tidak akan disalahgunakan sebagai celah bagi oligarki.

Beberapa negara anggota menginginkan Program Pangan Dunia terlibat dalam otorisasi ekspor pupuk ke negara-negara yang membutuhkannya.

Brussels, yang menjalin kedekatan dengan sekutu Barat, mengecam keras serangan Rusia ke Ukraina. Uni Eropa telah memberlakukan sejumlah sanksi sebelumnya, termasuk setop impor minyak dari Rusia.

Uni Eropa juga memberikan bantuan ekonomi, sosial dan, resiliensi finansial. Selain itu Brussels memberikan bantuan militer sebanyak 3,1 miliar euro melalui 'European Peace Facility'.

Baca juga: Uni Eropa akan Minta ASEAN Tegas soal Rusia di KTT Brussel

REUTERS

Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

15 jam lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

21 jam lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

21 jam lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

1 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

1 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

1 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

2 hari lalu

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

PROTECT ditujukan untuk memperkuat hak-hak perempuan pekerja migran, anak-anak dan kelompok berisiko di Indonesia

Baca Selengkapnya

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

2 hari lalu

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

3 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

3 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya