Iran Akhirnya Bubarkan Polisi Moral Setelah Dilanda Demo Berdarah

Reporter

Tempo.co

Senin, 5 Desember 2022 08:44 WIB

Demonstran memprotes kematian perempuan Iran, Mahsa Amini, di Berlin, Jerman, 22 Oktober 2022. REUTERS/Christian Mang

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Iran dikabarkan membubarkan polisi moral setelah lebih dari dua bulan dilanda protes yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini. Aktivis perempuan berusia 22 tahun asal Kurdi itu meninggal pada 16 September, tiga hari setelah ditangkap polisi moral di Teheran.

Baca: Presiden Ebrahim Raisi Tak Akan Ubah Kebijakan Iran dalam Menangani Demonstran

Sejak kematian Mahsa Amini, protes melanda Iran. Demonstran yang kebanyakan adalah perempuan, membakar penutup kepala wajib jilbab dan meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah. Semakin banyak wanita yang menahan diri untuk tidak mengenakan jilbab, khususnya di beberapa bagian Teheran.

"polisi moral tidak ada hubungannya dengan peradilan dan telah dihapuskan," kata Jaksa Agung Mohammad Jafar Montazeri seperti dikutip kantor berita ISNA. Komentarnya muncul di sebuah konferensi agama ketika dia menjawab pertanyaan tentang mengapa polisi moral ditutup, menurut laporan tersebut.

Langkah itu merupakan hal yang langka untuk menyikapi gerakan protes. Pihak berwenang Iran mengakui efek demoralisasi dari krisis ekonomi yang dipicu oleh sanksi AS.

"Cara terbaik untuk menghadapi kerusuhan adalah dengan memperhatikan tuntutan nyata rakyat," kata juru bicara dewan presidium parlemen Seyyed Nezamoldin Mousavi.

Advertising
Advertising

Berita itu ditanggapi dengan skeptis oleh beberapa orang Iran di media sosial. Mereka menyatakan ketakutannya bahwa peran polisi moral akan diambil alih oleh unit lain. Pengguna internet Iran lainnya menunjukkan bahwa tekanan sosial yang kuat tetap ada di dalam negeri.

Sejak Revolusi Islam 1979 yang menggulingkan monarki Iran yang didukung AS, pihak berwenang telah memantau kepatuhan terhadap aturan berpakaian yang ketat bagi perempuan dan laki-laki. Namun di bawah presiden garis keras Mahmoud Ahmadinejad, polisi moral, yang secara formal dikenal sebagai Gasht-e Ershad atau "Patroli Bimbingan," didirikan untuk menyebarkan budaya kesopanan dan hijab.

Unit-unit tersebut didirikan oleh Dewan Tertinggi Revolusi Kebudayaan Iran, yang saat ini dipimpin oleh Presiden Ebrahim Raisi. Mereka memulai patroli pada 2006 untuk menegakkan aturan berpakaian yang juga mewajibkan perempuan untuk memakai pakaian panjang dan melarang celana pendek, jins robek, dan pakaian lain yang dianggap tidak sopan.

Pengumuman penghapusan unit polisi moral itu dilakukan sehari setelah Montazeri mengatakan bahwa parlemen dan kehakiman sedang membahas aturan soal kewajiban perempuan mengenakan hijab untuk menutupi kepala mereka. Iran berencana mengubah aturan itu.

Simak: AS Masukkan China, Iran, dan Rusia sebagai Pelanggar Kebebasan Beragama

CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

1 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

3 hari lalu

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

Sutradara film Iran Mohammad Rasoulof mengatakan telah meninggalkan Iran setelah dijatuhi hukuman penjara atas tuduhan keamanan nasional

Baca Selengkapnya

Garda Revolusi: Iran Tak Takut Hancurkan Arogansi Global

4 hari lalu

Garda Revolusi: Iran Tak Takut Hancurkan Arogansi Global

Panglima Garda Revolusi Iran menyatakan Iran tak pernah terhambat dengan sanksi-sanksi Barat.

Baca Selengkapnya

Iran akan Ubah Doktrin Nuklir Jika Israel Ancam Keberadaannya

8 hari lalu

Iran akan Ubah Doktrin Nuklir Jika Israel Ancam Keberadaannya

Iran sekali lagi memperingatkan Israel agar tidak mengancam eksistensinya atau mereka akan mengubah doktrin nuklir yang telah diumumkannya.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

14 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

15 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

18 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

18 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

20 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

20 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya