Dubes AS Ingin Kerja Sama dengan Indonesia Selesaikan Krisis Myanmar

Reporter

Daniel Ahmad

Rabu, 7 Desember 2022 19:10 WIB

Duta Besar AS untuk Indonesia Sung Y.Kim memberikan pengarahan media di Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Rabu, 7 Desember 2022. TEMPO/Daniel Ahmad

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Sung Y. Kim menyebut pihaknya bersedia bekerja sama dengan Jakarta, sebagai ketua Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN), dalam menyelesaikan masalah Myanmar.

Dia menyebut Washington berbagi keprihatinan mengenai masalah Myanmar.

Baca juga: Presiden NUG Berharap Kepemimpinan Indonesia di ASEAN Selesaikan Krisis Myanmar

Kim mengatakan kudeta militer Myanmar atau Tatmadaw pada awal tahun lalu merupakan serangan yang tidak dapat diterima terhadap demokrasi di Myanmar. Walau belum menyiapkan tindakan khusus, dia menyoroti peran penting Indonesia dalam menyelesaikan krisis kemanusiaan.

"Belum adanya kemajuan konsensus lima butir seharusnya meresahkan setiap anggota ASEAN. Bahwa salah satu anggotanya mengabaikan kehendak ASEAN secara kolektif. Jadi kami berharap situasinya berubah, akan ada kemajuan, kami akan bekerja sama dengan Indonesia," kata Kim dalam jumpa pers di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Rabu, 7 Desember 2022.

Advertising
Advertising

Myanmar dilanda krisis sejak junta militer pada awal tahun lalu menggulingkan pemerintah sipil terpilih yang dipimpin oleh peraih Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi. Gerakan perlawanan termasuk pasukan bersenjata, muncul di sejumlah wilayah di Myanmar. Namun, junta militer melawannya dengan kekuatan mematikan.

Indonesia menerima tongkat estafet keketuaan ASEAN dari Kamboja sekitar tiga pekan lalu. Saat penyerahan presidensi di Phnom Penh, Presiden RI Joko Widodo mengatakan ASEAN harus menjadi kawasan yang stabil, damai, dan menjadi jangkar stabilitas dunia.

Mengenai masalah Myanmar, Jokowi menyerukan supaya junta militer dapat mengimplementasikan lima butir konsensus yang disepakati oleh para Pemimpin ASEAN.

Konsensus dibuat oleh para pemimpin negara-negara anggota ASEAN pada April 2021 dengan lima poin yakni dialog konstruktif, penghentian kekerasan, mediasi antara berbagai pihak, pemberian bantuan kemanusiaan, dan pengiriman Utusan Khusus ke Myanmar.

Di bawah keketuaan Indonesia, penerapan konsensus itu akan diawasi oleh para menteri luar negeri anggota ASEAN.

Duta Besar Kim dalam konferensi pers menggarisbawahi bahwa AS dan ASEAN secara kolektif sudah memiliki kemitraan strategis yang komprehensif. Dengan presidensi Indonesia di ASEAN, dia menyebut pihaknya ingin memastikan mengatasi masalah penting yang menjadi perhatian kawasan dan sekitarnya, serta membuka dialog untuk membuat kemajuan yang tertunda di Asia Tenggara.

Untuk keketuaan 2023, Indonesia mengusung tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth. Presiden Jokowi mengatakan, ASEAN harus menjadi kawasan yang bermartabat serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan demokrasi.

Saat ditemui oleh Tempo di kantornya pada Kamis, 1 Desember 2022, Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri Sidharto R. Suryodipuro menggarisbawahi tantangan beragam yang akan dihadapi Indonesia pada keketuaan ASEAN pada tahun depan, terlepas dari krisis Myanmar.

Khusus mengenai krisis Myanmar, Sidharto mengatakan, prinsip umum harus ada dialog dengan semua pihak adalah kepastian.

Sejauh ini, Indonesia belum menentukan secara khusus strategi lebih lanjut dalam menangani Myanmar, termasuk kerangka waktu dalam implementasi konsensus. Sidharto menekankan bahwa segala kesepakatan harus melibatkan seluruh anggota ASEAN.

Indonesia, yang memiliki sejumlah pengalaman dalam mediasi konflik akan menangani Myanmar ini dengan berbeda.

Baca juga: Myanmar Tak Diundang Lagi ke Bali Democracy Forum

DANIEL AHMAD

Berita terkait

Ekonom Sebut Ekonomi Indonesia Terlalu Bergantung pada Sumber Daya Alam

8 jam lalu

Ekonom Sebut Ekonomi Indonesia Terlalu Bergantung pada Sumber Daya Alam

Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin kondisi ekonomi Indonesia dalam masalah karena terlalu tergantung pada sumber daya alam.

Baca Selengkapnya

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

18 jam lalu

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tangkap 20 Anggota Jamaah Islamiyah Pascaserangan Kantor Polisi di Johor Bahru

1 hari lalu

Malaysia Tangkap 20 Anggota Jamaah Islamiyah Pascaserangan Kantor Polisi di Johor Bahru

Lebih dari 20 orang yang diyakini anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) telah ditangkap polisi Malaysia.

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

1 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

2 hari lalu

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

Indonesia mengecam perintangan pengantaran bantuan kemanusiaan dari masyarakat internasional untuk masyarakat Palestina di Gaza oleh warga Israel

Baca Selengkapnya

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

4 hari lalu

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

AS membatasi izin ekspor teknologi untuk Cina. Qualcomm dan Intel tak lagi bisa memasok produknya ke perusahaan seperti Huawei.

Baca Selengkapnya

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

4 hari lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

5 hari lalu

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

Pemerintah Indonesia dan Kazakhstan merencanakan kelanjutan proses negoisasi terkait promosi dan investasi pada Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Mengapa Aurora Tidak Terlihat di Wilayah Indonesia?

6 hari lalu

Mengapa Aurora Tidak Terlihat di Wilayah Indonesia?

Kemungkinan terjadinya aurora di langit Indonesia sangat rendah karena berada di sekitar khatulistiwa,

Baca Selengkapnya

Ibu Kota Nusantara, Wajah Baru Indonesia Menyongsong Era Global

6 hari lalu

Ibu Kota Nusantara, Wajah Baru Indonesia Menyongsong Era Global

Pembangunan tahap pertama IKN Nusantara mencapai 80,82 persen. Klaster pendidikan untuk mendukung kebutuhan pertumbuhan dan inovasi dalam klaster ekonomi di masa depan.

Baca Selengkapnya