Iran Vonis Mati Warganya Terkait Protes Mahsa Amini

Reporter

Tempo.co

Senin, 14 November 2022 14:15 WIB

Seorang wanita pro-pemerintah Iran memegang bendera Iran selama demonstrasi menentang aksi unjuk rasa yang digelar baru-baru ini di Iran, atas tewasnya Mahsa Amini di Teheran, Iran 23 September 2022. Diketahui tewasnya Mahsa Amini, 22 oleh petugas kepolisian Syariah akibat mengenakan pakaian tidak pantas membuat aksi unjuk rasa di gelar di Iran dan sejumlah negara lainnya. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Iran menjatuhkan hukuman mati terhadap warganya yang ikut dalam unjuk rasa menentang kematian aktivis Mahsa Amini. Sejak dua bulan lalu, Iran diguncang aksi unjuk rasa besar-besaran akibat kematian Mahsa Amini. Ribuan orang turun ke jalan, banyak dari mereka ditangkap dan lebih dari 300 orang tewas.

Baca: Pria Iran yang Menginspirasi Film The Terminal Meninggal karena Serangan Jantung

Dilansir dari Channel News Asia, beberapa peserta unjuk rasa telah didakwa dengan pelanggaran yang dapat membuat mereka menghadapi hukuman mati. Menurut Amnesty International, Iran telah mengeksekusi lebih banyak orang setiap tahunnya dibandingkan negara mana pun selain China.

Para terdakwa dijatuhi hukuman mati di pengadilan Teheran atas kejahatan seperi membakar gedung pemerintah, mengganggu ketertiban umum, berkumpul dan berkonspirasi untuk melakukan kejahatan terhadap keamanan nasional. Hukuman mati juga dijatuhkan terhadap mereka yang dinilai sebagai "musuh Tuhan dan korupsi di bumi".

Pengadilan lain di Teheran menghukum lima orang lainnya dengan hukuman penjara antara lima sampai 10 tahun karena berkumpul dan bersekongkol untuk melakukan kejahatan terhadap keamanan nasional dan mengganggu ketertiban umum.

Awal bulan ini, 272 dari 290 anggota parlemen Iran menuntut agar pengadilan menerapkan hukuman mati, terhadap mereka yang telah membahayakan nyawa dan harta benda orang dengan senjata tajam dan senjata api.

Advertising
Advertising

Mahmood Amiry-Moghaddam, Direktur LSM Hak Asasi Manusia Iran yang berbasis di Norwegia, mengatakan setidaknya 20 orang sekarang menurut informasi resmi menghadapi dakwaan yang dapat dihukum mati. "Kami sangat prihatin bahwa hukuman mati dapat dilakukan dengan tergesa-gesa," katanya kepada AFP seperti dilansir dari Channel News Asia.

"Masyarakat internasional harus mengirimkan peringatan keras kepada otoritas Iran bahwa penerapan hukuman mati bagi pengunjuk rasa tidak dapat diterima dan akan memiliki konsekuensi berat," tambahnya.

Pada hari Minggu, media online Mizan dan lainnya juga mengatakan pengadilan telah mendakwa lebih dari 750 orang di tiga provinsi karena terlibat dalam kerusuhan baru-baru ini.

Lebih dari 2.000 orang telah didakwa, hampir setengahnya berada di ibu kota Teheran, sejak demonstrasi dimulai, menurut angka pengadilan. Tindakan keras itu juga menyebabkan puluhan aktivis, jurnalis, dan pengacara ditangkap.

Simak: Aktivis Iran Serukan Demonstrasi Besar-besaran pada 15 November

CNA | NUGROHO CATUR PAMUNGKAS | DRC

Berita terkait

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

1 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

1 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

2 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

3 hari lalu

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

3 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

3 hari lalu

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

4 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

4 hari lalu

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Pesta Narkoba di Cimanggis Depok, Kilas Balik Kasus Irjen Teddy Minahasa Terlibat Jaringan Narkoba

4 hari lalu

Polisi Pesta Narkoba di Cimanggis Depok, Kilas Balik Kasus Irjen Teddy Minahasa Terlibat Jaringan Narkoba

Polisi pesta narkoba belum lama ini diungkap. Bukan kali ini kasus polisi terlibat narkoba, termasuk eks Kapolda Sumbar Irjen Teddy Minahasa.

Baca Selengkapnya