Erdogan Usulkan Referendum soal Jilbab, Tantang Kelompok Sekuler

Reporter

Tempo.co

Senin, 24 Oktober 2022 19:44 WIB

Presiden Turki Tayyip Erdogan berbicara selama konferensi pers setelah KTT NATO, di Brussels, Belgia, 24 Maret 2022. REUTERS/Gonzalo Fuentes/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengusulkan pemungutan suara nasional untuk menjamin hak perempuan mengenakan jilbab di lembaga-lembaga negara, sekolah dan universitas.

Baca: Putin Rayu Erdogan Buka Pusat Pasokan Gas Rusia

Subjek ini sangat penting bagi Erdogan yang merupakan muslim taat. Referendum akan menjadi dasar pemerintahan Erdogan mencabut larangan mengenakan jilbab di lembaga-lembaga negara yang diterapkan pada 2013.

Masalah jilbab telah mendominasi perdebatan politik dalam beberapa bulan terakhir menjelang pemilihan umum Turki pada 2023. Hal ini akan menjadi salah satu tantangan paling serius bagi pemerintahan Erdogan selama dua dekade terakhir.

Sebelum Erdogan berkuasa, Turki dikuasi partai-partai sekuler hingga 2022. "Jika Anda memiliki keberanian, ayo, mari kita bawa masalah ini ke referendum. Biarkan bangsa yang membuat keputusan," kata Erdogan dalam sambutannya yang ditujukan kepada pemimpin utama partai oposisi Kemal Kilicdaroglu.

Kilicdaroglu memimpin CHP sekuler, sebuah partai yang didirikan oleh pendiri republik Turki modern sekuler, Mustafa Kemal Ataturk. Pemimpin CHP telah mengusulkan undang-undang untuk menjamin hak mengenakan jilbab untuk mengurangi ketakutan partainya akan memberlakukan kembali larangan tersebut.

Advertising
Advertising

Jilbab menjadi pusat perdebatan pada 1990-an tetapi tidak ada partai yang mengusulkan larangan penggunaan hijab di Turki yang mayoritas Muslim. “Kami telah membuat kesalahan di masa lalu terkait jilbab,” kata Kilicdaroglu awal bulan ini. “Sudah waktunya untuk meninggalkan masalah itu di belakang.”

Menurut para pengamat, Kilicdaroglu berusaha menunjukkan kepada pemilih Muslim bahwa mereka tidak perlu takut memilih partainya yang sekuler tahun depan.

Erdogan menanggapi pernyataan Kilicdaroglu bahwa perubahan konstitusi akan segera dikirim untuk disetujui ke parlemen. Partai Erdogan memegang mayoritas kecil di parlemen.

Di bawah undang-undang Turki, perubahan mengharuskan 400 anggota parlemen untuk lolos tanpa perlu referendum. Oleh sebab itu diperlukan dukungan dari CHP. “Jika masalah ini tidak dapat diselesaikan di parlemen, kami akan menyerahkannya kepada rakyat,” kata Erdogan.

Baca juga: Presiden Erdogan Ajukan Jadi Juru Damai Perang Ukraina

AL ARABIYA

Berita terkait

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

1 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

7 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

8 hari lalu

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

11 hari lalu

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berusaha untuk menjadi penengah dalam konflik Gaza yang telah mengguncang Timur Tengah sejak 7 Oktober.

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

14 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

15 hari lalu

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?

Baca Selengkapnya

15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

15 hari lalu

15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.

Baca Selengkapnya

Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

17 hari lalu

Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

Turki memiliki kereta wisata baru yang akan membawa wisatawan menjelajahi situs bersejarah di negara tersebut

Baca Selengkapnya

5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

20 hari lalu

5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

Perayaan lebaran di berbagai negara menunjukkan kekayaan budaya dan keberagaman. Berikut yang dilakukan di 5 negara ini.

Baca Selengkapnya

Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

22 hari lalu

Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

Kementerian Perdagangan Turki mengumumkan pembatasan ekspor produk tertentu ke Israel untuk mendesak gencatan senjata dan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Baca Selengkapnya