Profil Kota Tikrit di Irak Pasca 15 Tahun Kematian Saddam Hussein
Reporter
Danar Trivasya Fikri
Editor
Dwi Arjanto
Rabu, 14 Desember 2022 11:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Kota Tikrit di Irak menyimpan sejarah kental akan keberadaan Saddam Hussein. Kota tersebut adalah kampung halaman dari mantan Presiden Irak yang tertangkap 19 tahun lalu, atau tepatnya 13 Desember 2003 menyusul jatuhnya Irak setelah diserbu pasukan Sekutu dipimpin Amerika Serikat.
Saddam kemudian dihukum mati oleh pengadilan di Baghdad pada 30 Desember 2006. Bagaimanakah kondisi Tikrit kini?
Kota Tikrit dan Saddam Hussein
Tikrit terletak sekitar 100 mil atau sekitar 160 km di utara Baghdad. Tempat yang juga menjadi kota asal mantan diktator Irak Saddam Hussein itu
Tikrit merupakan ibu kota Provinsi Salahuddin dan terletak di tepi Sungai Tigris atau sekitar 130 kilometer sebelah utara Bagdad. Beberapa istana Saddam Hussein berada di kota tersebut. Disamping itu, semua pendukung diktator yang tewas ditembak itu dipercaya memainkan peran kunci di negara tersebut.
Baca : ISIS Umumkan Pemimpinnya Abu al Hasan Tewas di Medan Perang
Pada Juni 2014, kelompok teroris ISIS sempat menyerang dan menguasai Tikrit. Sejak itu, mereka menggunakan kompleks istana di Tikrit yang dibangun pada masa pemerintahan Saddam Hussein sebagai markas pertahanan.
Kondisinya Selepas Saddam Hussein Dihukum Gantung
Selepas kepergian Saddam Hussein, Tikrit sempat jatuh ke dalam berbagai serangan dan pengeboman. Contohnya yang terjadi pada 2010 silam.
Saat itu Serangan beberapa bom menghancurkan rumah seorang komandan senior polisi Irak. Kejadian itu menewaskan sedikitnya 11 orang di utara kota Tikrit, kampung halaman sang diktator Saddam Hussein.
Sebagaimana dikutip dari Reuters, Mayor Dawood Sulaiman yang berada di lokasi kejadian menerangkan bahwa para penyerang menanam bom dan meninggalkan sebuah motor di dekat rumah Letnan Kolonel Qais Farhan, komandan polisi unit darurat di Tikrit.
Akibat ledakan tersebut, disebutkannya bahwa terdapat empat orang juga terluka akibat ledakan itu, termasuk kolonel Farhan. Yang tewas termasuk tiga bocah dan empat perempuan, semuanya adalah kerabat sang komandan polisi. Rumahnya tampak hancur berkeping. Polisi, tentara dan kekuatan pertahanan sipil siang tadi masih mencari korban di bawah reruntuhan.
Secara keseluruhan kekerasan sektarian di Irak telah...