AS Buru Pengusaha Singapura yang Bantu Korea Utara, Dihargai Rp78 M

Reporter

Tempo.co

Minggu, 6 November 2022 14:14 WIB

Taman Merlion, Singapura. REUTERS/Edgar Su/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pengusaha Singapura yang dicari oleh Amerika Serikat (AS) karena melanggar sanksi terhadap Korea Utara saat ini dilaporkan masih berada di Negara Singa.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Sabtu malam seperti dilansir Al Arabiya Ahad 6 November 2022, Kepolisian Singapura (SPF) mengatakan mereka telah meminta klarifikasi dari rekan-rekan mereka di AS atas hadiah untuk informasi terhadap sang pengusaha.

Baca juga: Ada Kereta Lintasi Perbatasan Korea Utara dan Rusia

Departemen Luar Negeri AS pada Kamis menawarkan US$5 juta atau sekitar Rp78 miliar untuk informasi tentang pengusaha Kwek Kee Seng. Washington menuding Kwek melakukan pengiriman bahan bakar ke Korea Utara dan transfer kapal-ke-kapal serta pencucian uang.

“Pada 4 November 2022, SPF menulis kepada rekan-rekan kami di AS untuk meminta klarifikasi, mengingat bahwa kami telah berkomunikasi secara aktif dengan rekan-rekan kami di AS mengenai kasus Kwek,” tambahnya. “Singapura akan terus membantu otoritas AS dalam lingkup hukum dan kewajiban internasional kami.”

Advertising
Advertising

Jaksa federal di New York pada 2021 mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Kwek, setahun setelah salah satu kapal tanker minyaknya, M/T Courageous, ditangkap oleh Kamboja atas permintaan AS atas dugaan pelanggaran sanksi.

Kwek, 62 tahun, memiliki perusahaan pelayaran Swanseas Port Services yang berbasis di Singapura.

Program Hadiah untuk Keadilan Departemen Luar Negeri AS mengatakan lokasi tepat Kwek tidak diketahui. Ia telah diidentifikasi berada di Korea Utara, Kamboja, Taiwan dan Thailand serta Kamerun dan negara Karibia kecil, Saint Kitts dan Nevis.

Namun, polisi Singapura mengatakan bahwa "Kwek saat ini berada di Singapura." Dia telah diselidiki sejak April tahun lalu oleh Departemen Urusan Komersial - agen investigasi kejahatan kerah putih Singapura - dan paspornya telah disita.

Polisi Singapura mengatakan penyelidikan diluncurkan setelah Departemen Kehakiman AS mengumumkan pengaduan pidana terhadap Kwek. Ia diduga bersekongkol untuk menghindari sanksi ekonomi terhadap Korea Utara dan untuk pencucian uang.

Polisi menambahkan bahwa mereka telah berbagi informasi tentang penyelidikan mereka terhadap Kwek dengan otoritas penegak hukum AS. “Sejak itu, ada beberapa pertukaran lagi. Karena sifat dan kompleksitas kasus ini, penyelidikan masih berlangsung,” kata polisi.

Hadiah itu datang ketika AS mendesak penegakan sanksi PBB yang ketat terhadap Korea Utara setelah meluncurkan serangkaian rudal, termasuk yang mendarat di dekat perairan Korea Selatan.

Baca juga: Korea Selatan Kerahkan Jet Tempur setelah Rudal Korut Tembak Perbatasan

AL ARABIYA

Berita terkait

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

5 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

15 jam lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

1 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

1 hari lalu

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

Politikus Partai Aksi Rakyat yang segera PM Singapura ini lahir 18 Desember 1972 dibesarkan dari keluarga sederhana di Marine Parade Housing Board.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

2 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

3 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

3 hari lalu

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

Jokowi mempertemukan Prabowo dengan calon PM Singapura yang akan dilantik Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

4 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya