Vladimir Putin Minta Jaminan Ukraina Tak Gunakan Laut Hitam untuk Militer

Reporter

Tempo.co

Rabu, 2 November 2022 09:30 WIB

Para pejabat Pusat Koordinasi Gabungan memeriksa biji-bijian dari Ukraina yang diangkut kapal kargo Razoni berbendera Sierra Leone selama inspeksi di Laut Hitam di lepas pantai Kilyos, dekat Istanbul, Turki, 3 Agustus 2022. Kementerian Pertahanan Turki/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin meminta jaminan pada Kyiv agar tidak menggunakan jalur Laut Hitam sebagai bagian dari aktvitas militernya, namun benar-benar untuk mengirimkan gandum dan biji-bijian ke Istanbul. Permintaan Putin itu disampaikan kepada Presidrn Turki Recep Tayyip Erdogan melalui telepon pada Selasa, 1 November 2022.

Dalam pembicaraan telepon itu, kedua kepala negara juga membahas hal yang bisa membuat Moskow nyaman untuk krmbali ke kesepakatan pengiriman gandum dan biji-bijian lewat Laut Hitam.

Baca: Putin Puji Arab Saudi Berani Tantang AS: Pangeran MbS Pantas Dihormati

Advertising
Advertising

Rusia pada akhir pekan lalu membekukan sementara partisipasinya dalam kesepakatan itu di antaranya karena buntut serangan drone ke panglalan Angkatan Laut Rusia di Sevastopol, yakni sebuah kota Pelabuhan di Krimea. Beberapa drone yang dikerahkan itu, dilepaskan Kyiv dari jalur Laut Hitam yang biasa digunakan untuk pengiriman gandum sehingga dijadikan zona aman.

“Penting untuk melakukan sebuah investigasi menyeluruh dari kejadian ini serta untuk mendapat jaminan yang sungguh-sungguh dari Kyiv kalau mereka tidak akan menggunakan koridor kemanusiaan untuk tujuan kemanusiaan,” kata Presiden Putin.

Menurut Putin, pihaknya hanya akan mempertimbangkan membuka kembali koridor ini jika permintaan Rusia dipenuhi. Putin juga menyoroti bahwa bagian dari kesepakatan pengiriman gandum lewat Laut Hitam adalah dicabutnya pembatasan ekspor produk pertanian dan pupuk Rusia yang disebut Putin tak pernah dijalankan.

Jalur Laut Hitam sebelumnya digunakan untuk mengamankan suplai bahan makanan ke negara-negara yang amat membutuhkan. Akan tetapi, tujuan ini tak pernah tercapai dalam tiga bulan sejak kesepakatan dibuat. Moskow saat ini siap untuk mensuplai gandum dan biji-bijian serta pupuk ke negara-negara Afrika dalam volume yang besar menggunakan stok milik Rusia secara gratis.

Sebelumnya London menuduh militer Rusia telah menutup Laut Hitam yang biasa digunakan untuk mengirimkan gandum dan biji-bijian. Inggris berpandangan militer Rusia tidak dapat memberikan jaminan keamanan sehingga Ukraina mengerahkan militernya ke sana.

Sedangkan Moskow sebelumnya menyalahkan Ukraina dan Angkatan Laut Inggris atas serangan ke Sevastopol. London membantah tuduhan Rusia tersebut.

Sumber : RT.com

Baca juga: 2 WNI yang Selamat dari Halloween Itaewon Jalani Masa Pemulihan

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

1 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

2 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

3 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

3 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

4 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

4 hari lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

4 hari lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

5 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

5 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

6 hari lalu

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

Konser Sheila on 7 akan digelar di lima kota termasuk Medan yang akan di langsungkan di Pangkalan Udara Seowondo, 14 September 2024

Baca Selengkapnya