Rusia Minta Kesepakatan Impor Gandum Disesuaikan

Reporter

Selasa, 13 Desember 2022 17:30 WIB

Kapal kargo Razoni berbendera Sierra Leone yang membawa gandum Ukraina, terlihat di Laut Hitam di lepas pantai Kilyos, dekat Istanbul, Turki, 3 Agustus 2022. Sebelumnya, sebanyak 16 kapal yang membawa muatan gandum dan biji-bijian berangkat dari pelabuhan Odesa di Ukraina, pada 1 Agustus lalu di tengah invasi Rusia. REUTERS/Mehmet Emin Caliskan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan Rusia Sergey Vershinin pada Senin, 12 Desember 2022, mengingatkan kesepakatan impor gandum yang dimediasi oleh Turki dan PBB harus disesuaikan. Sebab catatan Rusia memperlihatkan pengiriman gandum masih belum sampai ke negara – negara miskin.

Pernyataan itu disampaikan Vershinin usai rapat dengan mitranya dari Turki Sedat Enal di Ibu Kota Istanbul dan memeriksa Joint Coordination Center, yang dibangun berdasarkan kesepakatan impor gandum. Vershinin menggambarkan revisi kesepakatan impor gandum adalah sebuah isu yang sangat penting.

Baca juga:Tanda Sudah Waktunya Melepaskan Diri dari Seseorang Secara Emosional

Advertising
Advertising

“Kami sangat meyakini penyesuaian dibutuhkan karena tujuan awal Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Sekjen PBB Antonio Guterres adalah membantu negara-negara miskin,” kata Vershinin.

Sebuah tongkang yang membawa gandum Ukraina ditambatkan untuk dibongkar di terminal gandum COMVEX di pelabuhan Constanta, di Constanta, Rumania, 1 Agustus 2022. Foto Inquam/George Calin via REUTERS

Vershinin menegaskan gandum Ukraina saat ini masih belum menjangkau negara-negara miskin, namun lebih ke negara-negara maju dan negara kaya. Vershinin juga melihat kesepakatan impor gandum Ukraina ditanda-tangani di bawah slogan untuk memastikan keamanan pangan, yang utamanya ke negara-negara miskin di Asia, Afrika dan Amerika Latin.

Otoritas Rusia mencatat ada kemajuan dalam hal memfasilitasi ekspor produk pertanian Negeri Beruang Merah itu. Hanya saja, kemajuan lebih lanjut harus melibatkan pencairan dan pelepasan produk-produk pangan Rusia, yang sebagian besar mandek di Latvia.

“Kami akan menyambut setiap langkah yang ditujukan untuk membantu negara-negara miskin. Lagi pula, pasokan pupuk Rusia akan sangat penting untuk panen yang lebih baik pada tahun depan,” kata Vershinin.

Otoritas Rusia berulang kali menyuarakan kekhawatiran mereka atas kesepakatan impor gandum yang tidak mencapai tujuan awal. Sebab bahan makanan yang seharusnya untuk negara-negara miskin sering berakhir ke tempat lain.

Kesepakatan impor gandum, yang ditanda-tangani pada Juli 2022 dimendiasi oleh PBB dan Turki, ditujukan untuk membuka kran ekspor pertanian lewat Laut Hitam dari Rusia dan Ukraina. Akan tetapi, Moskow berulangkali menyatakan ketentuan pencabutan larangan ekspor produk pertanian Ruisa masih belum juga dicabut.

Baca juga: Erdogan: Turki akan Produksi Tepung dari Gandum Rusia untuk Negara Miskin

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

3 jam lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

16 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

17 jam lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

17 jam lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

22 jam lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

1 hari lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

1 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

1 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

2 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya