Inggris Panggil Duta Besar China atas Perlakuan terhadap Jurnalis BBC

Reporter

Tempo.co

Rabu, 30 November 2022 09:30 WIB

Bunga dan lilin terlihat diletakkan di seberang Kedutaan Besar China di London, Inggris, 28 November 2022. REUTERS/Toby Melville

TEMPO.CO, Jakarta - Inggris memanggil duta besar China pada Selasa untuk memprotes perlakuan aparat terhadap seorang jurnalis Inggris. Menurut BBC, jurnalisnya diserang oleh polisi China saat meliput protes di Shanghai.

Baca juga: Klaim Jadi Korban Kekerasan Polisi dalam Demo, Kemenlu China Sebut BBC Playing the Victim

Berbicara setibanya dari pertemuan menteri luar negeri NATO di Bucharest, Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly mengatakan dia telah memanggil utusan China atas insiden tersebut.

"Sangatlah penting bagi kami untuk melindungi kebebasan media. Ini adalah sesuatu yang sangat penting dalam sistem kepercayaan Inggris, dan sangat penting bahwa jurnalis dapat menjalankan bisnis mereka tanpa gangguan dan tanpa takut diserang," katanya seperti dilansir Reuters.

Sebagai tanggapan, duta besar Zheng Zeguang mengeluarkan pernyataan di situs kedutaan China, mengatakan bahwa prosedur penegakan hukum yang normal telah diikuti dan menegaskan kembali posisi bahwa laporan yang mengatakan bahwa Lawrence ditangkap dan dipukuli adalah salah.

Advertising
Advertising

"Tuduhan tidak berdasar seperti itu adalah distorsi kebenaran dan fitnah jahat dan sama sekali tidak dapat diterima oleh pihak China," katanya, menyarankan Inggris harus lebih mendidik wartawan yang dikirim ke China oleh organisasi media.

"Pihak Inggris harus menghormati fakta, berhati-hati dalam apa yang dikatakan atau dilakukannya dan menghentikan praktik standar ganda."

Insiden tersebut telah memicu ketegangan diplomatik yang sudah berlangsung lama antara Inggris dan China atas berbagai masalah. Termasuk diantaranya adalah hak asasi manusia, pendekatan China ke Taiwan, undang-undang keamanan di Hong Kong, dan kebijakan ekonomi China.

Pada Ahad, BBC mengatakan jurnalisnya Ed Lawrence dipukuli, ditangkap, dan diborgol saat meliput protes terhadap tindakan ketat COVID-19. Kementerian luar negeri China telah membantah pernyataan tersebut.

Pada hari Senin, Perdana Menteri Rishi Sunak mengkritik pendekatan China terhadap protes tersebut, dengan mengatakan bahwa alih-alih mendengarkan rakyatnya, pemerintah memilih untuk menindak lebih lanjut.

Pernyataan itu mendapat balasan pedas dari kedutaan China pada Selasa. “Inggris tidak dalam posisi untuk memberikan penilaian atas kebijakan COVID China atau urusan internal lainnya. Padahal ada masalah serius dengan kebijakan COVID Inggris sendiri.”

Terakhir kali Inggris memanggil seorang diplomat senior China adalah pada Oktober, menyusul perlakuan terhadap seorang pria yang melakukan protes di luar konsulat China di Manchester, Inggris utara.

Pria itu mengatakan dia diseret ke dalam halaman oleh pria bermasker, ditendang dan ditinju, dalam sebuah insiden yang terekam kamera. China mengatakan pengunjuk rasa telah menyerbu pekarangannya.

Sebelumnya, pada Agustus lalu, Inggris memanggil duta besar China untuk memintanya menjelaskan tindakan negaranya terhadap Taiwan. China menanggapi dengan mengkritik Perdana Menteri saat itu Liz Truss karena "retorika yang tidak bertanggung jawab".

Sebuah komite parlemen Inggris mengatakan pada Selasa bahwa pihaknya mengunjungi Taiwan pekan ini untuk bertemu dengan Presiden Tsai Ing-Wen dan pejabat senior lainnya.

Baca juga: Reporter BBC Ditangkap saat Liput Protes COVID-19, China: Dia Tidak Mengaku Jurnalis

REUTERS

Berita terkait

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

3 jam lalu

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

Sebelum membuat motor, Royal Enfield memproduksi sejumlah produk di bawah tanah

Baca Selengkapnya

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

9 jam lalu

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

Dubes Jerman Ina Lepel mengatakan ada minat dari negaranya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

21 jam lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Ajang Balap Formula 1 Pertama Diadakan 74 Tahun Lalu, Siapa Juaranya?

1 hari lalu

Ajang Balap Formula 1 Pertama Diadakan 74 Tahun Lalu, Siapa Juaranya?

Formula 1 pertama di Sirkuit Silverstone, Inggris dimenangkan oleh Guiseppe Farina, berikut profilnya

Baca Selengkapnya

Batal Angkat Kaki, Ini 5 Ponsel Meizu yang akan Rilis

1 hari lalu

Batal Angkat Kaki, Ini 5 Ponsel Meizu yang akan Rilis

Meizu melampaui ekspektasi dengan tidak hanya satu, tapi lima rencana peluncuran ponsel baru.

Baca Selengkapnya

Dubes Palestina Komentari Perdagangan Indonesia-Israel lewat Individu

3 hari lalu

Dubes Palestina Komentari Perdagangan Indonesia-Israel lewat Individu

Dubes Palestina untuk Indonesia mengatakan hubungan perdagangan Indonesia dengan Israel tidak memengaruhi relasinya dengan Palestina.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Palestina Minta Isu Gaza Tak Hilang dari Pemberitaan

3 hari lalu

Duta Besar Palestina Minta Isu Gaza Tak Hilang dari Pemberitaan

Dubes Palestina untuk Indonesia meminta komunitas internasional berbicara tentang situasi di Gaza ketika Israel mulai menyerang kota Rafah.

Baca Selengkapnya

Rishi Sunak Minta Universitas di Inggris Lindungi Mahasiswa Yahudi dari Pelecehan

4 hari lalu

Rishi Sunak Minta Universitas di Inggris Lindungi Mahasiswa Yahudi dari Pelecehan

Rishi Sunak menyerukan pada universitas di Inggris agar melindungi mahasiswa pemeluk yahudi dari pelecehan menyusul unjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

7 hari lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Terpilih Jadi Wali Kota London Tiga Periode

7 hari lalu

Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Terpilih Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Sadiq khan terpilih untuk ketiga kalinya sebagai wali kota London.

Baca Selengkapnya