Ukraina Hancur Diserbu Rusia, Uni Eropa Beri Bantuan Rp 275 Triliun

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 22 Oktober 2022 19:00 WIB

Anggota dinas Republik Rakyat Donetsk menembakkan howitzer Giatsint-B ke arah Avdiivka selama konflik Rusia-Ukraina, di luar Donetsk, Ukraina, 7 September 2022. 2A36 adalah howitzer yang digunakan pada era Perang Dingin akhir dari Uni Soviet, yang kini digunakan untuk menghadapi Ukraina. REUTERS/Alexander Ermochenko

TEMPO.CO, Jakarta - Uni Eropa akan memberi bantuan kepada Ukraina sebesar 1,5 miliar Euro atau setara Rp 24 miliar per bulan tahun depan. Dana ini untuk membantu Ukraina menjalankan pemerintahannya dalam melawan pasukan Rusia.

Baca: Tentara Kroasia Mengatakan Dia Dipukuli dalam Tahanan Rusia

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen berbicara setelah 27 pemimpin nasional Uni Eropa membahas dukungan terhadap Ukraina pada hari kedua pertemuan puncak di Brussels pada Jumat, 21 Oktober 2022. Dia mengatakan bahwa Uni Eropa sejauh ini telah memberi Ukraina 19 miliar Euro pada 2022.

"Sangat penting bagi Ukraina untuk memiliki aliran pendapatan yang dapat diprediksi dan stabil," katanya. Ia menambahkan bahwa Ukraina membutuhkan dana rutin setiap bulan sebesar sebesar 3-4 miliar Euro untuk kebutuhan dasar.

Mengenakan pin kerah di Ukraina kuning dan biru, von der Leyen mengatakan pada konferensi pers bahwa Uni Eropa akan membiayai 1,5 miliar Euro per bulan dari jumlah yang dibutuhkan itu, Sisanyna diharapkn akan berasal dari Amerika Serikat dan lembaga internasional.

"Total dana tahun depan akan mencapai 18 miliar Euro (setara Rp 275 triliun), jumlah yang dapat diandalkan Ukraina, dengan aliran pendapatan yang stabil dan dapat diprediksi," ujarnya.

Advertising
Advertising

Sehari sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara kepada para pemimpin Uni Eropa melalui tautan video. Dia mengatakan rudal Rusia dan pesawat tak berawak Iran telah merusak sepertiga infrastruktur energi Ukraina saat musim dingin mendekat.

"Rusia juga memprovokasi gelombang baru migrasi warga Ukraina ke negara-negara Uni Eropa," kata Zelenskiy.

"Teror Rusia terhadap fasilitas energi kami bertujuan untuk menciptakan sebanyak mungkin masalah listrik dan panas di Ukraina pada musim gugur dan musim dingin ini sehingga sebanyak mungkin warga Ukraina pindah ke negara Anda."

Von der Leyen mengatakan Uni Eropa juga sedang mencari cara untuk membantu Ukraina membangun kembali pasokan air, listrik, dan listrik. Zelensky meminta bantuan Uni Eropa untuk sistem pertahanan udara dan rudal, serta sanksi baru terhadap Rusia serta Iran yang lebih kuat. Iran dituding memasok drone untuk digunakan dalam perang Rusia Ukraina.

Uni Eropa telah memberlakukan sanksi terbatas pada Iran atas hal itu. Namun tetapi negara-negara anggota Uni Eropa tak semuanya sepakat akan pemberian sanksi terhadap Rusia.

Polandia dan tiga negara Baltik mengusulkan pelarangan impor berlian dari Rusia dan menghapus perdagangan baja lebih cepat. Namun Belgia dan Italia termasuk di antara negara yang menentang langkah-langkah ini. Hungaria menentang sanksi Rusia secara umum, sementara Jerman dan Prancis mengatakan tindakan saat ini sudah jauh.

Zelensky mendesak Barat untuk memperingatkan Rusia agar tidak meledakkan bendungan besar yang dapat membanjiri sebagian besar wilayah selatan Ukraina. Dia juga meminta lebih banyak bantuan pada konferensi internasional di Berlin Selasa depan yang didedikasikan untuk rekonstruksi Ukraina.

Presiden Dewan Eropa Charles Michel, mengatakan Uni Eropa sedang mempertimbangkan untuk menggunakan aset Rusia yang dibekukan untuk membangun kembali Ukraina. Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas mengatakan bahwa jumlah aset yang dibekukan sekitar 300 miliar Euro. Namun Jerma dan negara lainnya telah memperingatkan bahwa penyitaan aset itu kemungkinan ilegal.

Baca juga: Menhan AS dan Rusia Bicara, Pertama Sejak Mei

REUTERS

Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

1 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

2 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

2 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

3 hari lalu

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

PROTECT ditujukan untuk memperkuat hak-hak perempuan pekerja migran, anak-anak dan kelompok berisiko di Indonesia

Baca Selengkapnya

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

3 hari lalu

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

4 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

4 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya