Elon Musk Kecam Pakar Covid Fauci, Gedung Putih: Menjijikkan

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 13 Desember 2022 18:00 WIB

Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS, Dr. Anthony Fauci, menghadiri pertemuan respons virus Corona dengan Presiden AS Donald Trump dan Gubernur Lousiana John Bel Edwards di Oval Office Gedung Putih, Washington, AS, 29 April 2020.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Kecaman publik miliarder Elon Musk terhadap pejabat tinggi kesehatan AS Anthony Fauci sebagai "berbahaya" dan "menjijikkan," dan harus ditarik, kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre kepada wartawan, Senin, 12 Desember 2022.

"Kecamannya menjijikkan, dan tidak sesuai kenyataan, dan kami akan terus menyerukannya dan sangat jelas tentang itu," kata Jean-Pierre. Dia memuji penanganan Fauci, 81 tahun, terhadap krisis kesehatan masyarakat, termasuk pandemi virus corona.

Musk selama akhir pekan men-tweet: "Kata ganti saya adalah Tuntut / Fauci." Saat tweet itu menjadi viral, CEO Twitter dan pembuat mobil listrik Tesla ini membalas postingannya sendiri, dengan menambahkan, "Kebenaran menggema."

Fauci, yang berencana pensiun pada bulan Desember sebagai penasihat medis utama Presiden Joe Biden dan pejabat tinggi penyakit menular AS, telah menangani pertanyaan pelik seputar krisis kesehatan dari HIV/AIDS hingga flu burung dan Ebola.

Ahli imunologi veteran ini menjadi penasihat tujuh presiden AS dimulai dengan Ronald Reagan dari Partai Republik dan telah memiliki lebih dari 50 tahun pelayanan publik.

Tetapi penanganannya terhadap Covid- dan penilaiannya yang blak-blakan dari podium Gedung Putih bahwa orang Amerika perlu mengubah perilaku mereka sehubungan dengan pandemi - yang membuatnya menjadi pahlawan bagi pembela kesehatan masyarakat saat di bawah mantan Presiden Donald Trump.

Amerika Serikat memimpin dalam jumlah kematian Covid-19 yang tercatat dengan lebih dari satu juta.

Advertising
Advertising

Fauci mengatakan dia menghadapi ancaman pembunuhan. Dia menanggung kritik dari Trump dan dari berbagai kalangan konservatif yang keberatan dengan perlindungan seperti vaksinasi, jarak sosial, dan pemakaian masker yang dia anjurkan untuk mencoba membatasi kematian pandemi.

Partai Republik juga mengancam akan menyelidiki Fauci jika mereka menguasai Kongres dalam pemilihan paruh waktu, di mana mereka memenangkan kendali DPR sementara Demokrat mempertahankan kendali Senat.

REUTERS

Berita terkait

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

19 jam lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

3 hari lalu

Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

Elon Musk palsu menipu seorang wanita di Korea Selatan dengan menggunakan aplikasi deepfake. Bagaimana modusnya?

Baca Selengkapnya

Tesla Turunkan Harga Teknologi Full Self Driving Menjadi $8.000

6 hari lalu

Tesla Turunkan Harga Teknologi Full Self Driving Menjadi $8.000

Awal bulan ini, Elon Musk mengatakan bahwa Tesla akan meluncurkan robotaksi pada tanggal 8 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

6 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

7 hari lalu

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

7 hari lalu

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.

Baca Selengkapnya

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

13 hari lalu

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani memimpin delegasi untuk bertemu Presiden AS Joe Biden dan pejabat lainnya di tengah ketegangan antara Iran dan Israel.

Baca Selengkapnya

Elon Musk Usulkan Biaya Langgan bagi Pengguna X Baru, Ini Alasannya

13 hari lalu

Elon Musk Usulkan Biaya Langgan bagi Pengguna X Baru, Ini Alasannya

Elon Musk, CEO platform media sosial X, pada Senin mengusulkan biaya langganan bagi pengguna baru

Baca Selengkapnya

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

16 hari lalu

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

Forbes merilis orang terkaya di dunia, nomor 1 Bernard Arnault pemilik Louis Vuitton. Selanjutnya Jeff Bezos dan Elon Musk. Prajogo Pangestu ke berapa

Baca Selengkapnya