Militer dan Partai Politik di Sudan Bikin Kesepakatan

Reporter

Tempo.co

Selasa, 6 Desember 2022 11:30 WIB

Pengunjuk rasa menggelar aksi demo memprotes aturan militer menyusul kudeta bulan lalu di Istana Presiden, Khartoum, Sudan, Minggu, 19 Desember 2021. Sebanyak 123 orang terluka akibat bentrok antara pengunjuk rasa dengan polisi untuk menyuarakan penolakan kudeta militer. REUTERS/Mohamed Nureldin Abdallah

TEMPO.CO, Jakarta - Militer Sudan dan sejumlah partai politik di negara itu, pada Senin, 5 Desember 2022, menandatangani sebuah kerangka kerja yang akan memberikan waktu transisi diselenggarakannya pemilu setelah Sudan dikecamuk perang sipil selama dua tahun. Pemilu juga diharapkan bisa mengakhiri kebuntuan setelah kudeta pada Oktober 2021.

Kesepakatan awal yang dicapai ini, akan membatasi peran resmi militer Sudan sebagai sebuah Dewan Keamanan dan Dewan Pertahanan, yang dikepalai oleh Perdana Menteri. Namun Sudan masih menyimpan sejumlah masalah sensitif, di antaranya keadilan transisi dan reformasi di sektor keamanan yang membutuhkan dialog lebih lanjut.

Baca juga: Wabah Ebola, Uganda Laporkan 9 Kasus Baru di Kampala

Advertising
Advertising

Pengunjuk rasa menaiki kendaraan militer saat menggelar aksi demo memprotes aturan militer menyusul kudeta bulan lalu di Istana Presiden, Khartoum, Sudan, Minggu, 19 Desember 2021. REUTERS/Mohamed Nureldin Abdallah

Kesepakatan kerangka kerja yang dicapai pada Senin, 5 Desember 2022, mendapat penolakan dari kelompok-kelompok anti-militer Sudan dan sejumlah fraksi yang setia pada rezim mantan Presiden Sudan Omar al-Bashir, yang dikudeta pada 2019 lalu.

Aksi protes terjadi di setidaknya dua area di Ibu Kota Khartoum sebelum penanda-tanganan kerangka kerja yang dilakukan di Istana Kepresidenan. Militer Sudan memutuskan untuk tidak menunjuk Perdana Menteri Sudan yang baru sejak kudeta, yang menghentikan pengaturan pembagian antara militer dan koalisi Forces for Freedom and Change (FFC).

Kudeta di Sudan sudah mengarah pada gelombang unjuk rasa sampai lebih dari dua tahun menentang militer Sudan dan pembekuan bantuan keuangan internasional miliaran dollar. Kondisi ini telah memperburuk krisis ekonomi di Sudan.

Sumber: english.alarabiya.net

Baca juga: Piala Dunia 2022: Cerita Neymar Bangkit dari Cedera dan Bantu Timnas Brasil Menang

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

19 jam lalu

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

Jumlah tentara Jepang hanya 9 persen. Beberapa korban mengatakan budaya pelecehan yang mengakar telah membuat perempuan enggan mendaftar ke militer.

Baca Selengkapnya

Korps Marinir Indonesia dan Amerika Serikat Latihan Pengintaian

3 hari lalu

Korps Marinir Indonesia dan Amerika Serikat Latihan Pengintaian

RECONEX adalah latihan bilateral yang dipimpin oleh KORMAR dan USMC bertujuan untuk mempromosikan interoperabilitas anggota marinir

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Yakin Menyerang Rafah Tak Akan Membuat Kemajuan Apapun

3 hari lalu

Gedung Putih Yakin Menyerang Rafah Tak Akan Membuat Kemajuan Apapun

Joe Biden sangat yakin operasi militer di Rafah oleh tentara Israel tidak akan membuat kemajuan apapun dalam memerangi kelompok Hamas

Baca Selengkapnya

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

4 hari lalu

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

Angkatan Bersenjata India berencana menghentikan impor amunisi pada tahun depan karena industri dalam negeri sudah mampu memenuhi kebutuhan domestik.

Baca Selengkapnya

Menjelang Pelantikan Presiden, Kapal Perang Amerika Serikat Berlayar Melintasi Selat Taiwan

4 hari lalu

Menjelang Pelantikan Presiden, Kapal Perang Amerika Serikat Berlayar Melintasi Selat Taiwan

Kapal perang Amerika Serikat berlayar melintasi Selat Taiwan pada Rabu, 8 Mei 2024, atau kurang dari dua pekan sebelum presiden Taiwan yang baru

Baca Selengkapnya

Ini Kronologi Nasabah BTN Kehilangan Uang Rp7,5 M

5 hari lalu

Ini Kronologi Nasabah BTN Kehilangan Uang Rp7,5 M

Kasus sejumlah nasabah yang mengklaim dananya hilang bermula ketika mereka menempatkan dana di BTN melalui pegawai perseroan.

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

8 hari lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

9 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

10 hari lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

10 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya