TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah kereta pada Jumat, 4 November 2022, terlihat melintas dari Korea Utara menuju Rusia atau dua hari setelah Amerika Serikat menginformasikan adanya indikasi Pyongyang sedang mensuplai senjata tameng dalam perang Ukraina. Hal ini juga terlihat dari gambar satelit.
Lembaga kajian 38 North project mengatakan untuk pertama kalinya kereta melaju pada rute yang selama bertahun-tahun telah diobservasi. Layanan Kedokteran Hewan Rusia pada Rabu, 3 November 2022, mengklarifikasi kalau kereta yang melintas perbatasan Korea Utara itu membawa kuda.
“Mustahil untuk mengungkap tujuan kereta itu dari gambar (satelit), namun laporan adanya ketera yang melintas itu muncul di tengah dugaan penjualan senjata dari Korea Utara ke Rusia dan sebuah dugaan yang mengasumsikan kembali ada perdagangan antara kedua negara,” demikian laporan 38 North.
Korea Utara pada Februari 2020 menutup jembatan Tumangang Friendship Bridge sepanjang 800 meter karena pandemi Covid-19. Jembatan itu, satu-satunya penghubung antara kedua negara.
Laporan 38 North mengungkap pada Rabu pagi, 3 November 2022 pukul 10.24 waktu setempat ada tiga gerbong kereta terlihat di wilayah perbatasan Rusia dan Korea. Gerbong itu muncul lagi di belakang sebuah lokomotif Rusia atau sekitar 200 meter dari ujung jembatan Tumangang Friendship Bridge.
Baca juga:Korea Utara Menembakkan 4 Rudal Balistik Jarak Pendek
Pada pukul 2.29 siang, lokomotif dan tiga gerbongnya terlihat lagi di stasiun Khasan, Rusia atau sekitar 2 kilometer dari wilayah perbatasan Rusia dan Korea Utara. Tiga gerbong tersebut berukuran kecil, permukaan gerbong rata yang kemungkinan di dalamnya berisi kontainer-kontainer. Gerbong-gerbong tersebut sekarang terparkir bersama kereta lainnya yang baru masuk di jalur yang berdekatan.
“Apakah ada sesuatu material yang dikirimkan, itu belum bisa dipastikan. Lokasi parkir kereta- kereta ini pun mungkin tidak ada kaitannya,” demikian laporan 38 North project.
Korea Utara pada September 2022 pernah mengatakan kalau mereka tidak pernah mengirimkan senjata atau amunisi ke Rusia. Mereka pun tidak punya rencana untuk itu.
Sumber: Reuters
Baca juga: Swiss Luncurkan Kereta Penumpang Terpanjang di Dunia, Ada 4.550 Kursi
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini