Zelensky Menyebut Perebutan Kembali Kherson sebagai Hari Bersejarah

Reporter

Terjemahan

Editor

Sapto Yunus

Sabtu, 12 November 2022 10:00 WIB

Seorang tentara Ukraina berdiri di samping amunisi Rusia yang direbut di desa Blahodatne, yang direbut kembali oleh Angkatan Bersenjata Ukraina sehari yang lalu, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di wilayah Kherson, Ukraina 11 November 2022. REUTERS/Valentyn Ogirenko

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pasukan Ukraina telah memasuki kota Kherson dan menggambarkan perebutan kembali kota itu sebagai momen bersejarah.

Baca: Zelensky: Putin Bosan Hidup karena Usia, tapi Tidak Bosan Perang

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim semua pasukannya di wilayah Kherson telah mundur.

Zelensky mengatakan unit khusus angkatan bersenjata sudah berada di kota selatan Kherson setelah penarikan pasukan Rusia.

“Hari ini adalah hari yang bersejarah. Kami sedang dalam proses mengambil kembali Kherson,” katanya dalam pidato video, Jumat, 11 November 2022. Ia menambahkan pasukan Ukraina lainnya ditempatkan mendekati kota itu.

Advertising
Advertising

Pasukan Ukraina merebut kembali lusinan permukiman yang dipenuhi ranjau darat yang ditinggalkan oleh pasukan Rusia di Ukraina selatan dan bergerak maju ke Kherson pada hari Jumat. Presiden Zelensky mengatakan dalam pidato video malam bahwa pasukan Ukraina telah membebaskan 41 permukiman.

Video yang diunggah di media sosial menunjukkan lusinan orang Ukraina meneriakkan slogan-slogan kemenangan di alun-alun pusat Kherson.

Dua pria mengangkat seorang prajurit perempuan dibahu mereka dan melemparkannya ke udara. Beberapa warga membungkus diri mereka dengan bendera Ukraina. Seorang pria menangis dengan gembira.

Penduduk di Kherson merayakan ketika pasukan Ukraina merebut kembali kota itu setelah Rusia menyelesaikan penarikan pasukannya dari tepi barat Sungai Dnieper.

Kata kantor berita Rusia mengutip Kementerian Pertahanan menyebutkan pada hari Jumat penarikan selesai pada pukul 05.00 waktu Moskow (02.00 GMT) dan tidak ada satu pun unit militer yang tertinggal.

Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, mencuit di Twitter cuplikan rekaman penduduk yang menurunkan poster Rusia dan berkata, “'Rusia selamanya di sini', kata sebuah poster di Bilozerka dekat Kherson. Yah, tidak juga!”

“Kepada semua orang di dunia, termasuk ASEAN di mana saya berada saat ini: Ukraina mendapatkan kemenangan penting lainnya saat ini dan membuktikan bahwa apa pun yang dikatakan atau dilakukan Rusia, Ukraina akan menang.”

Serhiy Khlan, wakil Dewan Regional Kherson, mengatakan dalam pengarahan bahwa banyak tentara Rusia tidak dapat meninggalkan kota Kherson setelah berbulan-bulan pendudukan dan telah berganti pakaian sipil.

Para pejabat Ukraina mewaspadai penarikan mundur pasukan Rusia yang diumumkan pekan ini. Mereka khawatir tentara mereka dapat terseret ke dalam penyergapan di kota Kherson, yang memiliki populasi 280 ribu orang sebelum perang.

Analis militer juga memperkirakan militer Rusia membutuhkan setidaknya satu pekan untuk menyelesaikan penarikan pasukan.

Kremlin berkukuh perkembangan itu sama sekali tidak mempermalukan Presiden Vladimir Putin. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa Moskow terus memandang seluruh wilayah Kherson sebagai bagian dari Rusia.

“Ini adalah subjek dari Federasi Rusia. Tidak ada perubahan dalam hal ini dan tidak mungkin ada perubahan,” kata Peskov, seraya menambahkan Moskow tidak menyesal perihal langkah tersebut.

Dia menambahkan Kremlin tidak menyesal mengadakan perayaan hanya sebulan yang lalu untuk merayakan pencaplokan Kherson dan tiga wilayah lain yang diduduki atau sebagian diduduki Ukraina.

Rusia memerintahkan penarikan pasukan pada Rabu lalu setelah mengatakan upaya untuk mempertahankan posisinya dan memasok pasukan sia-sia dalam menghadapi serangan balasan Ukraina yang meningkat.

Putin memproklamasikan Kherson dan tiga wilayah lain di Ukraina sebagai bagian dari Rusia dalam upacara kemenangan di Kremlin pada 30 September lalu. Ukraina, sekutu Barat-nya, dan mayoritas negara di PBB mengutuk aneksasi tersebut sebagai tindakan ilegal.

Baca: KTT G20, Xi Jinping Jadwalkan Pembicaraan Formal dengan Jokowi

REUTERS | AL JAZEERA

Berita terkait

Percobaan Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, Ini Respons Putin, Zelensky, dan Joe Biden

2 jam lalu

Percobaan Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, Ini Respons Putin, Zelensky, dan Joe Biden

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico alami percobaan pembunuhan. Begini respons pimpinan dunia seperti Putin, Zelensky, Joe Biden hingga Rishi Sunak.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

5 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

5 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

6 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya