TEMPO.CO, Jakarta - Partai Republik bersaing ketat dengan Partai Demokrat dalam pemilu sela AS. Hingga Kamis pagi, 10 November 2022, Partai Republik telah merebut 210 kursi DPR, menurut proyeksi Edison Research. Hanya butuh 8 kursi lagi dari 218 untuk merebut suara mayoritas dari Partai Demokrat.
Baca: Pemilu Sela AS, Pemilih Muda Padati Tempat Pemungutan Suara
Presiden AS Joe Biden mengakui ketatnya persaingan antara Partai Demokrat dengan Republik. Pada Rabu, 9 November 2022, dia mengatakan siap bekerja sama dengan Partai Republik.
Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan Biden berbicara melalui telepon dengan pemimpin DPR dari Partai Republik Kevin McCarthy. Pada hari sebelumnya, McCarthy mengumumkan untuk mencalonkan diri sebagai ketua DPR jika Partai Republik mendapatkan suara mayoritas.
"Rakyat Amerika telah menjelaskan, saya pikir, bahwa mereka mengharapkan Partai Republik siap bekerja dengan saya juga," kata Biden pada konferensi pers Gedung Putih.
Jika McCarthy adalah ketua DPR berikutnya, dia mungkin merasa sulit untuk menyatukan kaukusnya yang terpecah-pecah. Sayap kanan hanya memiliki sedikit minat untuk berkompromi.
Partai Republik diperkirakan akan menuntut pemotongan pengeluaran dengan imbalan menaikkan batas pinjaman negara tahun depan. Permintaan ini merupakan sebuah pertikaian yang dapat menakuti pasar.
Partai yang berkuasa secara historis sering kali kalah dalam pemilihan paruh waktu pertama presiden. Tetapi Demokrat mampu menghindari kekalahan besar yang telah diantisipasi oleh Partai Republik.
Pada Selasa lalu, hasil pemilu sela AS menunjukkan kekecewaan rakyat terhadap pemerintahan Biden karena melonjaknya inflasi ke rekor tertinggi sejak 40 tahun terakhir. Pemilih juga mengecam upaya Partai Republik melarang aborsi dan meragukan proses penghitungan suara negara.
Adapun Donald Trump, yang berperan aktif dalam merekrut kandidat Partai Republik, hasilnya beragam. Dia meraih kemenangan di Ohio, di mana penulis "Hillbilly Elegy" JD Vance memenangkan kursi Senat dan mempertahankannya di tangan Partai Republik.
Tetapi beberapa kandidat lain yang didukung Donald Trump mengalami kekalahan, seperti pensiunan ahli bedah selebriti Mehmet Oz, yang kalah dalam pemilihan Senat penting di Pennsylvania dari Demokrat John Fetterman. Sementara itu, Gubernur Florida dari Partai Republik Ron DeSantis, yang menantang Trump pada 2024, memenangkan pemilihan ulang.
Simak: Eks Juru Bicara Trump di Gedung Putih Jadi Gubernur Arkansas
REUTERS