Jurnalis Rusia Svetlana Babayeva Tewas oleh Peluru Nyasar di Krimea

Reporter

Terjemahan

Editor

Sapto Yunus

Sabtu, 29 Oktober 2022 11:45 WIB

Svetlana Babayeva. hardwo.com

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang perempuan jurnalis Rusia, Svetlana Babayeva, dilaporkan tewas dalam kecelakaan penembakan di sebuah tempat pelatihan militer di Krimea yang diduduki Rusia pada Jumat, 28 Oktober 2022.

Baca: Tentara Ukraina Kuasai Jalan Utama di Wilayah Timur, Rusia Terdesak

Babayeva bekerja di grup media terkemuka yang didukung Kremlin, Rossiya Segodnya. Ia menjabat sebagai kepala biro di kota Simferopol, kota terbesar kedua di semenanjung Krimea yang dicaplok Rusia dari Ukraina pada 2014.

RIA Novosti, kantor berita Rusia dan anak perusahaan Rossiya Segodnya, melaporkan Babayeva terbunuh oleh peluru nyasar selama latihan menembak di tempat latihan militer tersebut.

Tidak ada rincian lebih lanjut tentang terbunuhnya jurnalis tersebut. Tokoh-tokoh pro-Kremlin memberi penghormatan kepada Babayeva di unggahan media sosial.

Advertising
Advertising

Sergei Aksyonov, gubernur Krimea Rusia, menyebut kematiannya sebagai kehilangan yang tidak dapat dibatalkan.

“Svetlana melakukan banyak hal untuk menyampaikan kepada publik kebenaran tentang apa yang terjadi di wilayah Kherson,” kata Vladimir Saldo, kepala wilayah Kherson selatan Ukraina yang didukung Rusia.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menulis di halaman Telegram-nya: “Saya sangat mencintaimu, Sveta.”

Ukraina telah memberikan sanksi kepada grup media Rossiya Segodnya dengan menyebut CEO-nya, Dmitry Kiselyov, sebagai figur sentral propaganda pemerintah yang mendukung pengerahan pasukan Rusia di Ukraina.

Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh RIA Novosti, Kiselyov mengatakan Babayeva adalah orang yang hangat, yang sangat mendukung Rusia, dan ingin mendukung pahlawan Rusia di medan perang.

Babayeva sebelumnya adalah kepala biro RIA Novosti di Inggris dan Amerika Serikat, serta pemimpin redaksi situs web gazeta.ru. Gazeta.ru memberikan penghormatan kepada mantan pemimpin redaksi mereka yang mereka sebut sebagai profesional dengan standar tertinggi.

Rusia melanjutkan tindakan kerasnya terhadap jurnalis independen pada hari Jumat dengan menyatakan Natalya Sindeyeva, kepala saluran televisi Dozhd, sebagai agen asing bersama dengan jurnalis lain, yaitu Vladimir Romensky dan Ekaterina Kotrikadze. Nama mereka muncul di daftar agen asing terbaru Kementerian Kehakiman Rusia karena kegiatan politik mereka.

Diluncurkan pada 2008, Dozhd meliput gerakan oposisi dan protes Rusia. Pada tahun lalu, saluran itu juga diberi label agen asing.

Semua media independen utama di Rusia, termasuk stasiun radio Echo of Moscow dan Dozhd, telah ditutup atau dihentikan operasinya di negara tersebut.

Dozhd mengakhiri operasinya di Rusia dan menangguhkan siaran dari Rusia dengan pertunjukan emosional pada 3 Maret lalu, kurang dari dua minggu setelah Moskow menginvasi Ukraina. Saluran itu melanjutkan siaran pada 18 Juli lalu dari studio di negara tetangga Latvia.

Sejak dimulainya perang di Ukraina, Rusia telah memberlakukan undang-undang yang memberikan hukuman penjara hingga 15 tahun karena menyebarkan informasi tentang militer yang dianggap palsu oleh pihak berwenang, seperti menyebut invasi ke Ukraina sebagai perang, sementara Kremlin memerintahkan menyebutnya sebagai operasi militer khusus.

Baca: AS-Arab Saudi Panas, Presiden China Xi Jinping Akan Bertemu Raja Salman

AL JAZEERA

Berita terkait

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

15 jam lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

22 jam lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

1 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

1 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

2 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

2 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

2 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

2 hari lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

2 hari lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

3 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya