Pengeboman di Istanbul, Turki Salahkan Militan Kurdi dan Tangkap Perempuan Suriah

Reporter

Terjemahan

Editor

Sapto Yunus

Senin, 14 November 2022 20:00 WIB

Ambulans berada di dekat lokasi ledakan di daerah Taksim Istanbul pusat. Kemal Aslan/Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Turki menyalahkan militan Kurdi pada Senin, 14 November 2022, atas ledakan yang menewaskan enam orang di pedestrian Istanbul yang ramai turis. Polisi menahan seorang perempuan Suriah yang diduga menanam bom.

Baca: Penembakan di Universitas Virginia, 3 Tewas dan 2 Terluka

Polisi Istanbul menyebutkan tersangka pengebom itu bernama Ahlam Albashir, seorang warga negara Suriah, yang ditahan dalam penggerebekan pada Ahad malam di distrik kota Kucukcekmece. Albashir adalah satu dari 47 orang yang ditangkap sejauh ini.

Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu mengatakan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan milisi YPG Kurdi Suriah bertanggung jawab atas ledakan di Istiklal Avenue pada hari Ahad.

Soylu mengatakan perintah itu diberikan di Kobani, sebuah kota di Suriah utara, tempat pasukan Turki melakukan operasi melawan YPG dalam beberapa tahun terakhir.

Advertising
Advertising

Ankara menyatakan YPG adalah sayap PKK. Amerika Serikat dituding telah mendukung YPG dalam konflik di Suriah, memicu gesekan antara sekutu NATO.

Dalam rekaman video yang dirilis stasiun televisi negara bagian TRT Haber, Albashir yang mengenakan baju hangat ungu bertulisan “New York” di bagian depan terlihat diborgol dan digiring petugas keluar dari sebuah bangunan.

Menurut polisi Istanbul, Albashir mengatakan selama interogasi bahwa dia dilatih oleh militan Kurdi dan memasuki Turki melalui Afrin, kota di bagian utara Suriah.

Laporan berita televisi sebelumnya menunjukkan gambar seseorang, yang tampaknya seorang perempuan, meninggalkan paket di bawah hamparan bunga di tengah jalan sebelum serangan terjadi.

Seorang pejabat Turki mengatakan polisi tidak mengabaikan sepenuhnya kemungkinan ISIS bertanggung jawab atas serangan itu.

Enam warga Turki, masing-masing dua anggota dari tiga keluarga, tewas dalam serangan itu. Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab.

Menteri Kesehatan Fahrettin Koca mengatakan dua dari lima korban terluka yang berada di perawatan intensif dalam kondisi kritis. Mereka termasuk di antara 26 orang terluka yang masih dirawat di rumah sakit, sementara 55 orang telah dipulangkan.

Serangan itu memicu kekhawatiran lebih banyak insiden seperti itu dapat terjadi menjelang pemilihan umum yang ditetapkan pada Juni 2023, yang menurut jajak pendapat menunjukkan Presiden Tayyip Erdogan bisa kalah setelah dua dekade berkuasa.

Sebelumnya, militan Kurdi, kelompok islamis dan sayap kiri, pernah Istanbul. Pengeboman dan serangan lainnya dimulai secara nasional ketika gencatan senjata antara Ankara dan PKK gagal pada pertengahan 2015.

Turki telah melakukan tiga serangan di Suriah utara terhadap YPG dan Erdogan mengatakan tahun ini operasi lain segera dilakukan. PKK telah memimpin pemberontakan melawan negara Turki sejak 1984 dan lebih dari 40 ribu orang tewas dalam bentrokan. Kelompok ini dianggap sebagai organisasi teroris oleh Turki, Uni Eropa, dan Amerika Serikat.

Baca: Pengadilan Malaysia Menolak Menyita Barang Mewah Najib Razak

REUTERS

Berita terkait

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

2 hari lalu

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

Sutradara film Iran Mohammad Rasoulof mengatakan telah meninggalkan Iran setelah dijatuhi hukuman penjara atas tuduhan keamanan nasional

Baca Selengkapnya

Erdogan: 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turki

2 hari lalu

Erdogan: 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turki

Erdogan mengatakan lebih dari 1.000 anggota Hamas dirawat di rumah sakit di Turki.

Baca Selengkapnya

Percobaan Pembunuhan Paus Yohanes Paulus II 43 Tahun Lalu, Misteri Motif Mehmet Ali Agca

2 hari lalu

Percobaan Pembunuhan Paus Yohanes Paulus II 43 Tahun Lalu, Misteri Motif Mehmet Ali Agca

Pada 13 Mei 1981, Mehmet Ali Agca menembak Paus Yohanes Paulus II di Lapangan Santo Petrus, Vatikan. Kilas balik peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Profil Chora, Sebuah Gereja Kuno yang Diubah Erdogan Menjadi Masjid

3 hari lalu

Profil Chora, Sebuah Gereja Kuno yang Diubah Erdogan Menjadi Masjid

Presiden Erdogan mengubah gereja kuno Chora menjadi masjid, sebuah langkah yang dikritik oleh dunia internasional.

Baca Selengkapnya

Pesawat Kargo Boeing Mendarat Darurat di Istanbul Tanpa Roda Depan

7 hari lalu

Pesawat Kargo Boeing Mendarat Darurat di Istanbul Tanpa Roda Depan

Pesawat kargo Boeing melakukan pendaratan darurat tanpa roda depan. Percikan api beterbangan.

Baca Selengkapnya

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

10 hari lalu

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin meresmikan masjid yang diubah dari gereja Ortodoks Yunani kuno di Istanbul

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

12 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

13 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

13 hari lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

13 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya