Amerika Serikat Selesai Gelar Pemilu Sela: Mengenal Apa Itu Pemilu Sela AS

Minggu, 13 November 2022 09:17 WIB

Tampak depan Nicholas Recreation Center di Madison, Wisconsin, yang menjadi lokasi TPS pemilihan sela Amerika Serikat. (TEMPO | INDRI MAULIDAR)

TEMPO.CO, Washingon DC -Rakyat Amerika Serikat atau AS kembali mendatangi bilik-bilik suara untuk pemilihan umum sela atau midterm election pada 8 November 2022 lalu. Agenda ini diadakan setiap paruh pertama masa jabatan presiden negara itu.

Persaingan kedua partai, Republik dan Demokrat dalam Pemilu Sela AS berlangsung ketat. Hingga Kamis pagi waktu setempat, 10 November 2022, Partai Republik mengantongi 210 kursi DPR. Hanya selisih 8 kursi untuk merebut suara mayoritas dari Partai Demokrat.

Pemilihan umum, disingkat Pemilu, ini utamanya untuk memilih anggota legislatif atau Kongres yang terbagi ke dalam dua kamar. majelis tinggi atau Senat dan majelis tengah atau House of Representatives, dikutip dari Antara.

Apa Itu Pemilu Sela AS

Disarikan dari berbagai sumber, pemilu sela merupakan pemilu khusus yang diagendakan untuk mengisi jabatan politik yang kosong sebelum pemilu raya. Kekosongan jabatan bisa disebabkan oleh penjabat meninggal dunia, mengundurkan diri, atau karena dipecat.

Pemecatan pejabat tentu dapat terjadi apabila yang bersangkutan tidak berhak menjabat, misalnya tersandung kasus hukum. Pemilu sela, selain di AS, juga digelar di sejumlah negara di dunia. Antara lain Filipina, Irlandia, India, Pakistan, serta beberapa negara lain.

Donald Trump bersama Gubernur Florida Ron DeSantis di Gedung Putih, Washington, AS, 28 April 2020. REUTERS/Carlos Barria/File Photo

Dalam beberapa kasus, kekosongan jabatan dapat diisi tanpa pemilihan sela atau jabatan dibiarkan kosong.

Jennifer Loach dalam Parliament Under the Tudors. Clarendon Press mengungkapkan, prosedur untuk mengisi kursi kosong dikembangkan selama Parlemen Reformasi abad ke-16 oleh Thomas Cromwell di House of Commons of England. Kemudian, Selama 18 tahun, Parlemen Cavalier Charles II, yang berlangsung dari 1661 hingga 1679, pemilihan sela dijadikan cara utama anggota baru memasuki House of Commons.

Di Amerika Serikat, Pemilu Sela AS disebut “pemilihan khusus”, lantaran tidak selalu terjadi pada Hari Pemilihan seperti pemilihan kongres biasa. Pemilihan khusus ini diadakan ketika adanya kekosongan kursi di DPR, legislatif negara bagian, atau legislatif lokal.

Baca juga : Partai Republik Semakin Dekat Kuasai Kursi Mayoritas DPR Amerika

Di tingkat federal, Konstitusi AS mensyaratkan bahwa kekosongan kursi di DPR harus diisi dengan pemilihan sela. Sementara kekosongan kursi senat dapat diisi baik melalui pemilu sela atau cara lain. Terserah hukum negara bagian yang terlibat untuk menentukan bagaimana kekosongan diisi.

Advertising
Advertising

Bagaimana jadwal pemilu sela? Di Inggris, Surat Perintah baru untuk mengadakan pemilihan sela biasanya dikeluarkan dalam waktu tiga bulan sejak kekosongan jabatan, atau karena ada beberapa kali kursi kosong lebih dari enam bulan.

Tetapi, kursi akan dibiarkan kosong menjelang akhir Parlemen, karena kemudian diisi pada pemilihan umum. Jika banyak kursi kosong, pemilihan sela dapat dilakukan pada hari yang sama.

Sementara itu, berbeda dengan Amerika Serikat, beberapa negara tidak menjalankan sistem pemilihan sela. Biasanya, sebelum mencalonkan diri jadi anggota parlemen, mereka harus menyerahkan daftar pengganti sebelum pemilihan. Pengganti ini digunakan untuk mengisi kursi mereka jika dikosongkan. Biasanya, calon dalam daftar pengganti berasal dari partai politik atau latar belakang yang sama. Jika tidak ada daftar kandidat pengganti yang diberikan, anggota parlemen dapat memilih seseorang dari daftar kandidat pengganti yang diajukan untuk daerah pemilihan.

HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca juga : Menang Pemilihan Gubernur Florida, Ron DeSantis Tantang Biden di Pilpres 2024?

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

5 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

5 jam lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

5 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

5 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

8 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

8 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

2 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

2 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya